#GreenBeauty 5 Langkah Lestarikan Alam dengan Gaya Hidup Minimalis

Tak hanya hidup bebas stres, tapi juga turut lestarikan alam

Ada berbagai macam gaya hidup yang diikuti orang-orang, salah satu gaya hidup yang saya ikuti adalah minimalisme. Gaya hidup ini memiliki tujuan untuk hidup dengan sedikit barang sehingga kita jadi bebas stres dan lebih bahagia karena tak banyak barang-barang yang menumpuk dan jadi beban pikiran. Gaya hidup ini sudah saya jalani sekitar 5 tahun lamanya.

Awalnya gaya hidup ini saya jalani agar hidup lebih efisien, karena saya jadi lebih mudah menggunakan barang-barang yang saya miliki, namun semakin ke sini saya sadar bahwa gaya hidup minimalis ternyata juga baik untuk kelestarian alam.

Gaya hidup yang dipopulerkan oleh tokoh-tokoh Jepang seperti Marie Kondo dan Fumio Sasaki ini juga bisa dengan mudah kamu terapkan lho. Jika kamu ingin melestarikan alam dengan gaya hidup minimalis, simak langkah-langkahnya di bawah ini, ya!

1. Menyeleksi barang-barang yang ada di rumah, hanya barang yang diperlukan saja yang dimiliki

#GreenBeauty 5 Langkah Lestarikan Alam dengan Gaya Hidup MinimalisIlustrasi menyeleksi barang-barang di rumah (pexels/Blue Bird)

Salah satu hal yang paling sederhana untuk menjadi seorang minimalis adalah dengan menyeleksi kembali barang-barang yang ada di rumah. Prinsipnya, kamu hanya perlu memiliki barang yang sehari-hari kamu gunakan saja.

Coba lihat kembali seluruh barang-barang yang ada di rumah. Apa kamu dalam beberapa bulan belakangan ini menggunakan barang tersebut? Jika masih kamu gunakan, pertahankan barang tersebut, namun jika ternyata sudah berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun barang tersebut tidak kamu sentuh, maka kamu bisa menyingkirkan dulu barang itu dari rumah kamu.

Dengan menyingkirkan barang-barang yang sudah tidak kamu gunakan, maka tidak terasa rumah kamu akan terasa lebih lega dan nyaman. Kamu juga jadi tak perlu repot untuk rutin membersihkan barang yang sudah tidak kamu pakai lagi, bukan?

Dengan cara ini lingkungan rumah kamu jadi lebih bersih, nyaman, dan asri untuk ditinggali. Karena kamu bisa lebih mudah membersihkan barang-barang yang kini hanya ada sedikit di rumah kamu.

Barang-barang yang tidak kamu pakai bisa kamu sumbangkan atau berikan ke orang lain yang membutuhkan jika barang tersebut masih layak pakai. Jika sudah tidak layak pakai, kamu bisa pilah kembali barang-barang kamu sesuai dengan kategorinya, apakah barang elektronik, pakaian, atau sampah plastik? Kelompokkan barang tersebut lalu serahkan pada tempat pengolahan limbah atau sampah di dekat tempat tinggal kamu untuk di-recycle.

2. Memilih pakaian yang simpel untuk mengurangi limbah fashion

#GreenBeauty 5 Langkah Lestarikan Alam dengan Gaya Hidup MinimalisIlustrasi memilih pakaian (pexels/Ketut Subiyanto)

Gaya hidup minimalis juga termasuk dalam memilih pakaian sehari-hari. Coba bayangkan ada berapa banyak pakaian yang kamu beli hanya dipakai beberapa kali saja lalu masuk lemari kembali dan tidak digunakan karena sudah ketinggalan tren?

Pakaian tersebut lama-lama rusak karena lama disimpan, akhirnya kamu harus membuangnya karena sudah tak layak pakai. Semakin banyak hal ini dilakukan maka limbah fashion akan semakin menumpuk dan rasanya pakaian tersebut jadi terbuang sia-sia karena tak sempat kamu pakai kembali.

