Mengenal Puasa Pati Geni, Apa Hukum Mengerjakannya menurut Islam?

Puasa yang tak boleh terkena sinar matahari

Selain puasa sebulan penuh selama Ramadan, sebagian masyarakat Indonesia juga ada yang mengerjakan puasa jenis lainnya. Sebagai contoh, ada orang-orang Kejawen yang melakukan puasa pati geni.

Jika dilihat secara zahir (bentuk puasa), puasa pati geni tak jauh beda dengan ibadah puasa yang kebanyakan umat Islam jalankan. Akan tetapi, ketika melakukan puasa ala Kejawen ini, kamu tak boleh makan dan minum seharian penuh serta tak boleh terkena sinar matahari.

Kira-kira, apakah tata cara yang seperti itu sejalan dengan syariat Islam? Lalu, apakah seorang muslim boleh melakukan puasa pati geni? Yuk, cari tahu jawabannya di bagian berikut ini!

1. Apa itu puasa pati geni?

Mengenal Puasa Pati Geni, Apa Hukum Mengerjakannya menurut Islam?ilustrasi berada di ruangan gelap (pixabay.com/StockSnap)

Istilah pati geti berasal dari bahasa Jawa, yakni pati yang berarti 'memadamkan' dan geni yang artinya 'api'. Memadamkan api di sini punya makna simbolis di mana orang Jawa menganalogikan hawa nafsu layaknya api yang membara.

Dari sini, bisa dipahami bahwa puasa pati geni adalah puasa yang tujuannya untuk memadamkan hawa nafsu dalam diri. Spesifiknya, orang yang sedang berpuasa harus meninggalkan nafsu dan kebutuhannya terhadap dunia. Dalam hal ini, kamu dilarang makan, minum, tidur, dan bahkan ngobrol sekalipun.

Itu sebabnya, puasa pati geni dikenal sebagai salah satu kegiatan yang amat berat dilakukan, tapi bukan berkaitan dengan fisik, melainkan berat secara batin.

2. Manfaat mengerjakan puasa pati geni

Mengenal Puasa Pati Geni, Apa Hukum Mengerjakannya menurut Islam?ilustrasi laki-laki berdoa (pixabay.com/Javad_esmaeili)

Menurut kepercayaan Kejawen, puasa "memadamkan api" ini punya segudang keutamaan. Manfaat paling utama yang akan diperoleh adalah "matinya" hawa nafsu sehingga kamu tidak akan terpengaruh apabila ada lawan jenis yang berusaha menggodamu.

Di samping itu, mengamalkan puasa pati geni juga dipercaya mampu

  • meningkatkan pesona, karisma, dan kewibawaan diri;
  • mempermudah segala urusan  di dunia;
  • mendapatkan petunjuk dari Allah SWT soal jodoh, pasangan, pendidikan, pekerjaan, dan aspek kehidupan di bumi lainnya; bahkan
  • membantu memperoleh kekuatan spiritual maupun kesaktian dari ilmu tertentu.

3. Tata cara melakukan puasa pati geni

Mengenal Puasa Pati Geni, Apa Hukum Mengerjakannya menurut Islam?ilustrasi bersemedi (pixabay.com/EnergieDeVie)

Seperti yang disinggung di bagian sebelumnya, seseorang yang berpuasa pati geni tidak diperbolehkan untuk makan, minum, tidur, hingga berbicara. Pantangan tersebut harus kamu jaga selama 1x24 jam.

Tidak hanya itu, juga ada larangan terkena sinar matahari. Selama berpuasa, kamu harus berada di dalam ruangan yang tertutup dan gelap. Di dalam ruangan tersebut, kamu hanya bersemedi sembari berdoa dan beribadah kepada Tuhan.

Kapan seseorang bisa melaksanakan puasa pati geni? Berdasarkan tradisi Kejawen, mulainya puasa bisa disesuaikan dengan weton atau hari kelahiran seseorang. Durasi tirakat (menahan hawa nafsu)-nya pun bervariasi. Ada yang hanya sehari semalaman dan ada pula yang sampai 40 hari penuh.

