10 Tradisi Waisak di Berbagai Negara di Dunia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Waisaka atau yang lebih familiar disebut Waisak merupakan hari suci umat Buddha. Waisak diadakan untuk memperingati Trisuci Waisak, yakni hari kelahiran, pencerahan, serta kematian Sang Buddha Gautama.
Hari Raya Waisak 2568 BE tahun ini diperingati pada 23 Mei 2024. Di Indonesia sendiri, umat Buddha biasanya merayakan hari raya Waisak di Candi Borobudur, Jawa Tengah serta di beberapa wilayah lainnya.
Tentunya, dalam memperingati Waisak, umat Buddha di berbagai negara di dunia memiliki tradisi yang berbeda-beda. Namun umumnya, umat Buddha akan pergi ke vihara atau kuil terdekat sebelum fajar untuk mengibarkan bendera Buddha serta bernyanyi memuji tiga permata suci (Buddha, Dharma, dan Sangha).
Penasaran dengan tradisi waisak di berbagai negara lainnya? Yuk, cari tahu dalam artikel ini!
1. Indonesia
Indonesia merayakan Waisak dengan melaksanakan acara dan tradisi di candi-candi Buddha kuno. Tradisi tersebut biasanya diawali dari Candi Mendut dan akan berakhir di candi Buddha terbesar di dunia, yakni Candi Borobudur.
Melansir Dinas Pendidikan Kabupaten Grobogan, rangkaian perayaan Waisak nasional secara pokok, yakni sebagai berikut:
- Pengambilan air berkat dari mata air (umbul) jumprit di Kabupaten Temanggung dan penyalaan obor menggunakan sumber api abadi Mrapen, Kabupaten Grobogan.
- Tradisi pindapatta, sebuah tradisi pemberian dana makanan kepada para bhikkhu atau biksu sebagai bentuk menyebarkan kebajikan para umat Buddha.
- Tradisi Samadhi pada detik-detik puncak bulan purnama. Penentuan bulan purnama dilakukan berdasarkan perhitungan falak, sehingga puncak purnama dapat terjadi pada siang hari.
Pada malam perayaan puncak Waisak, biasanya umat Buddha akan berbondong-bondong ke Candi Borobudur untuk menyalakan lilin dan memasukkannya ke dalam lentera.
Lentera tersebut akan diterbangkan ke udara secara bersamaan, sehingga akan membuat langit malam yang gelap menjadi indah. Selain melepaskan lentera ke langit malam, di beberapa wilayah Indonesia juga ada tradisi melepas burung ke langit bebas.
2. Korea Selatan
Saat Hari Waisak tiba, umat Buddha di Korea Selatan biasanya akan menghias kuil-kuil Buddha dengan dekorasi lampion berbentuk teratai warna-warni.
Mereka juga biasanya akan mengadakan pawai lentera atau yang lebih sering dikenal Festival Lentera Teratai. Pawai ini sudah ada sejak 1.200 tahun lalu yang dilaksanakan pada masa Dinasti Goryeo dan Joseon.
Selain itu, umat Buddha yang ada di Korea Selatan juga biasanya akan mengadakan beragam permainan tradisional Korea dan beberapa hiburan seperti tari topeng dan akrobatik di kuil. Tentunya serangkaian tradisi tersebut dilakukan untuk mengenang kelahiran Sang Buddha ke dunia.
3. Jepang
Fun fact, hari Waisak di Jepang biasanya akan berlangsung bersamaan dengan musim semi. Bersamaan dengan itu, umat Buddha di Jepang biasanya akan memperingatinya dengan membuat replika kuil berhiaskan bunga musim semi yang dilengkapi dengan patung Buddha di atasnya.
Setelahnya, umat Buddha akan memandikan patung Buddha tersebut dengan ama-cha (minuman sejenis teh yang terbuat dari bunga hortensia). Selain itu, dalam memperingati Waisak, umat Buddha juga biasanya akan melaksanakan tradisi mengelilingi bunga teratai.
Bunga teratai memiliki makna khusus dalam agama Buddha, yakni sebagai simbol pencerahan karena bunga teratai dapat tumbuh meski hidup di lumpur.
4. Thailand
Thailand merupakan salah satu negara dengan penganut agama Buddha yang cukup banyak. Di Thailand, perayaan hari lahir Sang Buddha dikenal sebagai Visakha Puja.
Biasanya, masyarakat Thailand yang beragama Buddha akan merayakan Waisak dengan mengunjungi kuil Wat Phra Kaew atau kuil-kuil lainnya untuk berdoa dan mendengar khotbah biksu.
