Yuk, Lawan Mental Illness Lewat Media Sosial dengan 5 Cara Ini!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat ini begitu banyak orang yang semakin menyuarakan tentang bahaya dari mental illness. Sebabnya banyak orang yang mulai sadar akan kesehatan mental sehingga membutuhkan pemulihan bukannya untuk ditutupi.
Saat ini mental illness juga bisa diakibatkan dari penggunaan internet atau media sosial.
Padahal, sebenarnya media sosial bisa juga lho digunakan sebagai ajang untuk membantu teman-teman kita yang terkena mental illnesss.
Berikut beberapa cara melawan mental illness melalui media sosial.
1. Stop memberikan komentar yang negatif
Kamu mungkin tidak sadar bahwa komentar yang kamu berikan justru memberi pengaruh negatif terhadap orang yang membacanya. Banyak orang mengatakan bahwa apa yang ia katakan di kolom komentar hanyalah sebuah candaan yang tidak perlu sampai dibawa ke hati.
Namun kamu harus tahu bahwa tidak semua orang bisa menunjukkan rasa kekesalannya kepada orang lain. Bisa saja kan dia hanya pura-pura tidak sakit hati padahal di dalam hatinya ia sudah sangat tersakiti dan hingga menyebabkannya terkena mental illness.
2. Rajin mengupdate tentang mental illness
Bagi kamu yang aktif di media sosial sudah saatnya kamu ikut menyuarakan apa itu mental illness dan bagaimana cara untuk mengatasinya. Tanpa kamu sadari dengan kamu rajin meng-update tentang mental illness di media sosial, kamu telah membantu banyak orang mengetahui apa itu mental illness dan tak perlu takut untuk menyuarakannya.
Tentu saja dalam menyuarakan hal tersebut, kamu butuh jaringan internet yang kuat. Dan saat ini kamu gak perlu bingung dalam memilih jaringan internet apa yang bisa digunakan untuk membantu kamu dalam menyuarakan suaramu karena jaringan #4GPlusKuat dari IM3 Ooredoo akan membuat kamu #MakinKuatInternetan. Alhasil kamu pun akan semakin aktif dalam menebarkan pesan positif kepada teman-temanmu.
Untuk informasi lebih lengkapnya kamu bisa langsung cek https://Indosatooredoo.com/4gplus.
Editor’s picks
Baca Juga: Jangan Keliru, 5 Alasan Self Diagnostic Kesehatan Mental Itu Gak Baik!
3. Beri dukungan kepada teman yang menunjukkan tanda-tanda mental illness
Terkadang tanpa kamu sadari ada saja sebenarnya teman yang menunjukkan bahwa ia mulai terserang tanda-tamda mental illness. Ini bisa dilihat dari postingannya yang selalu tentang hal-hal yang berbau negatif atau bisa saja editan foto yang sudah terlalu berlebihan diakibatkan krisisnya kepercayaan diri teman kamu tersebut. Di sini kamu bisa menunjukkan dukunganmu terhadap teman kamu tersebut bahwa ia tak sendirian.
4. Bagikan quotes positif di setiap caption foto yang kamu upload
Belum gaul rasanya kalau update foto tanpa ada caption keren yang menemani foto kamu. Kolom caption ini sebenarnya bisa kamu jadikan sarana untuk menuliskan caption yang bisa membuat orang lain termotivasi dengan tulisan kamu. Termasuk teman kamu yang mungkin saja diam-diam terkena mental illness.
5. Jangan jadikan media sosial sebagai tempat untuk pamer
Siapa yang tak pernah meng-upload kegiatan yang sedang ia tekuni di sosial media? Hampir setiap orang pasti pernah melakukannya. Meng-upload kegiatan kamu di sosial media bukanlah hal yang salah. Namun, terkadang beberapa orang memiliki tujuan yang berlebihan, yaitu menjadikan sosial media sebagai tempat untuk pamer.
Padahal, tanpa kamu sadari akan ada beberapa orang yang bisa jadi menjadikan kamu sebagai role model mereka dan berusaha sekeras mungkin untuk bisa eksis seperti kamu di sosial media. Tekanan ini bisa membuat orang lain juga terkena mental illness secara perlahan-lahan. Oleh karena itu, cobalah untuk lebih bijak dalam meng-upload kegiatan kamu sehari-hari.
Ternyata, tidak selamanya media sosial itu membawa dampak yang negatif. Sebabnya dengan penggunaan yang bijak, kamu justru bisa membantu orang lain.
Baca Juga: Buang Jauh, 9 Kebiasaan Buruk Ini Bikin Cewek Gak Bermental Kuat
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.