10 Peribahasa Orang Batak yang Dipakai saat Upacara Pernikahan

Maknanya sangat dalam, lho #LokalIDN

Batak Toba dikenal dengan adat dan budaya yang kental. Terutama dalam upacara pernikahan, setiap pasangan yang menikah harus melewati tahap demi tahap agar dikatakan pasangan sah secara adat. Tidak hanya melalui hukum dan agama.

Dalam suku Batak Toba, pernikahan dilakukan secara unik. Pasangan yang hendak menikah harus diberikan nasihat secara lisan oleh orang tua, paman, bibi ataupun keluarga dari mempelai yang akan menjalani rumah tangga. Nasihat tersebut dalam bentuk peribahasa atau umpasa.

Yuk intip sepuluh peribahasa atau umpasa yang digunakan dalam upacara pernikahan batak toba! Beta ma ta ida, yuk mari lihat!

1. Andor hadukka ma patogu-togu lombu, sai sari matua ma hamu tu na patogu-togu pahoppu

10 Peribahasa Orang Batak yang Dipakai saat Upacara PernikahanInstagram.com/inspirasibatak

Andor hadukka ma patogu-togu lombu

sai sari matua ma hamu tu na patogu-togu pahoppu

Bahasa indonesianya adalah: 

Tumbuhan tali untuk menuntun lembu

Semoga kalian panjang umur sampai menimang cucu

Maknanya adalah semoga pasangan yang sedang membangun rumah tangga diberikan Tuhan panjang umur. Supaya kelak dapat menimang cucu di hari tua.

2. Diginjang do arirang di toru panggaruan, unang dihatai sirang molo dung marhajabuan

10 Peribahasa Orang Batak yang Dipakai saat Upacara PernikahanInstagram.com/inspirasibatak

Diginjang do arirang

di toru panggaruan

unang dihatai sirang

molo dung marhajabuan 

Bahasa indonesianya adalah: 

Di ataslah burung enau 

Di bawahlah panggaruan 

Jangan dibicarakan perceraian 

Jika sudah berumah tangga 

Itu merupakan harapan orang banyak kepada pasangan yang menikah supaya tidak boleh berpisah jika sudah berumah tangga. Oleh karena itu, dalam suku Batak Toba sangat jarang dijumpai pasangan yang sudah berumah tangga bercerai. Itu adalah sebuah nasihat sekaligus harapan bagi anak-anak orang tua didalam suku batak yang ingin menikah. 

3. Jumpa naniuluhan, dapot na nijalahan, ima dongan sahaholongan dohot dongan sapanghilaan

10 Peribahasa Orang Batak yang Dipakai saat Upacara PernikahanInstagram.com/inspirasibatak

Jumpa naniuluhan dapot na nijalahan

Ima dongan sahaholongan dohot dongan sapanghilaan 

Bahasa indonesianya adalah: 

Ketemulah yang dicari dari apa yang dijalani 

Itu teman yang saling menyayangi dengan teman sepenanggungan 

Artinya adalah pasanganmu, suami maupun istri adalah temanmu menjalani sisa hidup. Dialah juga temanmu sepenanggungan. Baik temanmu bertukar pikiran supaya keinginan dalam berumah tangga tercapai. Orangtua menasihati anak-anak mereka agar saling terbuka satu sama lain serta mencari solusi dari setiap masalah bersama-sama.

Baca Juga: 6 Fakta Menarik Tradisi Pernikahan Adat Bugis, Sudah Tahu Belum?

4. Binuat ma hau toras, bahen sopo di balian, sai gabe ma hamu jala horas-horas, tiur-tiur ma nang pansarian

10 Peribahasa Orang Batak yang Dipakai saat Upacara PernikahanInstagram.com/inspirasibatak

Binuat ma hau toras

Bahen sopo di balian

Sai gabe ma hamu jala horas-horas

tiur-tiur ma nang pansarian 

Bahasa indonesianya adalah:

Diambillah kayu yang sudah tua

Untuk membuat tiang gubuk di ladang

Semoga sukses kalian dan sehat selalu 

Dan juga murah rezeki 

Diharapkan kepada pasangan untuk bekerja keras agar rezekinya lancar dan cepat kaya raya. Pansarian adalah pencahaharian. Semoga juga diberikan kesehatan agar mencari rezeki lancar.

5. Dia tubu ma tambisu, ditoru ni pinasa, sai tubu ma dihamu, anak nabisuk dohot boru nauli basa

10 Peribahasa Orang Batak yang Dipakai saat Upacara PernikahanInstagram.com/inspirasibatak

Sai tubu  ma tambisu

ditoru ni pinasa

sai tubu ma dihamu

anak nabisuk dohot  boru nauli basa

Bahasa indonesianya adalah: 

Semoga tumbuh pohon tembisu dibawah pohon nangka

semoga lahirlah untukmu putra yang bijaksana dan putri yang cantik 

dm-player

Maknanya adalah didoakan atau diharapkan kepada pasangan melahirkan anak laki-laki yang bijaksana dan putri yang cantik jelita. Ini merupakan sebuah harapan orangtua kepada pasangan atau anak mereka yang sedang menikah. 

