6 Cara Hentikan Impulse Buying, Beli Barang yang Tidak Direncanakan  

Pengeluaran jadi tidak bisa dikontrol 

Impulse buying adalah membeli barang yang tidak sesuai dengan rencana. Alhasil, pengeluaran jadi jor-joran tidak sesuai dengan yang sudah direncanakan. Yang ada, justru kamu membeli barang-barang yang tidak kamu perlukan saat ini dan akhirnya hanya menyimpannya.

Nah, untuk menghindari kebiasaan impulse buying, yuk disiplin untuk mengerem keinginan membeli secara berlebihan. Lakukanlah tujuh langkah berikut agar keinginan untuk membeli barang yang tak diperlukan bisa direm. Disimak, ya!

1. Buatlah anggaran dan patuh 

6 Cara Hentikan Impulse Buying, Beli Barang yang Tidak Direncanakan  ilustrasi membuat anggaran (unsplash.com/Karolina Grabows)

Hal pertama yang perlu dilakukan adalah membuat anggaran atau rencana belanja. Tak sampai di situ, kamu pun harus disiplin untuk mematuhinya. Tak ada patokan resmi bagaimana kamu membuat anggaran belanja, tapi yang pasti dahulukan kebutuhan, menabung, dan baru yang terakhir keinginan.

Sayangnya, tak jarang manusia mempunyai cara untuk ‘mengelabui’ keinginan berbalut kebutuhan. Sebagai contoh, kamu baru bisa berpikir dengan jernih setelah minum kopi. Jika ini penting untukmu, beli kopi bukan sebagai keinginan tapi kebutuhan. Tapi jangan mengelabui keinginan minum secangkir kopi dengan harga di atas Rp50 ribu sebagai kebutuhan, sedangkan membeli secangkir kopi harga Rp20 ribu pun sebenarnya tidak masalah. Eits, membuat sendiri kopi di rumah pun jauh lebih baik. 

Jadi, buatlah anggaran secara real dan disiplin untuk menaatinya. Satu lagi, jangan mengelabui keinginan sebagai kebutuhan saat membuat anggaran. Penting!

2. Menunda pembelian 

6 Cara Hentikan Impulse Buying, Beli Barang yang Tidak Direncanakan  ilustrasi mempertimbangkan akan membeli barang atau tidak (pexels.com/Ivan Samkov)

Berikan waktu 24 jam untuk mempertimbangkan apakah barang yang kamu inginkan memang perlu dibeli atau tidak. Ketika melihat di e-market, masukkan saja dulu produk tersebut di daftar keinginan dan diamkan. Jika perlu, tuliskan apa saja keuntungan dan kerugian dengan membeli produk itu.

Usahakan untuk menulisnya dalam keadaan netral dan kepala dingin. Jika perlu, tanyakan juga pada orang-orang terdekat tentang produk yang kamu inginkan. Setelah puas menulis, diamkan dan lupakan. Baru keesokan harinya, kamu lihat lagi catatan yang sudah dibuat, jika tidak ada lagi keinginan membeli, berarti hanya keinginan sesaat saja. 

3. Bedakan rekening tabungan dan belanja 

6 Cara Hentikan Impulse Buying, Beli Barang yang Tidak Direncanakan  ilustrasi tabungan (pexels.com/maitree rimthong)

Selain membuat anggaran yang jelas, kamu juga perlu memisahkan rekening bank sesuai dengan kegunaan. Jangan campur adukkan rekening tabungan dengan belanja agar keinginan untuk membeli secara impulsif bisa ditahan.

