Depresi jadi Ancaman Nyata Ibu Muda, Ini 5 Pencegahnya

Sebelum terlambat kenali pemicu SAHM depression yuk!

Fenomena Stay-At-Home Mom depression atau juga disebut SAHM depression pertama kali mencuat pada tahun 2018, istilah ini digunakan oleh Megan Powell dalam artikel yang diterbitkan di Today Parenting Team. Dalam artikelnya, ia berbicara tentang suka duka menjadi ibu rumah tangga yang ternyata bisa berujung depresi. Sehingga, munculah sebuah studi baru yang menyoroti hubungan antara ibu rumah tangga dan depresi klinis.

Sebelum menjadi seorang ibu, banyak wanita yang memiliki karier cemerlang di luar rumah. Namun, ketika memasuki fase hamil, melahirkan, menyusui dan merawat anak semuanya seakan berubah dalam sekejap. Seiring adanya sukacita yang besar menjadi orang tua terdapat tanggung jawab yang besar pula. Membesarkan anak-anak adalah pekerjaan penuh waktu yang disertai oleh berbagai spektrum emosi, seperti perasaan senang, sedih, marah, kewalahan, frustrasi dan lain lain. Belum lagi, jika seorang ibu harus terpaksa resign dari pekerjaannya karena suatu keadaan, kemudian beralih menjadi seorang ibu rumah tangga yang harus berada di rumah setiap saat.

Perlahan, kondisi tersebut membuat para ibu menjadi bingung, kehilangan identitas diri dan kehilangan interaksi sosial. Hal itu juga diungkapkan oleh Laurel Mellin, PhD, Associate Professor of Family and Community Medicine di School of Medicine di University of California, San Francisco dan penulis The Stress Overload Solution, bahwa “Menjadi ibu rumah tangga lebih rentan terkena depresi dibanding ibu pekerja”.

Dilasir dari Parents, berdasarkan analisis Gallup tahun 2012, yang melibatkan lebih dari 60.000 wanita di Amerika Serikat, ibu yang tinggal di rumah dilaporkan merasa lebih mudah sedih, stres, marah, khawatir, dan depresi daripada ibu yang bekerja di luar rumah. Jajak pendapat juga menyimpulkan bahwa ibu yang tinggal di rumah tidak merasakan banyak emosi bahagia. Mereka lebih sedikit tersenyum, belajar lebih sedikit, dan mengalami penurunan gairah hidup.

Stay-At-Home Mom depression bisa datang dari banyak sumber penyebab, diantaranya: kelelahan, seorang ibu rumah tangga yang melakukan pekerjaannya di rumah secara penuh dalam 365 hari tanpa cuti membuat mereka rentan terkena emosi negatif, perasaan terisolasi, kesepian dan frustrasi; tekanan keuangan juga menjadi pemicu kuat seorang ibu rumah tangga mengalami depresi; kritik dari teman dan anggota keluarga; dan kesulitan dalam pengasuhan anak.

Masalah-masalah ini diperparah dengan kondisi para ibu yang aktif di media sosial, mereka banyak membandingan realitas yang terfilter sempurna dari kehidupan para ibu lain dengan kehidupannya sendiri. Sehingga, muncul perasaan tidak berharga dan merasa gagal saat kehidupannya terlihat tidak lebih baik dari ibu lain di media sosial. Itulah sebabnya banyak ibu muda saat ini mengalami depresi ibu rumah tangga.

Saat Stay-At-Home Mom depression berubah menjadi kondisi depresi klinis, maka hal itu tidak boleh dibiarkan karena akan menghambat aktivitas dalam kehidupan. Dilansir dari PSYCOM dalam sebuah artikel berjudul Why Stay-At-Home Moms Feel So Sad, adapun gejala dari depresi secara umum yang dialami adalah:

  • Perasaan sedih, putus asa, tidak berharga, atau kekosongan yang terus-menerus
  • Iritabilitas, frustrasi, atau kegelisahan
  • Kehilangan minat pada aktivitas atau hobi yang dulu menyenangkan
  • Sulit tidur
  • Kekurangan energi
  • Kesulitan berpikir jernih, mengingat, berkonsentrasi, atau membuat keputusan
  • Perubahan nafsu makan atau berat badan
  • Pikiran berulang tentang kematian atau bunuh diri

Gejala-gejala depresi di atas ternyata masih dapat dikendalikan, para ibu dapat melakukan beberapa cara untuk menghindari Stay-At-Home Mom depression agar tidak menjadi deprsi klinis yang lebih parah. Moms bisa memulai pencegahannya dengan 5 cara di bawah ini:

1. Istirahatlah jika memang merasa sudah sangat lelah 

Depresi jadi Ancaman Nyata Ibu Muda, Ini 5 PencegahnyaIlustrasi istirahat ( unspalsh.com/Vladislav Muslakov)

Sadarilah moms, bahwa bekerja selama 365 hari secara penuh di dalam rumah bukanlah hal yang mudah. Setumpuk rutinitas yang berulang dan tidak ada habisnya akan membuat jenuh dan lelah. Badan mu bukan robot yang harus bekerja tanpa henti. Jangan memaksakan diri untuk melakukan segala pekerjaan rumah selesai dalam satu waktu. Bertahaplah! Jika perlu, mintalah bantuan saudara terdekat atau sesekali menggunakan jasa orang lain untuk membantu menyelesaikan pekerjaan rumah yang sempat tertunda.