Baca Juga: Puasa Ngrowot: Pengertian, Sejarah, Tujuan, Tata Cara, dan Manfaat

4. Niat puasa pati geni

Mengenal Puasa Pati Geni, Apa Hukum Mengerjakannya menurut Islam?ilustrasi menengadahkan tangan (unsplash.com/Jeremy Yap)

Sebelum mulai melakukan tirakat seharian penuh, terdapat niat yang perlu dibacakan terlebih dahulu. Niat puasa pati geni dalam bahasa Jawa karena praktik puasanya sendiri juga berasal dari Kejawen. Adapun niatnya adalah:

Niat ingsun patigeni
Asirep rapet maring geni lan sinar
Aku bali maring pepeteng
Kadyo purwaning dumadi mring alam luwung
Sajroning guwo garbaning sang ibu
Sedulur papat limo pancer
Tumekaning sang jabang bayine
kakang kawah adi ari-ari,
kiblat papat limo pancer
Nyawiji mring ngarsane Gusti
Niatku patigeni

Jika dialihbahasakan menjadi Indonesia, terjemahannya kurang lebih seperti berikut:

dm-player

Niat saya adalah untuk pati geni
Dekat dengan api dan cahaya
Aku kembali ke kegelapan
Hal pertama yang terjadi di alam dunia
(adalah) di dalam rahim ibu
Sedulur papat limo pancer (empat saudara dan lima menjadi pusatnya)
membawa sang jabang bayi (orok)
Kakak (adalah) kawah (ketuban) adik (adalah) ari-ari (plasenta)
Empat kiblat lima menjadi pusatnya
Bersatu di hadapan Tuhan
Niatku (adalah untuk) pati geni

5. Apa boleh puasa seharian penuh?

Mengenal Puasa Pati Geni, Apa Hukum Mengerjakannya menurut Islam?ilustrasi jam (freepik.com/user14908974)

Pelaksanaan puasa pati geni selama 1x24 jam tentu berbeda dengan ibadah-ibadah saum yang muslim jalankan. Dalam ajaran Islam, puasa dimulai sejak subuh hingga terbenamnya matahari di waktu maghrib. Terkhusus Indonesia, lamanya saum kurang lebih 13 jam 20 menit. Lantas, bagaimana hukum berpuasa seharian penuh?

Merujuk laman Bincang Syariah, hukum puasa seharian penuh adalah mubah atau diperbolehkan. Syariat Islam tidak melarang seseorang untuk menjalani puasa tanpa makan dan minum dalam kurun waktu 1x24 jam.

Akan tetapi, hukumnya menjadi dilarang apabila dirinya berpuasa terus-menerus tanpa berbuka selama 2x24 jam atau bahkan lebih. Nah, saum yang seperti ini dikenal sebagai puasa wishal.

Dari Rumaysho, puasa wishal diartikan sebagai kegiatan berpuasa dengan menyambung ke hari berikutnya tanpa berbuka di waktu maghrib. Terdapat sebuah hadis yang menyinggung soal puasa ini.

Dari Abu Hurairah RA, ia berkata bahwa Rasulullah SAW melarang dari puasa wishal. Ada seorang muslim yang menyanggah Rasul, "Sesungguhnya engkau sendiri melakukan puasa wishal?" Rasul pun memberikan jawaban, "Siapa yang semisal denganku? Sesungguhnya aku di malam hari diberi makan dan minum oleh Rabb-ku." Lantaran mereka tidak mau berhenti dari puasa wishal, Nabi berpuasa wishal bersama mereka kemudian hari berikutnya lagi. Lalu mereka melihat hilal, beliau pun berkata, "Seandainya hilal itu tertunda, aku akan menyuruh kalian menambah puasa wishal lagi." Maksud beliau menyuruh mereka berpuasa wishal terus sebagai bentuk hukuman bagi mereka karena enggan berhenti dari puasa wishal. (Muttafaqun ‘alaih. HR. Bukhari no. 1965, dan Muslim no. 1103).