Kalau tingkat impulse buying sudah sangat parah, sebaiknya simpan kartu atm untuk tabungan di tempat yang sulit diambil sehingga keinginan untuk membawa kemana-mana jadi hilang. Sedangkan untuk rekening belanja, kamu isi uangnya sesuai dengan anggaran yang sudah ditentukan. Selalu ingat bahwa rekening belanja uangnya terbatas, kalau membeli barang yang tidak diperlukan maka kamu perlu mengorbankan barang yang kamu butuhkan. Jadi merepotkan, ya?

dm-player

Baca Juga: 5 Alasan Seseorang Panic Buying, Takut Ketinggalan Tren atau Kehabisan

4. Membuat pengeluaran yang sehat 

6 Cara Hentikan Impulse Buying, Beli Barang yang Tidak Direncanakan  ilustrasi liburan ala backpacker (pexels.com/Ketut Subiyan)

Pengeluaran yang sehat juga perlu kamu sisihkan sebagai self-reward karena kamu disiplin. Ini perlu dilakukan agar kamu merasa disiplin dengan kesehatan finansialmu bukanlah hal yang membebani.

Kamu bisa menggunakan pengeluaran sehat ini di akhir bulan saat keesokan harinya akan mendapatkan gaji bulanan. Pengeluaran ini tetap harus dikeluarkan sesuai dengan keinginanmu. Namun, jika keinginanmu ini menghabiskan banyak biaya seperti liburan ke luar negeri atau membeli barang branded, tak ada salahnya untuk menyimpan pengeluaran sehat ini dalam tabungan tapi dalam rekening yang berbeda dengan rekening tabungan yang tadi, ya.

5. Lakukan hal lain 

6 Cara Hentikan Impulse Buying, Beli Barang yang Tidak Direncanakan  ilustrasi meditasi transendental (unsplash.com/Omid Armin)

Kadar keinginan membeli pada seseorang mempunyai tingkatan yang berbeda. Ada yang cukup mengatakan pada diri sendiri, ‘kamu sudah punya barang itu, gak usah beli lagi’, maka keinginan membeli langsung hilang. Tapi, ada juga yang sampai kepikiran berjam-jam hingga berhari-hari hanya untuk memutuskan akan membeli suatu barang atau tidak.

Bagi kamu yang merasa stres, cemas, sedih, atau panik saat keinginan berbelanja tidak dituruti, mungkin kamu perlu melakukan hal lain. Cobalah jalan-jalan di sekitar rumah, membaca buku, meditasi, atau melakukan hal lain yang tidak melibatkan uang dapat membuat keinginan untuk membeli jadi turun. 

Jadi, sebelum membeli hubungkan tubuhmu dengan perasaanmu. Kalau nalurimu mengatakan tidak usah membeli, dengarkan. Mengasihi dan mendengarkan suara hati bisa menghindar dari kemungkinan terburuk. 

 6. Temukan dukungan   

6 Cara Hentikan Impulse Buying, Beli Barang yang Tidak Direncanakan  ilustrasi dukungan teman (pexels.com/fauxels)

Jika tak mampu berperang dengan diri sendiri dalam hal belanja, mencari dukungan dari orang lain bisa jadi cara efektif untuk mengerem impulse buying. Ceritakan secara jujur dan apa adanya tentang kebiasaan burukmu ini pada pasangan, keluarga, dan sahabat. Mintalah mereka mengingatkan ketika keinginan berbelanja mulai di luar nalar.

Dengan dukungan yang tiada henti, keinginan untuk membeli dan kesadaran untuk berubah dapat tetap terjaga. Bisa jadi, kebiasaan burukmu ini mulai berkurang bahkan jadi hilang karena support dari orang-orang terdekat. 

Masalah keuangan yang satu ini tidak dihadapi olehmu sendiri, kok. Tak sedikit orang yang mengalami masalah yang sama. Dengan anggaran yang jelas, disiplin, dukungan, dan keinginan dalam diri yang kuat kesehatan finansialmu semakin baik dan terjaga. Jadi jangan menyerah, ya!

Baca Juga: 5 Tips Mengatur Finansial buat Milenial, Mulai Berinvestasi!

IamLathiva Photo Verified Writer IamLathiva

Love To See, Love To Read, and Love To Share.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Tania Stephanie

Berita Terkini Lainnya