6 Komentar Terlarang yang Gak Boleh Diucapkan ke Pejuang Skripsi 

Mereka hanya ingin didengar curhatannya, lho!

Barangkali sudah jadi rahasia umum, skripsi idealnya menjadi momok menakutkan bagi banyak mahasiswa. Tugas akhir ini dianggap sebagai langkah penentu agar mahasiswa dapat segera menyandang gelar sarjana.

Kesulitan saat mengerjakan skripsi pun sudah tercium jauh tatkala sedang mengajukan judul penelitian ke dosen. Namun, setelah senang mendapatkan persetujuan, justru dalam proses pengerjaannya tidak sedikit orang yang merasa tertekan, menemui jalan buntu, atau kurang mendapatkan dukungan. Hal tersebut pun dapat dengan mudah memunculkan rasa malas untuk menyelesaikan skripsi.

Daya juang mahasiswa agar segera menuntaskan tugas akhirnya sangat bergantung dari apresiasi dan dukungan orang-orang terdekat. Untuk itu, jangan sekalipun melontarkan 6 komentar di bawah ini. Sebab, dapat melemahkan mental seorang pejuang skripsi.

1. Jangan menakut-nakuti dirinya

6 Komentar Terlarang yang Gak Boleh Diucapkan ke Pejuang Skripsi ilustrasi takut (pexels.com/Keira Burton)

Alih-alih menyemangati, justru kalimat negatif dari orang lain malah mengendurkan semangat para pejuang skripsi. Ketahuilah, jika pejuang skripsi mengeluh padamu soal kesulitan yang dihadapinya, dia hanya ingin meminta untuk didengarkan segala keluhannya atau kamu menanggapi dengan memberikan beragam masukan.

Daripada menakut-nakuti soal sulitnya mencari pekerjaan, lebih baik katakan kalimat-kalimat penyemangat yang dapat memberikan motivasi untuk segera menyelesaikan skripsi. Sayangnya, hanya sedikit orang yang bisa berkata begitu.

2. Punya pacar atau gak punya itu bukan masalah serius

6 Komentar Terlarang yang Gak Boleh Diucapkan ke Pejuang Skripsi ilustrasi perempuan merasa jengah (pexels.com/Monstera)

Sudah jatuh tertimpa tangga pula. Adagium ini cocok bagi para kaum jomblo yang sedang mengerjakan skripsi. Eits, kekasih mungkin bisa jadi support system, tapi juga bisa pula menjadi penghambat kelulusan. Toh, skripsi adalah tentang tanggung jawab terhadap diri sendiri bukan tanggung jawab bersama kekasih.

Jangan-jangan kamu berkomentar miring seperti itu hanya karena iri dengan temanmu lagi? Seharusnya kamu menyarankan temanmu itu untuk pandai membagi waktu, misalnya hanya bertemu dengan kekasih pada hari Sabtu dan Minggu. Sebaliknya, dari Senin hingga Jumat fokus mengerjakan skripsi.

Intinya, karakteristik setiap orang itu berbeda-beda. Ada yang membutuhkan dorongan semangat dari kekasih untuk saling berbagi dukungan. Terdapat pula, orang yang tidak butuh bantuan kekasih, sebab dia pun bisa mengerjakannya sendiri.

Oleh sebab itu, jangan mudah men-judge temanmu dengan berkata 'konyol' seperti pada dua omongan nyelekit di atas. Lagi pula, dia hanya sedang kesulitan mengerjakan skripsi, tidak ada sangkut pautnya dengan urusan punya kekasih atau tidak.

Baca Juga: 9 Kalimat Penyemangat untuk Pacar yang sedang Skripsi

3. Soal skripsi yang mandek

6 Komentar Terlarang yang Gak Boleh Diucapkan ke Pejuang Skripsi ilustrasi mencari referensi skripsi (pexels.com/Min An)

Janganlah membuat para pejuang skripsi semakin tertekan dengan kalimat, "Kok skripsinya gak kelar-kelar?". Sebab, itu juga bukan yang diinginkan oleh mereka. Bukannya tidak lagi mau berusaha, melainkan banyak orang yang tidak mengetahui hambatan apa yang membuat para pejuang skripsi malas untuk menyelesaikan tugas akhir mereka.

dm-player

Sebagai teman yang baik, kamu bisa bertanya tentang masalah yang tengah dihadapi, bukan justru malah mencelanya. Selain mendengarkan juga berilah solusi tepat dan terbaik. Tentu saja, seberapa pun sedikitnya masukanmu itu amat sangat berharga di mata temanmu. Now, that's being a good friend, okay?