Mengenai puasa wishal, ulama berselisih pendapat tentang hukum pengerjaannya:

  • Pertama, mazhab Abu Hanifah, Malik, dan Syafi'i mengharamkan puasa wishal.
  • Kedua, puasa menyambung ke hari berikutnya tanpa berbuka dihukumi mubah oleh ‘Abdullah bin Az Zubair.
  • Pendapat terakhir mengatakan bahwa puasa wishal diperbolehkan hanya sampai waktu sahur saja.

Dari ketiga pendapat tersebut, laman Rumaysho menyebutkan bahwa pendapat terkuat adalah yang memperbolehkan puasa wishal hingga sahur. Hal ini karena menyegerakan diri untuk berbuka adalah sunah.

Di samping itu, larangan puasa wishal bukanlah tanpa sebab. Puasa terus-menerus tanpa berbuka, berpotensi menimbulkan dhoror atau 'bahaya', seperti melemahkan tubuh dan mendatangkan kejemuan dalam beribadah.

6. Jadi, bolehkah mengerjakan puasa pati geni menurut Islam?

Mengenal Puasa Pati Geni, Apa Hukum Mengerjakannya menurut Islam?ilustrasi laki-laki muslim (unsplash.com/Masjid Pogung Dalangan)

Buya Yahya dalam sebuah video unggahan kanal YouTube Al-Bahjah TV, memberikan tanggapannya mengenai puasa pati geni. Dirinya berpendapat bahwa jika dilihat secara zahir atau bentuk puasanya, pati geni tak jauh beda dengan saum dalam Islam.

Hanya saja, yang menjadi permasalahan menurutnya adalah terkait niat, maksud, tujuan, dan siapa yang mengajarkan puasa tersebut. Apabila aspek-aspek tersebut tidak memiliki dasar yang jelas, maka pengamalannya tak perlu diikuti.

Dari penjelasannya, apabila niat dari sebuah kegiatan sudah salah, maka akan menimbulkan dosa. Jika dilihat dari aspek niat sendiri, Buya Yahya mengungkapkan bahwa ada yang melakukan puasa pati geni untuk urusan jodoh.  Namun, dirinya tidak menafikan bahwa ada pula yang memang ingin mengekang hawa nafsu.

Menanggapi hal tersebut, Buya Yahya mengingatkan bahwa terdapat ibadah saum dalam agama yang ketetapannya sudah jelas. Dirinya juga mengatakan bahwa puasa pati geni sendiri tidak termasuk salah satu ibadah puasa yang disunahkan.

Jadi, apabila seorang muslim berniat untuk memerangi hawa nafsunya, orang tersebut bisa melakukan saum yang diajarkan Rasulullah, seperti puasa Senin-Kamis ataupun puasa Daud.

"Cukuplah kalau ingin berpuasa, berpuasalah dengan cara-cara yang diajarkan Nabi (Muhammad)," katanya dalam video tersebut.

Nah, kamu sudah baca informasi tentang puasa pati geni. Jadi, bisa disimpulkan bahwa sudah sepatutnya bagi seorang muslim untuk meninggalkan amalan-amalan yang ketentuannya tidak jelas, pun tidak tercantum dalam syariat agama.

Dalam hal ini, kalau kamu ingin berpuasa untuk meredam hawa nafsumu, pilih saja puasa sunah yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Salah satunya puasa Senin-Kamis.

Penulis: Fria Sumitro

Baca Juga: Mengenal Puasa Weton, Bolehkah Umat Islam Mengerjakannya?

Topik:

  • Bella Manoban
  • Febriyanti Revitasari
  • Stella Azasya

Berita Terkini Lainnya