6. Bintang na rumiris tu ombun ma sumorop, anak pe riris boru pe torop

10 Peribahasa Orang Batak yang Dipakai saat Upacara PernikahanInstagram.com/inspirasibatak

Bintang na rumiris tu ombun ma sumorop

Anak pe riris boru pe torop

Bahasa indonesianya adalah: 

Bintang yang bertaburan 

Embun yang menebal

Putra yang jumlahnya tak terhingga 

Putri juga jumlahnya banyak 

Semoga anak laki-laki lahir dengan jumlah yang tak terhingga dan anak perempuan jumlahnya banyak. Arti tak terhingga adalah anak laki-laki lahir melebihi jumlah anak perempuan. Anak laki-laki adalah harapan penerus keturunan atau marga ayah. Sedangkan anak perempuan adalah milik suaminya di hari tua kelak.

7. Bona nipinasa hasangkotan ni jomuran, Tung aha pe dijama hamu sai tong ma dipasu-pasu Tuhan

10 Peribahasa Orang Batak yang Dipakai saat Upacara PernikahanInstagram.com/weddingbatakbandung

Bona nipinasa hasangkotan ni jomuran,

Tung aha pe dijama hamu sai tong ma dipasu-pasu Tuhan

Bahasa indonesianya adalah: 

Batang nangka 

Apapun yang tangan pegang 

Semoga Tuhan memberkati 

Artinya adalah apa pun yang menjadi pekerjaan pasangan yang ingin berumah tangga atau apapun yang dipegang oleh tangan mereka semoga diberkati Tuhan. Biar rezeki mereka lancar dalam membangun rumah tangga.

8. Gadu-gadu ni Silindung, tu gadu-gadu ni Sipoholon, Sai tubu ma anak muna 17 dohot boru muna 16

10 Peribahasa Orang Batak yang Dipakai saat Upacara PernikahanInstagram.com/inspirasibatak

Gadu-gadu ni Silindung

tu gadu-gadu ni Sipoholon

Sai tubu ma anak muna 17

dohot boru muna 16

Bahasa indonesianya adalah: 

Benteng-benteng disungai lindung 

Kebenteng-benteng dibawah pohon 

Semoga lahir anak laki-laki kalian 17

Dan anak perempuan 16

Kira-kira apa ya artinya? Apakah pasangan yang menikah akan melahirkan anak laki-laki 17 dan anak perempuan 16? Jangan keliru ya. Ini adalah pengelolaan gender. Mengapa anak perempuan harus enam belas dan laki-laki tujuh belas? Dalam suku batak toba diharapkan kepada pasangan yang menikah agar anak laki-laki lebih banyak daripada anak perempuan. Disebabkan anak laki-laki adalah penerus marga dalam keluarganya. 

9. Sahat-sahat disolu sai sangat ma tubontean, leleng ma hita mangolu asa sahat tu panggabean

10 Peribahasa Orang Batak yang Dipakai saat Upacara PernikahanInstagram.com/weddingbatakbandung

Sahat-sahat disolu  sai sahat ma tubontean

Leleng ma hita mangolu asa sahat tu panggabean 

Bahasa indonesianya adalah: 

Sampailah sampan sampai kepelabuhan

Semoga panjang umur agar tercapai cita-cita dan tujuan

Umpasa atau peribahasa diatas merupakan sebuah harapan. Semoga mereka panjang umur dan cita-cita yang didambakan tercapai. Arti dari bait pertama dan kedua adalah sampan yang didayung harus sampai kepelabuhan. Harapannya adalah apa yang sedang dikerjakan jangan setengah-setengah. Harus bersungguh-sungguh sampai akhir.

10. Uli pe pinggan kayu, ulian pe pinggan pasi, sai ma boru na pinamuli manjalo pasu-pasu

10 Peribahasa Orang Batak yang Dipakai saat Upacara PernikahanInstagram.com/inspirasibatak

Uli pe pinggan kayu 

ulian pe pinggan pasi

sai ma boru na pinamuli

manjalo pasu-pasu 

Bahasa indonesianya adalah: 

Cantik pun piring kayu 

Lebih cantik piring upah 

Berketurunanlah putri yang dinikahkan 

Yang telah mendapat pemberkatan 

Pada baris pertama dan kedua artinya adalah piring kayu itu cantik. Namun upah-upah yang digunakan untuk acara pernikahan lebih istimewa daripada piring kayu tersebut. Pada baris ketiga dan keempat adalah sebuah harapan supaya putri atau anak perempuan yang dinikahkan diberikan keturunan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Karena anak perempuan adalah penerus garis keturunan bagi pasangan yang dinikahinya. 

Itu adalah sepuluh umpasa atau peribahasa yang digunakan suku Batak Toba pada saat acara pernikahan. Sudah tahu belum?

Baca Juga: Menganut Matrilineal, 5 Istilah dalam Adat Minang yang Wajib Kamu Tau!

Riyani Ssi Photo Verified Writer Riyani Ssi

ig : strawberry moon

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya