Penuh Haru, Kisah Perjuangan Andra Alodita Jalani Program Bayi Tabung

Dari dipermainkan dokter hingga perawatan ke Penang

Memiliki buah hati pasti sudah menjadi impian setiap pasangan suami istri. Namun, tak semua pasangan dapat dengan mudah memilikinya. Begitu juga dengan apa yang dialami Andra Alodita. Wanita yang kerap disapa Andra ini harus rela mengorbankan seluruh jiwa raga hingga materi untuk mendapatkan buah hatinya.

Andra adalah seorang blogger sekaligus survivor In Vitro Fertilization (IVF) atau bayi tabung. Kisahnya dalam menjalani program ini cukup menginspirasi banyak orang. Di usia yang masih terbilang muda untuk menjalani program bayi tabung, disebabkan oleh beberapa hal yang mungkin tidak semua orang bisa kuat saat menghadapinya.

1. Berawal dari usus buntu, tuba falopi Andra harus diangkat karena adanya perlengketan usus pada rahimnya

Penuh Haru, Kisah Perjuangan Andra Alodita Jalani Program Bayi TabungIDN Times/Rully Bunga

Pada tahun 2008, Andra terkena penyakit usus buntu dan harus menjalani operasi. Namun, setelah operasi berjalan lancar, dokter mengatakan bahwa terjadi perlengketan usus yang menempel ke tuba falopi. Dokter menyarankan Andra untuk menemui dokter kandungan. Selama mencari obgyn yang cocok di Jakarta, Andra sedikit kesal dengan semua respon dokter yang ditemuinya. Mereka seringkali menakuti-nakuti kalau Andra tidak bisa mempunyai anak dan harus menjalani operasi lagi. Dari cara menjelaskannya seakan-akan masalah ini enteng, tidak heran jika Andra menjadi malas konsultasi dengan obgyn.

Andra menikah pada tahun 2012 dengan seorang seniman bernama Abenk Alter. Mereka memang tidak pernah menunda untuk mempunyai anak, tapi setelah satu tahun menikah Andra belum juga hamil. Ibunya khawatir kalau perlengketan usus yang terjadi dalam perutnya adalah penyebab dari masalah ini, sehingga beliau menyarankan Andra pergi ke dokter untuk mengeceknya. Setelah berkonsultasi, dokter mengatakan bahwa salah satu tuba falopi Andra harus diangkat.

2. Telah mengeluarkan biaya besar, tapi dokter yang menanganinya justru mengecewakan

Penuh Haru, Kisah Perjuangan Andra Alodita Jalani Program Bayi Tabunginstagram.com/alodita

Singkat cerita, setelah menjalani pengangkatan salah satu tuba falopinya, Andra justru selalu mengalami kesakitan setiap datang bulan. Dia merasakan seperti ada yang menusuk dan sakitnya melebihi nyeri haid pada umumnya. Dokter yang menanganinya pun tidak memberi penjelasan apa-apa terkait hal ini. Sehingga Andra harus merasakan penderitaan ini selama delapan bulan lamanya.

Karena tidak tahan dengan penyakit yang ada, Andra pergi ke Penang untuk menjalani perawatan. Penang dipilih sebagai lokasi perawatan karena Ibu Andra telah beberapa kali melakukan kemoterapi di sana dan beliau selalu puas dengan pelayananan rumah sakit-rumah sakit yang ada di Penang. Kemudian Andra bertemu dengan salah satu obgyn yang ada di rumah sakit dekat penginapannya.

Andra membawa seluruh catatan medis serta foto-foto hasil laparoscopy miliknya dan memperlihatkannya pada dokter tersebut. Ketika melihat rekam medis Andra, raut wajah dokter tersebut langsung berubah dan menanyakan apakah sebenarnya Andra telah mengetahui apa yang terjadi pada dirinya. Andra hanya bisa menggeleng dan dokter menjelaskan bahwa kondisi kedua tuba falopinya sudah sangat parah. Infeksi dan perlengketan pada tuba kanan Andra juga mempengaruhi tuba kirinya.

Lalu alat-alat dan obat yang dipakai untuk operasi bukanlah yang terbaik, meskipun harganya mahal. Dokter juga menjelaskan bahwa ada satu obat yang diletakkan pada tuba falopinya, padahal obat tersebut tidak diperlukan. Dan Andra telah menggelontorkan senilai Rp8 juta rupiah untuk itu. Beliau menduga bahwa doker di Jakarta yang menangani Andra mendapatkan endorse, sehingga memilih obat tersebut untuk dimasukkan pada tubuhnya.

3. Kesempatan Andra untuk bisa hamil secara alami hanya 5%

Penuh Haru, Kisah Perjuangan Andra Alodita Jalani Program Bayi Tabunginstagram.com/alodita

Dari pengecekan ini, dokter menyarankan untuk melakukan laparoscopy kembali guna mengangkat tuba kiri Andra. Lalu ayah Andra yang saat itu menemaninya berkonsultasi menanyakan apakah Andra memiliki kesempatan untuk hamil setelah menjalankan operasi tersebut. Dokter menjawab kesempatan Andra untuk bisa hamil secara alami hanya 5% dan beliau menyarankan untuk mengikuti program bayi tabung. Andra dan ayahnya cukup kaget mendengar pernyataan ini.