2. Validasi perasaan, berhenti menghakimi diri sendiri 

Depresi jadi Ancaman Nyata Ibu Muda, Ini 5 Pencegahnyailustrasi validasi perasaan (unsplash.com/Brooke Cagle)
dm-player

Terkadang kita harus mengakui bahwa tidak semua bisa kita lakukan sesuai keinginan dan harapan. Utarakanlah pada pasangan atau sahabat terdekat moms  tentang perasaan yang dialami agar mereka dapat membantu meringankan beban pikiran moms yang sedang kalut dilanda rasa lelah dan sedih. Tidak perlu menyalahkan diri sendiri jika kita masih berproses menjadi ibu rumah tangga yang baik. Tidak perlu merasa gagal saat pencapaian kita tidak sejauh pencapaian ibu-ibu yang lain.

Percayalah moms! Tidak ada orang tua yang sempurna. Tidak ada cara yang benar atau salah untuk menjadi orang tua, melakukan yang terbaik semampu yang kita bisa itu lebih penting. Ingat! keberadaan ibu rumah tangga sangatlah berharga, mereka melakukan tugas tersulit di dunia, mereka menjadi tonggak sejarah tumbuh kembang anak-anaknya yang tidak dapat dimiliki oleh semua orang.

3. Luangkan waktu untuk “me time”

Depresi jadi Ancaman Nyata Ibu Muda, Ini 5 Pencegahnyailustrasi me time (unsplash.com/Nathan Dumlao)

Berhenti sejenak dari rutinitas rumah sangat diperlukan. Luangkan waktu untuk melakukan hal-hal yang disukai, seperti: membaca buku, menonton film, mendengarkan musik yang disukai, atau sekedar pergi ke salon untuk merawat diri yang sempat dilupakan karena terlalu sibuk mengurus rumah dan anak-anak. Tidak ada salahnya ajak suami dan anak-anak untuk pergi berlibur sejenak bersama.

Baca Juga: 5 Alasan Mengapa Kamu Kerap Merasa Depresi, tapi Tidak Tahu Sebabnya

4. Ubah pola hidup menjadi lebih sehat

Depresi jadi Ancaman Nyata Ibu Muda, Ini 5 Pencegahnyailustrasi pola hidup sehat dengan olahraga (unsplash.com/Mor Shani)

Para ibu rumah tangga terkadang lupa memperhatikan kebutuhan hidupnya sendiri karena beranggapan bahwa sekarang dirinya bukan prioritas utama lagi. Ada anak dan suami yang harus diurus dengan baik, hingga mereka lupa bahwa dirinya harus sehat secara fisik dan mental. Memperhatikan pola makan yang sehat untuk ibu juga penting. Jangan lupa makan tepat waktu, tidur yang cukup serta luangkan olahraga kecil untuk menyeimbangkan tubuh agar tetap dalam kondisi prima!

5. Kurangi bermain media sosial 

Depresi jadi Ancaman Nyata Ibu Muda, Ini 5 PencegahnyaIlustrasi mengurangi penggunaan media sosial (unslash.com/Andriyko Podilnyk)

Tidak dapat dipungkiri bahwa keberadaan media sosial adalah sebuah hiburan tersendiri yang erat dengan kehidupan kita saat ini. Berselancar di media sosial seolah menjadi rutinitas wajib setiap harinya. Namun, tidak sedikit dampak yang ditimbulkan dari media sosial telah mempengaruhi kualitas hidup seseorang. Gambaran yang terfilter dengan sempurna yang ditampilkan oleh orang lain di media sosial, pelan-pelan telah merubah pandangan tolak ukur kehidupan yang ideal. Menghindari media sosial untuk beberapa hari adalah pilihan tepat saat kondisi hati ibu sedang dalam keadaan kurang baik.

Moms jika kamu berpikir bahwa kamu tengah mengalami gejala Stay-At-Home depression saat ini, ketahuilah kamu tidak sendirian dan bukan berarti bahwa kamu ibu yang lemah. Dengan cara yang tepat, depresi adalah kondisi yang dapat dikelola dan dikendalikan dengan baik. Yuk bangkit!

Baca Juga: 5 Tanda Kamu Sedang Depresi, Bukan Sekadar Sedih Biasa

Rita Choerunnisa Photo Writer Rita Choerunnisa

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agustin Fatimah

Berita Terkini Lainnya