Saya sendiri sebagai seorang yang bergaya hidup minimalis selalu memilih baju yang simpel dan polos dan menerapkan gaya slow fashion. Artinya baju yang saya pakai dapat dipakai dalam jangka waktu yang lama sampai saya harus membeli pakaian baru lagi.

Baju-baju yang simpel dan polos ternyata lebih mudah digunakan karena akan selalu cocok dipadukan dengan bawahan dan aksesori apa pun. Saya jadi tak perlu bingung memikirkan hari ini akan pakai baju apa karena baju yang saya miliki semuanya simpel dan polos.

Sebagai contoh kamu bisa memiliki beberapa setel kaus polos dengan warna dasar seperti hitam, putih, abu-abu, dan navy. Warna-warna tersebut bisa mudah dipadukan dengan jeans atau chino pants yang kamu miliki. Selain itu, pakaian yang simpel tak akan lekang oleh waktu, sehingga kamu bisa memakainya selama mungkin karena pakaian tersebut tidak mengikuti tren fashion yang bergerak cepat, sehingga menghindari kamu menambah limbah fashion dari pakaian yang sudah tak mau kamu pakai lagi karena ketinggalan tren.

Baca Juga: #GreenBeauty 5 Komitmen yang Diamalkan dari Memilih Brand Cruelty-Free

3. Jangan gengsi untuk membeli barang preloved atau barang bekas

dm-player
#GreenBeauty 5 Langkah Lestarikan Alam dengan Gaya Hidup MinimalisIlustrasi pasar barang bekas (pexels/Kai Pilger)

Keuntungan membeli barang bekas adalah kamu bisa mendapatkan barang yang bagus dengan harga yang jauh lebih murah karena kondisinya bekas. Selain itu ternyata membeli barang bekas juga ikut andil dalam usaha untuk melindungi alam. Kamu bisa mengurangi limbah-limbah elektronik atau fashion dengan menggunakan kembali barang-barang bekas yang sudah tidak digunakan oleh pemilik sebelumnya. Hal ini juga meningkatkan sustainable dari barang-barang yang ada. Kamu bisa memperpanjang umur suatu barang dengan menggunakan kembali barang-barang bekas yang sudah dijual oleh orang lain.

Membeli kulkas, televisi, handphone, hingga laptop bekas bisa menjadi pilihan kamu untuk bergaya hidup minimalis yang juga peduli akan kelestarian lingkungan. Kamu jadi bisa membeli handphone atau laptop dengan spesifikasi yang tinggi dengan harga yang sudah murah karena keluaran lama. Tak perlu khawatir ketinggalan tren, karena yang terpenting semua kebutuhan kamu terpenuhi, bukan?

Kamu bisa membeli barang-barang yang dulunya mahal dengan harga lebih murah dengan cara ini. Biasanya barang-barang unggulan suatu brand dibuat dengan build quality yang lebih bagus dari barang kelas menengahnya, jadi barang-barang tersebut juga masih awet meski dalam kondisi bekas.

Tak hanya barang elektronik, kini produk fashion dengan label preloved juga banyak beredar. Barang-barang branded yang tadinya masih sulit kamu jangkau kini bisa kamu beli dengan harga lebih murah karena kondisinya bekas. Hal ini juga bisa membantu mengurangi limbah fashion yang terus menumpuk. Pastikan kamu tetap membeli produk fashion yang bisa sering kamu gunakan agar tak hanya menumpuk di dalam lemari, ya!

4. Perhatikan bahan makanan yang kamu beli

#GreenBeauty 5 Langkah Lestarikan Alam dengan Gaya Hidup MinimalisIlustrasi membeli bahan makanan (pexels/Anna Tarazevich)

Kebutuhan sehari-hari seperti makanan juga perlu kamu perhatikan dalam gaya hidup minimalis. Membeli bahan makanan terlalu banyak hingga tidak sempat diolah juga bisa mencemari lingkungan. Kamu jadi harus membuang bahan-bahan makanan yang berlebihan itu karena sudah basi. Meskipun limbah organik sisa makanan biasanya bisa diolah, namun tentu sangat disayangkan jika kamu membuang-buang makanan akibat terlalu banyak membeli bahan makanan.

Sebaiknya jaga diri untuk tidak terlalu impulsif membeli banyak bahan makanan. Beli beberapa bahan makanan yang kamu butuhkan dan mau kamu olah terlebih dahulu. Jika kurang, kamu bisa membelinya kembali daripada menyimpannya di rumah, yang berisiko bahan-bahan tersebut akan membusuk jika tidak cepat diolah.

Anggap saja toko bahan makanan sebagai gudang makanan kamu sehingga kamu tidak perlu repot memikirkan bahan makanan yang menumpuk di rumah akan basi karena kamu tidak sempat mengolahnya.

5. Produk perawatan kulit juga perlu dipilih yang sesuai dengan gaya hidup minimalis

#GreenBeauty 5 Langkah Lestarikan Alam dengan Gaya Hidup MinimalisGarnier Light Complete Vitamin C Super Essence (instagram.com/garnierindonesia)

Tampil dengan kulit sehat dan memukau tentu gak bisa dilewatkan sekalipun oleh orang bergaya hidup minimalis. Tak hanya hati dan perasaan yang bahagia karena barang tak banyak menumpuk dan menjaga lingkungan, namun perasaan jadi bahagia karena kulit juga senantiasa terawat.

Hal yang bisa dilakukan dalam pemilihan produk perawatan kulit bagi minimalis seperti saya adalah dengan memilih brand yang juga ternyata menerapkan prinsip minimalisme dalam proses pembuatan produknya. Salah satunya adalah menggunakan kemasan plastik recycle. Kemasan plastik yang dapat diolah untuk digunakan kembali ini akan menghindari proses produksi plastik yang semakin menumpuk dan membahayakan lingkungan.

Salah satu brand perawatan kulit yang saya gunakan adalah Garnier yang ternyata beberapa produknya seperti Sakura Glow Water-Glow Essence menggunakan 100% plastik yang dapat di-recycle serta Micellar Water yang botolnya juga menggunakan 25% plastik recycle. Kabarnya di tahun 2025 nanti seluruh produk-produk Garnier akan menggunakan kemasan yang dapat 100% di-recycle. Tentu ini jadi kabar gembira buat saya yang bergaya hidup minimalis.

Tak hanya itu, ternyata Garnier juga ikut serta dalam memerangi polusi plastik. Melalui aplikasi eRecycle, Garnier menggalakkan kampanye #GarnierGreenBeauty untuk membantu orang-orang memudahkan proses pengolahan sampah plastik, kertas dan botol kaca berbasis online.

Selain itu Garnier juga turut andil dalam solidarity sourcing yang memberdayakan 670 komunitas di seluruh dunia untuk peduli lingkungan yang akan semakin banyak hingga 800 komunitas di 2025 nanti.

Jika kamu sudah bergaya hidup minimalis dan ingin #onegreenstep lagi untuk lebih peduli lingkungan, kamu juga bisa mengikuti lebih jauh langkah-langkah #GarnierxIDNTimes untuk kampanye Garnier Green Beauty ini dengan mengunjungi situs https://www.garnier.co.id/green-beauty dan download aplikasi eRecycle di Play Store dan App Store (khusus wilayah Jadetabek) untuk membantu kamu dalam proses pengolahan sampah.

Baca Juga: #GreenBeauty 5 Tips buat Kamu yang Mulai Menerapkan Prinsip Zero Waste

Rijalu Ahimsa Photo Verified Writer Rijalu Ahimsa

Member IDN Times Community ini sudah tidak malu-malu lagi menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina

Berita Terkini Lainnya