4 Perbedaan Ini Paling Sering Dirasakan Anak Rantau di Indonesia

Kata siapa beda?

Apakah kamu pernah merantau ke suatu daerah yang baru? Hampir semua orang pasti pernah merasakan suka dan duka berada di tanah rantau. Saat pertama kali merantau, kamu pasti akan sulit beradaptasi dengan lingkungan di sekitar. Bahkan kamu akan merasa 'sendiri' dan 'berbeda' dari yang lain.

Banyak hal-hal yang cukup 'asing' dan 'berbeda' sehingga kamu sulit untuk beraktivitas di lingkungan yang baru. Oleh karena itu, kamu harus mempelajari beberapa hal yang akan membantumu untuk cepat beradaptasi di tanah rantau. Jangan malah menyendiri ya!

Berikut ini beberapa perbedaan yang paling sering dirasakan anak rantau di seluruh Indonesia. Apa saja? Yuk, simak ulasannya di bawah ini!

1. Kesulitan berkomunikasi karena perbedaan bahasa

4 Perbedaan Ini Paling Sering Dirasakan Anak Rantau di Indonesiaunsplash.com/@gradikaa_

Menggunakan bahasa Indonesia memang pilihan yang tepat untuk berkomunikasi di mana pun karena semua orang pasti paham. Tetapi menurut beberapa anak rantau, kamu akan dianggap 'pelancong' jika terus-menerus menggunakan bahasa Indonesia, loh. Bahkan beberapa pedagang tidak jarang memberikan harga-harga yang lebih mahal.

Oleh karena itu, untuk memudahkan dalam berkomunikasi, kamu harus mempelajari dasar-dasar bahasa yang sering digunakan di tempatmu merantau. Selain membantu dalam kehidupan sehari-hari, wawasan berbahasa pun akan semakin luas.

Dengan kecanggihan teknologi, kamu dapat mempelajari bahasa-bahasa baru dengan mudah, di mana pun dan kapan pun. Namun, jangan hanya mengandalkan jaringan internet, kamu juga harus berbaur dengan orang-orang di sekitar untuk mengasah kemampuan berbahasamu.

Agar tidak terus-menerus merasa berbeda, kamu harus memutar otak untuk mencari tahu bagaimana cara 'menyatu' dengan hal-hal yang baru di tanah rantau. Jangan hanya lihat bahasa sebagai masalah sehingga kamu menjadi malas untuk bersosialisasi.

2. Tidak sesuai selera lidah karena perbedaan makanan

4 Perbedaan Ini Paling Sering Dirasakan Anak Rantau di Indonesiaunsplash.com/@fikrirasyid

Saat merantau ke tempat yang baru, kamu pasti pernah merasakan tidak selera makan. Hal tersebut wajar karena lidah setiap orang berbeda-beda. Bahkan beberapa orang terbiasa dengan rasa khas dari makanan daerah masing-masing.

Seseorang yang berasal dari Jawa Timur akan terbiasa dengan makanan yang menggunakan terasi dan petis, serta agak pedas. Sedangkan seseorang yang berasal dari Sumatera Barat lebih terbiasa dengan makanan yang kaya rasa, karena menggunakan banyak rempah-rempah dan santan.

Kamu tidak perlu khawatir, lama-kelamaan lidahmu akan terbiasa dengan makanan-makanan di tempatmu merantau. Karena Indonesia tidak hanya memiliki kekayaan alam yang berlimpah, tetapi juga kuliner dengan cita rasa yang beragam.

dm-player

3. Kesulitan bersosialisasi karena perbedaan ekonomi

4 Perbedaan Ini Paling Sering Dirasakan Anak Rantau di Indonesiaunsplash.com/@elkuddah

Pada zaman dahulu, seorang filsuf Yunani, Aristoteles, mengatakan bahwa di dalam sebuah negara terdapat tiga lapisan dalam masyarakat. Lapisan tersebut dilihat dari sisi ekonomi, yaitu masyarakat kaya sekali, masyarakat kaya, dan masyarakat tidak kaya (miskin).