4. Membandingkan dengan teman lain

6 Komentar Terlarang yang Gak Boleh Diucapkan ke Pejuang Skripsi ilustrasi orang sedang bekerja bersama (unsplash.com/Icons8 Team)

Proses pengerjaan skripsi itu bercirikan sistematis dan rumit. Tantangan dalam mengerjakan skripsi pada setiap mahasiswa itu pun berbeda-beda. Mulai dari topik penelitian, sumber data penelitian, narasumber yang sulit ditemui, hingga sumber bacaan yang terbatas.

Singkirkan anggapan tentang sepintar apa pun mahasiswa, jika malas mengerjakan skripsi akan berpotensi disalip oleh mahasiswa biasa yang ambisius. Hindari berkata seperti itu. Alangkah lebih bijaknya, jika kamu menuntun orang yang tengah menuntaskan tugas akhirnya agar segera dapat maju ke tahap sidang secepatnya dengan memberikan dukungan hingga pujian selalu kepadanya.

5. Asal ngomong itu bisa celaka

6 Komentar Terlarang yang Gak Boleh Diucapkan ke Pejuang Skripsi ilustrasi orang sedang belajar (pexels.com/Artem Podrez)

Baru juga dicoret-coret skripsi lu, gitu doang udah nangis. Gua yang ditolak Skripsi yang punya banyak revisi kadang membuat orang sedih. Sebab, proses yang ia lalui tidak mudah dan hasilnya seperti sia-sia. Bahkan, ada orang yang mulai mencelanya karena kesedihan yang dirasakan tadi.

Pahamilah, kamu tidak akan pernah tahu seberapa keras usaha orang di balik layar. Jangan asal melontarkan argumen yang malah tambah menyakitkannya. Harapan lulus tepat waktu semakin jauh dari target awalnya. Padahal, dia hanya ingin melihat orangtuanya bangga akan gelar sarjana yang didapat.

Dengan demikian, apa kamu masih tega bilang begitu kepada temanmu? Coba pikirkan dengan matang-matang lagi.

6. Gak perlu bandingkan dengan orang yang sudah lulus atau bekerja

6 Komentar Terlarang yang Gak Boleh Diucapkan ke Pejuang Skripsi ilustrasi dua orang yang sedang curhat (pexels.com/Mikhail Nilov)

Teman yang baik akan saling mengingatkan. Nasihat itu memang benar, tetapi kalau kamu mengutarakan komentarmu menyakitkan, itu akan melukai perasannya. Teman atau siapa pun itu yang sedang berusaha menyelesaikan tugas akhirnya, mempunyai jalan hidup yang berbeda-beda dengan teman lainnya. 

Alasan yang melatarbelakangi pun bermacam-macam, ada yang pengerjaan skripsinya terhambat karena sibuk bekerja sampingan atau terdapat pula orang yang bermalas-malasan, sebab bosan revisi skripsi terus-menerus.

Mulai sekarang, stop memandang skripsi dengan sebelah mata. Sebab, setiap orang mempunyai pengalaman, tantangan, hingga hambatan masing-masing untuk menuntaskan kewajibannya sebagai seorang mahasiwa.  

Barangkali komentar-komentar miringmu itu tadi berguna sebagai bahan evaluasi yang memang perlu diperbaiki. Namun, omongan negatif dapat pula dengan mudah masuk ke dalam pikiran hingga ke hati yang dapat membuat mental pejuang skripsi menjadi lemah.

Jangan sampai teman atau siapa pun itu yang sedang berjuang merasa percuma jika meminta bantuan pada orang lain. Jadilah teman yang baik, minimal menjadi tempat berbagi curahan hatinya.

Baca Juga: Yang Lagi Nulis Skripsi, 11 Software Ini Perlu Kamu Miliki agar Fokus

Shafira Arifah Photo Verified Writer Shafira Arifah

...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ines Sela Melia

Berita Terkini Lainnya