5 Tradisi yang Dilakukan saat Hari Raya Waisak

Mulai dari menyalankan lampion hingga mandikan patung

Sebentar lagi umat Buddha bakal menyambut Hari Waisak. Untuk menyambutnya, para umat Buddha juga memiliki beberapa tradisi yang umumnya dilakukan.

Adapun, tradisi-tradisi yang akan diulas merupakan tradisi yang memang kerap dilakukan oleh semua umat agama Buddha pada saat menyambut Hari Raya Waisak. Berikut, ada 5 tradisi yang dilakukan saat Hari Raya Waisak!

1. Menerapkan 5 Sila Buddha

5 Tradisi yang Dilakukan saat Hari Raya Waisaklarangan minum keras (pexels.com/Roberto Vivancos)

Sebenarnya, hal ini bukan hanya dilakukan pada saat menyambut Hari Waisak saja. Tapi, juga diterapkan pada kehidupan sehari-hari. Ada 5 sila agama Buddha yang terdapat pada kitab Tripitaka dan harus dipatuhi. Kelima sila tersebut merupakan komitmen yang tidak boleh dilakukan oleh umat.

Adapun, kelima sila Buddha tersebut. Antara lain, tidak boleh melakukan pembunuhan, pencurian, pelecehan seksual, berbohong dan mengonsumsi minuman keras. Selain itu, para umat Buddha juga dilarang melakukan perbuatan negatif lainnya.

2. Menyalankan lilin dan melepas lampion

5 Tradisi yang Dilakukan saat Hari Raya WaisakWaisak (unsplash.com/Austin Neill)

Perayaan hari Waisak memang diidentikan dengan cahaya, salah satunya, lilin. Pada, saat Hari Waisak semua umat Buddha akan menyalankan lilin. Lilin yang digunakan yakni, berupa lilin yang berbentuk bunga lotus. Lilin melambangkan untuk mengusir dari kegelapan dunia.

Yang kedua adalah bunga lotus, karena bisa hidup di air yang keruh, maka diyakini dianggap dapat memperindah dunia. Ada juga ritual melepas lampion yang kerap dilakukan di Candi juga merupakan tradisi Hari Waisak.

3. Memandikan patung Buddha di Wihara

5 Tradisi yang Dilakukan saat Hari Raya Waisakpatung Buddha (pexels.com/cottonbro studio)
dm-player

Sebelum hari Waisak tiba, para umat Buddha melakukan ritual mandi. Mandi yang dimaksud yakni, membersihkan patung Siddharta (sang Buddha). Maknanya, dapat mensucikan hati dan pikiran.

Tradisi ini dilakukan di Wihara. Para umat yang hendak melakukannya harus antri. Saat prosesi memandikan patung Buddha juga diiringin doa yang dibacakan biksu. Tujuannya, agar semua umat kebagian untuk memandikan patung tersebut. 

Baca Juga: Lengkap! Simak Tata Cara dan Syarat Pernikahan Buddha

4. Memakai baju putih

5 Tradisi yang Dilakukan saat Hari Raya Waisakorang pakai baju putih (pexels.com/MART PRODUCTION)

Memang tidak ada aturan khusus mengenai pakaian saat ibadah pada Hari Waisak, yang penting adalah sopan dan tidak mencolok. Meski demikian, sebagian pemuka agama Buddha menyarankan umatnya untuk memakai baju warna putih.

Pasalnya dalam agama Buddha, warna putih artinya kemurnian dan kesucian. Dengan, harapan umat Buddha menyambut Hari Waisak dengan hati yang murni dan suci.

5. Mengibarkan bendera khas Buddha

5 Tradisi yang Dilakukan saat Hari Raya Waisakbendera agama Buddha (samyeinstitute.org)

Mungkin, hal ini masih jarang kita lihat sekalipun pada saat menjelang Hari Waisak. Tapi, ada umat Buddha yang melaksanakan tradisi ini. Memang, tradisi ini dilakukan hanya pada saat hari Waisak saja. Umat Buddha mengibarkan bendera khas Buddha di depan rumahnya.

Bendera khas Buddha tersebut juga memiliki makna dari setiap warnanya yaitu, Warna biru (pengabdian), kuning emas (kebijaksanaan), merah tua (cinta kasih), putih (kesucian), jingga (semangat). Kelima warna ini juga disebut dengan istilah Prabhasvara yang artinya, bersinar. Tak hanya itu, bendera ini juga melambangkan perdamaian antar umat beragama.

Wah, beragam juga tradisi-tradisi dalam menyambut Hari Waisak. Walau, tiap daerah atau negara juga lebih beragam. Tapi, setidaknya hal-hal yang disebutkan merupakan tradisi yang umumnya dilakukan oleh Umat Buddha saat Hari Waisak.

Baca Juga: 5 Makna Perayaan Waisak serta Tradisinya di Indonesia, Sudah Tahu?

Topik:

  • Sierra Citra
  • Pinka Wima

Berita Terkini Lainnya