Begitu pun di perantauan, kamu akan menemui seseorang yang memilih untuk berkumpul atau 'nongkrong' bersama orang-orang dengan status ekonomi yang sama.Tempat berkumpul atau tongkrongan mereka pun bermacam-macam menyesuaikan dengan isi kantong.

Bagi yang terbiasa hidup sederhana sebelum merantau, kamu akan sedikit kesulitan untuk menyesuaikan diri. Jika jarang menerima ajakan untuk sekadar 'nongkrong' di kafe, kamu akan dicap 'anti sosial' oleh teman-temanmu. Oleh karena itu, kamu harus pintar dalam memilih lingkungan pertemanan yang 'sehat' di tanah rantau.

4. Kesulitan berkembang dalam masyarakat karena perbedaan kebudayaan

4 Perbedaan Ini Paling Sering Dirasakan Anak Rantau di Indonesiaunsplash.com/@belart84

Budaya merupakan suatu hal yang penting dalam struktur masyarakat. Budaya berkontribusi dalam kehidupan bermasyarakat. Indonesia memiliki kebudayaan yang beragam dari Sabang hingga Merauke. Etnis Minangkabau merupakan salah satu contoh masyarakat yang memiliki nilai, tradisi, dan kebudayaan yang berbeda dengan kelompok masyarakat lain.

Saat suatu kelompok masyarakat memiliki nilai, tradisi, dan kebudayaan yang berbeda dengan kelompok masyarakat yang lain, maka hal tersebut dapat menjadi sebuah legitimasi bagi suatu kelompok masyarakat untuk mengenalkan identitas diri kepada kelompok masyarakat lain yang berada di luar dari kelompok mereka.

Sebagai perantau, masyarakat Minangkabau cenderung mengikuti budaya yang dianut di tempat di mana mereka merantau. Hal tersebut menjadi salah satu dalam serangkaian proses penyesuaian diri yang dilakukan oleh masyarakat etnis Minangkabau di tanah rantau.

Penyesuaian diri tersebut dipicu atas kesadaran dari masyarakat perantau Minangkabau
bahwa mereka sebagai pendatang harus mampu bersosialisasi dengan masyarakat baru di sekitar. Tanpa melupakan kebudayaan lama, membaur dengan kebudayaan baru berarti menghargai kebudayaan yang ada. Gak bakal rugi kok! 

Meskipun berada di tanah rantau, kita harus saling menghormati dan menghargai perbedaan antar sesama manusia. Dengan saling menghormati dan menghargai, kita dapat hidup berdampingan dengan aman dan tenteram.

Tidak perlu memandang agama, ras, suku, budaya, dan ekonomi, karena kita #BedaBisaBersama untuk menciptakan persatuan dan kesatuan di Indonesia. Apalagi saat ini Smartfren punya campaign #BedaBisaBersama di sosial media. Kamu bisa ikut serta di campaign ini lho. Caranya gampang kamu cukup follow akun Instagram @smartfrenworld. Kemudian share foto atau video momen kebersamaan dengan teman-teman kamu yang berbeda dari mulai hobi, karakter, ciri khas, dan lain-lain.

Jangan lupa, lengkapi caption dengan penjelasan kenapa kalian berbeda tapi tetap bisa bersama dan berteman, sertakan hashtag #BedaBisaBersama dan #KuotanyaKitaKita ya, serta mention teman kamu yang ada di foto dan tentunya @smartfrenworld dong. Tunggu apalagi, yuk ikutan!

Jadi, hilangkan dan lupakan perbedaan-perbedaan yang ada, mari kita saling merangkul kembali sebagai saudara sebangsa dan setanah air. Merdeka!

Anis Photo Verified Writer Anis

من صبر ظفر

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Tisa Ajeng Misudanar Azryatiti

Berita Terkini Lainnya