Andra tidak menyangka, di usia 27 tahun dia harus menjalani program bayi tabung. Ada rasa sesal atas kejadian yang menimpanya. Selama ini dia sudah berusaha dan telah mengeluarkan biaya besar, namun hasilnya justru mengecewakan. Dia juga merasa ditipu dengan doker yang menanganinya sebelumnya.

dm-player

Tidak ingin mengulang kesalahan yang sama, Andra mulai mencari tahu tentang dokter yang ditemuinya di Penang. Andra mencari tahu record dokter tersebut dan memastikan bahwa dia benar-benar dokter yang bagus. Karena saat itu suaminya tidak menemani saat konsultasi, maka dokter meminta untuk bertemu dengan Abenk.

Dokter tersebut mengatakan bahwa akan ada workshop di Jakarta dan ingin bertemu Abenk untuk menjelaskan semuanya tentang kondisi Andra. Setelah bertemu dan mengobrol, Abenk merasa cocok dengan cara dokter ini menjelaskan secara detail dan bagaimana beliau memberikan semangat pada mereka berdua. Akhirnya, Andra dan Abenk bersedia menjalani perawatan dengan dokter tersebut.

4. Saat menjalani operasi besar, kondisi Andra hampir kritis karena kehilangan banyak darah

Penuh Haru, Kisah Perjuangan Andra Alodita Jalani Program Bayi Tabungalodita.com

Hari-hari sebelum melakukan operasi menjadi hari terberat bagi Andra. Dia mengalami stres yang luar biasa karena belum ikhlas menerima kenyataan yang ada. Andra juga takut jika operasinya nanti gagal dan tidak bisa mempunyai anak. Selama beberapa hari dia hanya bisa menangis dan meraung-raung di pelukan suami. Akhirnya, Andra memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya di dunia fotografi dan mulai menjalani hidup sehat serta menyiapkan mentalnya. Setelah melakukan persiapan selama 2 bulan, Andra dan keluarga pergi ke Penang untuk menjalani operasi.

Operasi ini terbilang cukup besar, pasalnya Andra harus menjalani pembersihan terlebih dahulu dari bekas-bekas operasi sebelumnya. Kesempatan untuk mendapatkan buah hati akan lebih besar jika semuanya telah terangkat dan dibersihkan. Operasi besar ini membuat tubuh Andra shocked dan kondisinya hampir kritis karena kehilangan banyak darah. Andra baru bisa sadarkan diri setelah hari ke-4 operasinya. Namun, Andra merasa lebih lega setelah menjalani operasi ini. Setidaknya salah satu proses yang harus dia jalani telah terlewati dan dia yakin bahwa perjuangannya ini tidak akan sia-sia.

5. Setelah menjalani program bayi tabung, Andra tak menyangka mendapatkan embrio dengan grade excellent

Penuh Haru, Kisah Perjuangan Andra Alodita Jalani Program Bayi TabungIDN Times/Rully Bunga

Sebelum melanjutkan dengan proses bayi tabung, Andra harus beristirahat dulu selama tiga bulan sambil menunggu jahitannya mengering. Selama menunggu Andra memutuskan untuk menulis blog dan membagikan ceritanya ini. Ternyata banyak orang yang dapat menerimanya. Tak sedikit juga orang yang mengalami hal sama dengan dokter yang sama pula. Banyak sekali energi positif yang didapatkan Andra setelah menulis ceritanya ini. Dia juga semakin semangat dan gak sabar untuk melakukan program bayi tabung.

Proses bayi tabung membutuhkan waktu 20 hari. Setiap pasien memiliki treatment yang berbeda tapi prosesnya tetap sama. Mulai dari penyuntikan telur, pembuahan oleh suami, pemilihan embrio, hingga proses memasukkan embrio ke dalam tubuh istri. Dari proses tersebut, Andra mendapatkan 4 embrio dengan grade excellent.

Dokter dan suster yang merawat tidak menduga hal ini sebelumnya, karena biasanya pasien dengan kasus seperti Andra hanya mendapatkan embrio dengan grade good. Sebenarnya Andra tidak terlalu memikirkan apakah program bayi tabung ini akan sukses atau tidak. Di tahap ini, Andra hanya bisa pasrah dan menyerahkan semua hasilnya pada Tuhan.

6. Sebuah kado istimewa telah membayar kesabaran dan penantian panjang Andra dan suami selama ini

Penuh Haru, Kisah Perjuangan Andra Alodita Jalani Program Bayi Tabungalodita.com

Penantian Andra dan Abenk ternyata membuahkan hasil. Di penghujung tahun 2014, Andra telah dinyatakan mengandung sang buah hati. Rasa senang, haru dan excited bercampur jadi satu ketika dia mendengarkan kabar itu langsung dari dokter yang menanganinya. Saat itu, dia hanya bisa memeluk suaminya dan mengucap syukur pada Tuhan.

Tentunya kisah ini menjadi pengalaman yang tidak terlupakan dalam hidup Andra. "Hal yang paling penting adalah jangan pernah patah semangat. Jika menjalani program ini, kita gak boleh stres dan harus bisa mengontrol emosi. Sering-sering lakukan meditasi, olahraga dan keluar rumah agar pikiran kita selalu positif. Kita harus terus berusaha, ikhlas dan memasrahkan semuanya pada Tuhan. Karena Tuhan tahu mana yang terbaik untuk kita," begitu pesan Andra buat wanita di luar sana yang juga menjalani program bayi tabung atau In Vitro Fertilization (IVF).

Baca Juga: 10 Perjuangan Mytha Lestari dari Hamil Hingga Melahirkan, Penuh Haru!

Topik:

  • Pinka Wima

Berita Terkini Lainnya