5 Filosofi Hujan yang Cocok dengan Kehidupan, Penuh Makna!
ilustrasi hujan (unsplash.com/@ryoji__iwata)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Hujan merupakan fenomena alam yang umum dijumpai semua orang di setiap waktunya. Apalagi jika musim hujan sudah tiba, maka seolah hujan terus saja turun membasahi wilayah sekitar.
Keberadaan hujan memang penting bagi kehidupan manusia. Tidak mengherankan jika hujan menjadi satu hal penting dalam menyeimbangkan ekosistem di bumi. Namun, hujan juga ternyata mengandung beberapa filosofi hidup yang menarik, lho. Berikut beberapa filosofi hujan yang cocok dengan kehidupan.
1. Semua bermula dari satu tetes air, hingga akhirnya menjadi hujan
ilustrasi genangan air hujan (unsplash.com/@argtone)Jika kamu memperhatikan hadirnya hujan, maka kamu akan melihat bahwa semuanya dimulai dari satu tetes air terlebih dahulu. Setelah satu tetes tersebut, maka rintikan hujan terus berlanjut hingga menjadi hujan yang deras.
Melalui hal sederhana ini saja, kamu dapat memahami bahwa segala sesuatunya memerlukan proses. Semua berawal dari satu hal kecil, sebelum akhirnya berkembang menjadi hal besar. Oleh sebab itu, jangan sampai menyepelekan setiap prosesnya meski sekecil apapun.
2. Jatuh berkali-kali, tetap akan kembali
ilustrasi hujan (unsplash.com/@zhenhappy)Tetesan hujan yang membasahi bumi tentunya saling berjatuhan satu demi satu. Meski saling berjatuhan, tapi nyatanya hujan akan tetap saja terus terjadi. Bahkan seolah tidak pernah kapok dalam membasahi bumi.
Hal ini menjadi representasi bahwa meski jatuh berkali-kali, tapi jangan sampai dijadikan alasan untuk menyerah. Tentunya karena semua hal dalam hidup membutuhkan proses, sehingga wajar jika ada fasenya saat harus terjatuh.
Baca Juga: 5 Filosofi yang Dapat Dipetik dari Petir, Tidak Selalu Mengerikan!
3. Hujan adalah harapan di tengah gersangnya kemarau
Editor’s picks
ilustrasi hujan (unsplash.com/@osmanrana)Hadirnya hujan di musim kemarau memang menjadi sumber kebahagiaan tersendiri. Hal ini karena memang tanpa hadirnya hujan, tanah akan gersang dan berpotensi mengurangi ketersediaan air untuk orang-orang.
Dari hal tersebut tentu kamu dapat mengambil simpulan bahwa jadilah sosok yang dapat memberikan harapan bagi banyak orang di sekitar. Dengan demikian, keberadaanmu di tengah orang-orang pun seolah dianggap membawa pengaruh positif.
4. Tetap membawa manfaat, meski terkadang tidak disukai orang
ilustrasi hujan (unsplash.com/@berkinuregen)Hadirnya hujan memang terkadang membuat banyak aktivitas jadi terganggu. Tidak heran apabila banyak orang yang mengeluhkan keberadaan hujan. Padahal hujan justru membawa banyak manfaat, meskipun terkadang tidak disukai orang-orang.
Selayaknya manusia yang tak selalu disukai oleh orang lain, maka jadilah seperti hujan. Jadilah sosok yang membawa manfaat, meskipun tetap saja ada orang-orang yang tidak menyukai keberadanmu.
5. Melatih kesabaran manusia
ilustrasi hujan (unsplash.com/@ewitsoe)Hadirnya hujan biasanya sangat berdampak pada para pengendara motor. Untuk hujan yang lebat, mereka mau tak mau harus menerapikan motor sejenak di pinggir jalan. Bahkan mereka juga harus menunggu hingga hujan reda dan dapat melanjutkan perjalanan.
Hal ini seolah menjadi gambaran bahwa terkadang hujan hadir untuk melatih kesabaran manusia. Selayaknya berbagai hambatan dalam hidup, jika dihadapi dengan sabar maka hasilnya pun akan baik.
Ternyata keberadaan hujan membawa banyak filosofi penting tersendiri. Filosofi hujan yang cocok dengan kehidupan ini dapat dijadikan nasihat dalam menjalani hidup dengan lebih baik lagi. Patut untuk kamu contoh, ya!
Baca Juga: 5 Filosofi Tak Biasa dari Bunga Matahari, Tampak Indah saat Mekar!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Berita Terkini Lainnya
