Menarik, 5 Filosofi Hidup yang Dapat Dipetik dari Kehidupan Kucing

Kucing juga ternyata memiliki filosofi hidup sendiri, lho

Kucing merupakan hewan yang erat kaitannya dengan manusia. Hampir di seluruh wilayah bisa sangat mudah menemukan keberadaan hewan imut ini. Bahkan tak jarang banyak orang yang memelihara hewan ini dan menjadikanya sebagian bagian dari anggota keluarga di rumah.

Sebagai hewan yang memiliki hubungan erat dengan manusia, tentunya kucing memiliki karakteristiknya tersendiri yang pasti mudah dikenali. Hal tersebut justru bisa dijadikan sebagai bahan filosofi yang dapat dicontoh oleh orang-orang. Untuk dalam mengambil sisi positif dari kucing yang ada, kamu dapat mencontoh beberapa filosofi berikut ini dari para kucing yang dapat dijadikan pengingat dalam kehidupan.

1. Usaha yang gesit dalam memperoleh makanan

Menarik, 5 Filosofi Hidup yang Dapat Dipetik dari Kehidupan Kucingilustrasi kucing sedang makan (unsplash.com/@mahathirr)

Filosofi pertama yang dapat dicontoh dari seekor kucing adalah mengenai kegesitannya dalam memperoleh makanan. Kamu dapat melihat seberapa lincah kucing dalam memperoleh apa yang diinginkannya. Biasanya seekor kucing memiliki cara tersendiri dalam memperoleh mangsanya, yaitu dengan indera-indera yang dimiliki.

Secara umum kucing memiliki indera penciuman yang luar biasa dalam mengidentifikasi mangsanya, seperti dilansir Templestowe Vet. Dari kemampuan dan kecerdikan yang dimiliki kucing dalam memperoleh mangsanya, maka terdapat filosofi penting untuk selalu meniru hal baik yang dimiliki kucing. Dengan selalu cermat dan sigap dalam melihat suatu kesempatan, maka manusia pun bisa tak kalah gesit dalam memperoleh apa yang diinginkannya.

2. Mudah berinteraksi dengan hewan lain

Menarik, 5 Filosofi Hidup yang Dapat Dipetik dari Kehidupan Kucingilustrasi kucing dan anjing (unsplash.com/@tranmautritam)

Kucing mungkin bukanlah hewan yang gemar berkoloni layaknya semut atau serigala. Secara umum, kucing bahkan mampu untuk bertahan hidup sendiri, terkecuali para induk yang masih harus menyusuai anak-anaknya. Hal ini membuat kemandirian kucing tak hanya terbatas pada caranya dalam mencari makan saja, melainkan juga dengan caranya bersosialisasi.

Dilansir BioWeb Home, kucing domestik mampu meningkatkan hubungan sosialnya dengan hewan lain yang berbeda spesies. Hal tersebut juga sangat baik dalam membantunya dalam mengenali ekosistem secara menyeluruh, lho.

Melalui filosofi inilah semestinya manusia dapat mencontoh bahwa kecerdasan kucing dalam menjaga hubungan baik dengan hewan lain. Jika hewan lain saja bisa saling berhubungan baik, tentu semestinya manusia dapat melakukan hal yang serupa. Hubungan baik yang terjalin antara manusia dapat memberikan banyak manfaat karena memang semua orang merupakan makhluk sosial.

Baca Juga: 7 Filosofi Hidup dari Tokoh Nasional yang Bisa Bikin Hidupmu Sejahtera

3. Ekspresif dalam bersikap

dm-player
Menarik, 5 Filosofi Hidup yang Dapat Dipetik dari Kehidupan Kucingilustrasi kucing (unsplash.com/@ludemeula)

Banyak orang yang salah berpendapat bahwa kucing merupakan hewan pemalas yang enggan berekspresi. Padahal kenyataannya justru kucing tidaklah semalas seperti yang dibayangkan.

Dilansir The Cut, sebetulnya kucing memiliki ekspresi wajah dan bahasa tubuh yang ekspresif. Bahkan manusia yang melihatnya juga dapat memahami hal tersebut, sehingga kucing tak selalu memasang ekspresi yang cuek.

Filosofi inilah yang dapat dicontoh oleh manusia, bahkan berekspresi memang tentu diperoleh, tapi tidak boleh berlebihan. Entah bagaimana pun juga segala yang berlebihan pastinya tidak baik. Manusia yang terlalu ekspresif juga dapat memberikan bumerang tersendiri kepada dirinya.

4. Tampak cuek, tapi perhatian

Menarik, 5 Filosofi Hidup yang Dapat Dipetik dari Kehidupan Kucingilustrasi kucing (unsplash.com/@yerlinmatu)

Ketika diminta mendeskripsikannya, mungkin sebagian orang akan berpendapat bahwa kucing adalah hewan yang cuek dan justru tidaklah seloyal anjing. Nyatanya memang karakteristik kucing cenderung sulit ditebak dan biasanya terkesan cuek.

Meski begitu, sebetulnya kucing justru memiliki perhatian tersendiri terhadap orang-orang di sekitarnya. Sebab kucing pada dasarnya memiliki bentuk emosional tersendiri yang mengharuskan mereka memiliki bonding yang baik dengan manusia, seperti dilansir The Conversation.

Dengan memahami karakteristik kucing, maka ada filosofi menarik yang bisa diambil. Meski secuek apa pun seseorang, tapi jangan sampai menjadikan jal tersebut sebagai alasan untuk berhenti perduli dengan orang lain. Saling memberikan keperdulian terhadap satu sama lain jelas akan membantu hubungan sosialnya yang terjalin.

5. Mampu mempertahankan dirinya dengan baik

Menarik, 5 Filosofi Hidup yang Dapat Dipetik dari Kehidupan Kucingilustrasi kucing dan manusia (unsplash.com/@japhethmast)

Kucing mungkin bukanlah seperti hewan lainnya yang memiliki sikap agresif dan temperamen tersendiri. Meski tak segarang hewan lain, tapi kucing mampu mempertahankan dirinya melalui cakar-cakar yang dimiliki, hanya jika mereka merasa terancam atas sesuatu. Meski demikian, nyatanya kucing sangat mampu menjaga diri dengan baik, bahkan juga pada orang-orang yang mereka rasa dekat, seperti fikutip Hills Pet.

Dengan filosofi yang demikian, maka dapat disimpulkan bahwa manusia harus dapat mencontoh kegigihan kucing dalam menjaga diri di tengah ketidaksempurnaan yang mungkin dimiliki. Selain itu, jadilah sosok yang tak hanya dapat menjaga dirinya, tapi juga dapat menjaga orang lain dari segala kemungkinan bahaya yang mungkin dapat terjadi.

Dengan memahami segala hal yang berkaitan dengan kucing, maka akan ada banyak filosofi yang dapat dipetik dari hal tersebut. Terpenting adalah dengan tetap melihat segalanya dari sudut pandang yang positif. Ambil contoh baiknya, ya!

Baca Juga: 5 Sebab Kamu Sering Merasa Gelisah dan Kehilangan Motivasi Hidup

Salsabila Manlan Photo Verified Writer Salsabila Manlan

Jangan bosan menebarkan ilmu baru pada sesama!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ines Sela Melia

Berita Terkini Lainnya