5 Keuntungan yang Didapatkan Ketika Tinggal di Pedesaan, Bikin Betah?

2. Biaya hidup di desa lebih murah

ilustrasi perempuan di desa (pixabay.com/sasint)

Jika dibandingkan dengan hidup di kota, biaya hidup di desa bisa dikatakan lebih murah. Ketika di kota kita harus membeli semua kebutuhan hidup yang kita butuhkan. Sebaliknya jika hidup di desa kita bisa memanfaatkan sumber daya yang tersedia di alam untuk mencukupi kebutuhan hidup.

Sebagai contoh, kita bisa memanfaatkan hasil perkebunan, pertanian dan peternakan untuk kebutuhan konsumsi. Untuk kebutuhan air, biasanya warga desa akan memanfaatkan mata air dari pegunungan untuk memasak dan air sungai untuk mandi serta mencuci.

Baca Juga: 5 Fenomena Sosial yang Kerap Terjadi pada Masyarakat Pedesaan, Beda?

3. Hidup di desa masih kental dengan budaya gotong royong

ilustrasi panen padi (pixabay.com/DEZALB)

Berbicara tentang budaya gotong royong, sangat erat kaitanya dengan perilaku penduduk desa. Gotong royong antar warga masih terjalin dengan baik antar penduduk di desa. Hal ini terjadi karena kuatnya ikatan sosial sehingga tingkat kepedulian antar warga desa sangat tinggi. 

Sebagai contoh, gotong royong yang terjadi dalam proses pembangunan rumah warga di desa, biasanya seluruh penduduk akan datang berbondong-bondong untuk membantu. Kaum lelaki membantu proses pembangunan rumah. Sedangkan para perempuan membantu memasak untuk konsumsi warga yang bekerja.

Selain gotong royong, penduduk di desa juga dikenal sangat ramah dan suka membantu sesama. Bukan hanya pada sesama penduduk di desa, pada pendatang asing pun mereka tidak ragu untuk memberikan bantuan.

4. Lebih dekat dengan alam

ilustrasi membajak sawah dengan kerbau (pixabay.com/sasint)

Tinggal di desa akan membuat kita lebih dekat dengan alam. Sebab, sebagian aktivitas di pedesaan masih dilakukan secara tradisional. Misalnya mengolah sawah secara tradisional dengan memanfaatkan curah hujan dan dibantu kerbau untuk membajak sawah. Sebagian warga juga masih memanfaat kan aliran sungai untuk mandi dan mengairi sawah.

Penduduk di desa cenderung mendapatkan segala kebutuhan sehari-harinya dari alam secara langsung. Ketergantungan penduduk terhadap alam, menjadikan mereka lebih menghargai alam dan menjaganya agar tetap asri dan dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan. Itulah mengapa mereka mengganggap alam sebagai sahabat.

5. Lebih sehat karena terbebas dari polusi

ilustrasi berolahraga (pixabay.com/sasint)

Kita sering mendengar bahwa pencemaran udara dan air memiliki dampak yang negatif bagi kesehatan. Berbagai macam penyakit dapat ditimbulkan akibat kualitas udara dan air yang buruk, misalnya kanker, penyakit kulit, infeksi saluran pernafasan, dan sebagainya.

Hidup di desa bisa dikatakan lebih sehat karena kualitas udara dan air yang masih bersih. Air yang digunakan biasanya berasal dari sumber mata air alami yang bebas dari polusi limbah industri.

Udara yang dihirup pun juga terasa lebih sejuk karena bebas polusi udara. Jumlah kendaraan bermotor yang masih terbatas dan tidak adanya pabrik yang mengeluarkan limbah industri menyebabkan kualitas udara dan air di desa lebih bersih.

Sebenarnya hidup di desa maupun di kota adalah sebuah pilihan. Asalkan kita mampu beradaptasi dengan lingkungan sekitar, maka di manapun kita hidup akan terasa mudah untuk dijalani.

Baca Juga: 5 Dampak yang Mungkin Terjadi bila Tak Ada Lagi Pedesaan di Indonesia