Hanaika, Desainer Surabaya yang Membagikan Kisahnya untuk Millennials

Bisa jadi inspirasi untuk desainer muda nih

Perkembangan dunia fashion di Indonesia semakin berkembang dengan pesat. Hingga saat ini, banyak sekali desainer-desainer lokal yang terus bermunculan. Karyanya pun gak kalah dengan desainer papan atas. Mereka selalu menciptakan inovasi-inovasi dalam dunia fashion yang unik dan gak biasa.

Beberapa dari mereka juga kerap memberikan inspirasi untuk generasi muda yang juga ingin menjadi desainer. Salah satunya yaitu desainer asal Surabaya, Hanaika Heydi. Desainer sekaligus pengajar di LaSalle College Surabaya ini membagikan kisahnya dalam acara talkshow Stop and Stare yang digelar di Pakuwon Mall Surabaya. Simak yuk perjalanan Hanaika hingga bisa menjadi seorang desainer ternama.

1. Hanaika mengikuti lomba untuk mengumpulkan uang agar bisa masuk di sekolah fashion yang dia inginkan

Hanaika, Desainer Surabaya yang Membagikan Kisahnya untuk MillennialsIDN Times/Rully Bunga

Ketika melihat majalah fashion, Hanaika selalu bertanya kapan dia bisa menjadi desainer-desainer seperti yang ada di majalah tersebut. Sejak kecil, Hanaika sudah menyukai dunia fashion. Hanaika bahkan bisa menjahit berkat hasil otodidaknya atau belajar sendiri. Saat mengetahui ada sekolah fashion yang hadir di Surabaya, dia ingin sekali daftar di tempat tersebut. Namun, Hanaika belum punya cukup uang untuk daftar di sekolah tersebut.

Akhirnya Hanaika mengikuti berbagai macam lomba untuk mengumpulkan uang agar bisa mendaftar di sekolah tersebut. Namun, siapa sangka salah satu lomba yang dia menangkan, justru memberikan beasiswa masuk di sekolah tersebut sebagai hadiahnya. Hanaika pun sangat senang dan berkomitmen untuk belajar dengan serius di sekolah tersebut.

2. Meski sempat gak mendapat dukungan dari orangtua, Hanaika tetap berusaha untuk mengejar mimpinya

Hanaika, Desainer Surabaya yang Membagikan Kisahnya untuk Millennialsinstagram.com/hanaikaheydi

Dulu, Hanaika rela belajar menjahit di garasi rumahnya demi bisa membuat baju sendiri. Saat itu, orangtua juga belum mendukung hobinya ini. Bagi orangtua Hanika, seorang desainer gak akan bisa menjadi sukses nantinya. Namun, Hanaika tetap berusaha keras untuk membuktikan bahwa apa yang ada di pikiran orangtuanya itu salah.

Setelah lulus, Hanaika diberi tawaran untuk menjadi pengajar di sekolah tersebut. Saat itu dia ditawari langsung oleh kepala sekolahnya. Pesan yang paling diingat Hanaika dari kepala sekolahnya adalah kalau bekerja jangan melihat dari nilainya, karena suatu saat nanti kamu pasti akan mendapat balasan atas apa yang telah kamu kerjakan.

3. Hanaika lebih fokus pada gaun wedding dan couture dress

Hanaika, Desainer Surabaya yang Membagikan Kisahnya untuk Millennialsinstagram.com/hanaikaheydi
dm-player

Selain mendesain gaun-gaun wedding dan couture dress, saat ini Hanaika tengah sibuk mengembangkan brand-nya dan lebih fokus untuk menaikkan omset. Setiap tahunnya, Hanaika selalu memiliki target minimal yang harus dia capai. Apalagi Hanaika lebih fokus pada gaun wedding dan couture dress, bukan pakaian ready to wear.

Meski gak berfokus pada pakaian ready to wear, Hanaika pernah membuat pakaian ini untuk charity. Ketika sedang berlibur di Pulau Alor, NTT, Hanaika berpikir untuk membantu anak-anak di sana. Sehingga muncul lah ide membuat pakaian ready to wear dan sebagian hasil penjualan pakaian tersebut akan didonasikan untuk anak-anak di NTT.

Baca Juga: Bikin Kece, 10 Cara Simpel Padukan Jeans ala Fashion Aiport Idol KPop

4. Jadikan tren fashion sebagai acuan dalam merancang busana

Hanaika, Desainer Surabaya yang Membagikan Kisahnya untuk Millennialsinstagram.com/hanaikaheydi

Seperti kebanyakan desainer, Hanika memiliki karakter sendiri dalam berpakaian atau pun saat mendesain gaun. Hanaikan lebih suka pakaian yang clean, minimalis dan gak ribet. Dia juga selalu memerhatikan detail dan cutting untuk setiap pakaian yang dibuatnya.

Hanaika juga selalu mengikuti tren sebagai acuan dalam merancang busana. "Tahun ini kan trennya tartan dan citru. Kalau soal warna, merah dan warna-warni, tapi bukan neon juga akan menjadi tren," jelas Hanaika. Baginya, tren itu cukup dijadikan sebagai acuan saja gak perlu diikuti semuanya dan sesuaikan juga dengan karakter dirimu.

5. Menjadi seorang desainer harus mau dikritik

Hanaika, Desainer Surabaya yang Membagikan Kisahnya untuk Millennials

Menurut Hanaika sebagai seorang desainer itu harus mau dikritik. Sepedas apa pun kritik yang didapat, kamu harus bisa menerimanya dengan terbuka. Selain itu jangan pernah patah semangat dan terus berusaha untuk bangkit ketika terjatuh. Karena sebuah usaha pasti gak langsung berhasil, banyak kekurangan yang harus selalu diperbaiki. Kamu juga harus berani mencoba hal-hal baru.

Nah, itu tadi pesan Hanaika buat kamu yang ingin jadi desainer. Semoga menginspirasi ya!

Baca Juga: 5 Tips Paling Gampang Belajar Ilustrasi Fashion bagi Para Pemula

Topik:

  • Pinka Wima
  • Febriyanti Revitasari

Berita Terkini Lainnya