Selain itu, mereka juga biasanya akan melaksanakan tradisi mengelilingi kuil sebanyak 3 kali sembari membawa lilin (qian tian). Umat Buddha di Thailand juga akan mempersembahkan makanan dan bunga sebagai salah satu simbol keterbatasan dari kehidupan material.
Editor’s picks
Baca Juga: 5 Makna Perayaan Waisak serta Tradisinya di Indonesia
5. Nepal
Sebagai informasi, Nepal merupakan tempat lahirnya Sang Buddha Siddharta Gautama. Umat Buddha di Nepal biasanya akan melaksanakan ibadah ke kuil untuk mendengarkan khotbah dengan memakai pakaian putih dan berdoa ke Monkey Temple. Tidak hanya itu, umat Buddha juga akan menyantap makanan sejenis puding beras manis.
Umat Buddha di Nepal juga akan berbondong-bondong menuju Lumbini, tempat kelahiran Buddha. Selain itu, mereka juga biasanya akan berbagi kepada orang-orang yang membutuhkan serta mengunjungi wihara-wihara untuk memberi penghormatan kepada Buddha.
6. China
Mengutip Pew Research, World Population Review (2020), China merupakan salah satu negara dengan jumlah penganut agama Buddha terbanyak, yakni sekitar 254,7 juta. Hal tersebut menjadikan perayaan Waisak berlangsung cukup meriah dibandingkan dengan beberapa negara lainnya.
Perayaan Waisak di China disebut sebagai fodan. Tradisinya dilaksanakan di sejumlah kuil Buddha dengan menyalakan dupa dan memberikan persembahan kepada biksu. Umat Buddha di China juga akan melaksanakan tradisi upacara yufojie, di mana mereka akan memandikan patung Buddha dengan menuangkan air wangi yang sebelumnya telah diberkati di atas patung bayi Buddha.
Sebagai informasi, patung Buddha tersebut memiliki jari telunjuk kanan yang mengarah ke atas (ke langit), sedangkan untuk jari telunjuk kiri mengarah ke bawah (ke bumi), yang mengacu pada kelahiran Sang Buddha Gautama.
7. Singapura
Di Singapura, umat Buddha yang merayakan Waisak akan datang ke kuil untuk melaksanakan ibadah keagaaman. Mereka juga akan mengibarkan bendera-bendera Buddha serta membawa bunga, lilin, dan dupa ke kuil.
Mengutip laman Badan Pariwisata Singapura, perayaan Waisak umumnya akan diakhiri dengan prosesi menyalakan lilin di jalan-jalan tertentu. Para umat Buddha di negara Singapura juga akan mengadakan acara amal, serta tidak menyantap hidangan hewani.
Selain itu, umat Buddha di Singapura biasanya juga akan merayakan Waisak dengan cara melepas burung dari sangkarnya ke udara. Tradisi tersebut dianggap melambangkan datangnya hari yang baru dan menjadi perayaan nilai-nilai yang ditinggalkan oleh Buddha bagi umatnya di Singapura.
8. Sri Lanka
Saat memperingati hari Waisak di Sri Lanka, biasanya kuil-kuil akan melangsungkan acara dan para umat Buddha akan menghias rumah mereka. Jalanan di Sri Lanka pun akan dipenuhi dengan lilin dan lentera. Uniknya, umat Buddha juga akan mengadakan dansala atau prasmanan gratis yang dibuat bagi para biksu dan warga.
Umat Buddha di Sri Lanka juga biasanya akan memasang pandol atau panggung bambu yang memperlihatkan lukisan besar yang menggambarkan beragam kisah dari kehidupan Buddha. Berbeda dengan beberapa negara yang melepas lentera, Sri Lanka justru memasang lampu warna-warni yang akan menghiasi berbagai sudut kota.
9. India
Perayaan Waisak di India hampir mirip dengan perayaan Waisak di Nepal. Umat Buddha di India akan melangsungkan tradisi yang umumnya kental akan budaya tradisional di Kota Dharamsala, di mana berfungsi sebagai pusat ajaran Buddha Tibet.
Saat merayakan Waisak, Umat Buddha di India akan memakai pakaian putih untuk beribadah ke kuil dan mendengarkan sutra atau khotbah. Tidak hanya itu, umat Buddha juga akan melakukan diet vegetarian, di mana mereka akan makan makanan khas, yakni kheer yang merupakan makanan sejenis puding beras manis.
Nah, itu dia 9 tradisi Waisak di berbagai negara di dunia. Kamu tertarik untuk menyaksikan tradisi tersebut secara langsung?
Penulis: Natasya Yolanda