Salut, 7 Peribahasa Daerah Ini Mengajarkan Arti Hubungan Antarmanusia

Banyak pelajaran yang bisa dipetik #LokalIDN

Peribahasa adalah kelompok kata yang menggunakan kiasan untuk menunjukkan maksud tertentu. Peribahasa ini biasanya terbentuk dalam beberapa bahasa, lho.

Di Indonesia ada banyak sekali peribahasa dari berbagai bahasa. Bukan tanpa alasan, negara kita ini memang terbentuk dari berbagai pulau yang memiliki budayanya yang berbeda-beda, bahasa adalah yang termasuk di dalamnya.

Nah, biasanya peribahasa mengandung beberapa petuah nasihat yang sangat bermanfaat. Kali ini, ulasan di bawah akan menunjukkan peribahasa dari berbagai daerah di Indonesia yang sarat nasihat tentang hubungan antarmanusia. Yuk, simak selengkapnya di bawah ini!

1. Asu' ma'an dibare' makan, ahe agi' manusia (Dayak, Kalimantan Barat)

Salut, 7 Peribahasa Daerah Ini Mengajarkan Arti Hubungan Antarmanusiainstagram.com/benuaborneo

"Anjing saja diberi makan, apalagi manusia."

Nah, peribahasa ini mengajarkan kepada kita bahwa manusia harus selalu bermurah hati pada manusia yang lain. 

Peribahasa ini juga cocok disandingkan dengan pengertian manusia sebagai makhluk sosial. Artinya, manusia saling hidup berdampingan dan saling membutuhkan satu sama lain, untuk menjaga hubungan itu pula diperlukan yang namanya kemurahan hati kepada sesama.

2. Eda nagih ngungkulin timpal dogen, apang bisa masih ngalap kasor (Bali)

Salut, 7 Peribahasa Daerah Ini Mengajarkan Arti Hubungan Antarmanusiainstagram.com/gustirasnayasa

"Jangan mau menang atas kawan saja, harus tahu mengalah juga."

Pernahkah kamu mempunyai teman yang mau menang sendiri? Nampaknya peribahasa ini cocok kamu jadikan sindiran padanya. 

Peribahasa yang berasal dari Bali ini memiliki makna kalau dalam menjalin hubungan dengan manusia yang lain, kita tidak boleh egois. Mencari jalan keluar bersama adalah keputusan yang tepat di setiap permasalahan yang ada. Bukannya malah mencari solusi dan menyelamatkan diri sendiri. Oleh karena itu, terkadang kita juga harus sesekali mengalah demi kebaikan bersama, lho.

Baca Juga: 10 Peribahasa Orang Batak yang Dipakai saat Upacara Pernikahan

3. Alur dengan mauq tengkorong ite mauq isi (Sasak, Nusa Tenggara Barat)

Salut, 7 Peribahasa Daerah Ini Mengajarkan Arti Hubungan Antarmanusiatrippers.id

"Biarkan orang dapat kulitnya kita dapat isinya."

Dalam menjalin hubungan sosial, tentu kita sering menemui beragam sifat-sifat manusia, bukan? Ada yang baik, ada yang jahat, ada pula yang bersikap munafik. 

Singkatnya, peribahasa ini mengingatkan kita untuk selalu senantiasa berbuat baik meski orang lain tidak. Jangan pernah ikut-ikutan berbuat jahat walaupun orang lain melakukannya. Selalu berbuat baiklah, karena hal baik juga akan mendatangkan hal baik kepada diri kita.

4. Muku ca puu neka woleng curup, teu ca ambo neka woleng jangkong (Manggarai, Nusa Tenggara Timur)

dm-player
Salut, 7 Peribahasa Daerah Ini Mengajarkan Arti Hubungan Antarmanusiainstagram.com/albertsjun

"Pohon pisang satu tandan tidak boleh ribut, tebu satu rimbun tidak boleh bertengkar."

Mungkin cerminan peribahasa ini bisa kita temukan pada sila ketiga Pancasila yang berisi "Persatuan Indonesia"

Benar sekali. Peribahasa dari Manggarai ini mengajarkan kepada kita untuk selalu rukun dalam bersosialisasi. Karena pada dasarnya, kita bukan hanya manusia-manusia yang sedang menjalani kehidupan, tetapi, kita adalah sesama saudara yang saling membutuhkan. Oleh sebab itu, jika kita bermusuhan, kita akan hancur bersama-sama.

5. Dima bumi dipijak, di sinan langik dijunjuang (Minang, Sumatera Barat)

Salut, 7 Peribahasa Daerah Ini Mengajarkan Arti Hubungan Antarmanusiapinterest.com

"Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung."

Sepertinya, makna dari peribahasa ini harus bisa kamu pahami dan terapkan, lho. Sebab, kamu pasti sering mendengar pelajaran ini di mana-mana.

Indonesia, negara kita adalah negara kepulauan dengan beribu-ribu budaya yang tak terkira. Nah, perbedaan budaya itu menuntut kita agar harus selalu menghormati perbedaan tersebut. Tidak hanya itu, kita juga harus paham bahwa perbedaan yang ada tidak membuat kita menjadi bangsa yang berbeda, sehingga di mana pun kita berada, meski budayanya berbeda dengan budaya asal kita, kita harus saling menghargai dan menghormatinya.

6. Asal mambawa nang bujur atawa banar musti salamat diri (Banjar, Kalimantan Barat)

Salut, 7 Peribahasa Daerah Ini Mengajarkan Arti Hubungan Antarmanusiapinterest.com

"Asal membawa sifat jujur dan benar, kita pasti akan selamat."

Di dunia ini ada yang namanya norma-norma yang tercantum di dalam sistem kehidupan. Norma itu juga tidak sama merata, lho. Di setiap negara ataupun wilayah tertentu memiliki normanya sendiri. Meski begitu, ada satu norma yang hampir sama di setiap wilayah walau penyebutannya berbeda, yaitu norma susila.

Peribahasa satu ini berkaitan erat dengan norma tersebut. Maksudnya, jika kita senantiasa berbuat jujur dan benar, maka kita akan mendapatkan hal yang baik pula. Sebaliknya, jika kita melakukan yang sebaliknya maka sanksi sosial yang kita dapat.

7. Baku beking pande (Minahasa, Sulawesi Utara)

Salut, 7 Peribahasa Daerah Ini Mengajarkan Arti Hubungan Antarmanusiainstagram.com/wey_coy

"Saling membuat pandai."

Dalam berbagi, kita tidak hanya bisa membagikan hal secara materi saja, lho. Sudah jadi rahasia umum kalau jasa pun bisa dibeli, seperti halnya profesi guru masa kini.

Nah, peribahasa ini menunjukkan kepada kita untuk senantiasa saling berbagi ilmu. Tidak boleh yang namanya ingin pintar sendiri dan sengaja membuat orang lain bodoh. Bukankah itu juga merupakan suatu kejahatan? Untuk itu, jadilah orang yang mau berbagi ilmu, karena dengan begitu hubungan kalian dengan orang lain bisa menjadi lebih erat dan saling percaya.

Nah, itu dia tujuh peribahasa dari daerah di Indonesia yang mengajarkan kepada kita arti-arti dari hubungan antar manusia dalam hidup ini. Jadikan pengingat untuk selalu berbuat baik, ya!

Baca Juga: 7 Peribahasa Banjar yang Menuai Pesan Inspiratif, Sudah Tahu?

Intan Sft Photo Verified Writer Intan Sft

extraordinary girl

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya