#GreenBeauty Dependensi Plastik: Gaya Hidup dan Ancamannya

Pakai plastik emang mudah, tapi...

Penggunaan plastik memang sudah menjadi gaya hidup yang gak bisa dimungkiri membuat kita jadi lebih nyaman dan memudahkan aktivitas. Menurut penelitian dari Our World Data, ada pertumbuhan pesat sampah plastik global yang meningkat hampir 200 kali lipat setiap tahunnya dan 381 juta ton sampah plastik hanya pada tahun 2015. Angka tersebut diprediksi akan terus naik setiap tahunnya, bahkan sampai sekarang. 

Dampak sampah plastik yang dibiarkan terus meningkat ini lama-lama bisa mempengaruhi berbagai aspek kehidupan; dari lingkungan, sampai kesehatan. Nah, apa saja sih yang perlu kamu tahu soal sampah plastik beserta ancamannya bagi masa depan?

1. Berapa banyak sih plastik yang diproduksi dunia secara kumulatif? 

#GreenBeauty Dependensi Plastik: Gaya Hidup dan Ancamannyaproduksi kumulatif sampah di dunia dalam bagan (ourworldindata.org/plastic-pollution)

Seperti grafik di atas, sudah bisa terlihat jelas bahwa plastik yang diproduksi dunia secara kumulatif yang terus meningkat tajam. Grafik tersebut menunjukkan bahwa pada tahun 2015, dunia telah memproduksi 7,8 miliar ton plastik atau lebih dari satu ton plastik untuk setiap orang yang hidup saat ini.

Our World Data menyampaikan, di tahun yang sama diperkirakan ada 55 persen sampah plastik yang dibuang, 25 persen dibakar dan 20 persen didaur ulang.

2. Sektor mana saja yang paling banyak menghasilkan plastik? 

#GreenBeauty Dependensi Plastik: Gaya Hidup dan Ancamannyasektor produksi plastik di dunia dalam bagan (ourworldindata.org/plastic-pollution)

Setelah mengetahui produksi plastik global secara kumulatif, sebenarnya, sektor mana saja sih yang paling banyak menghasilkan plastik ini? Ternyata, sektor produksi kemasan mendominasi dengan angka 42 persen atau sebanyak 146 juta ton.

Sedangkan bangunan dan konstruksi merupakan sektor terbesar kedua di angka 19 persen atau sebanyak 65 juta ton. Sisanya, kamu bisa perhatikan bagan dari gambar di atas, ya!

3. Pengaruh sampah plastik pada satwa, membahayakan bahkan menyebabkan kematian? 

#GreenBeauty Dependensi Plastik: Gaya Hidup dan Ancamannyailustrasi sampah plastik (unsplash.com/Brian Yurasits)

Plastik mengandung aditif yang membuatnya lebih kuat, lebih fleksibel dan tahan lama. Tetapi, banyak dari zat aditif ini dapat memperpanjang umur produk jika menjadi sampah, dengan beberapa perkiraan berkisar setidaknya butuh 400 tahun untuk terurai. 

Berdasarkan data dari National Geographic, jutaan hewan dibunuh oleh plastik setiap tahunnya, mulai dari burung, ikan, hingga organisme laut lainnya. Hampir 700 spesies, termasuk yang terancam punah, diketahui telah terkena dampak plastik. Mikroplastik telah ditemukan di lebih dari 100 spesies air, termasuk ikan, udang, dan kerang yang ditakdirkan untuk menjadi makanan manusia.

Plastik yang dikonsumsi oleh hewan darat, termasuk gajah, hyena, zebra, harimau atau mamalia besar lainnya, dalam beberapa kasus menyebabkan kematian.

Baca Juga: Menuju 2025, Indonesia Targetkan Kurangi Sampah Plastik Sejak Dini

4. Bagaimana sampah plastik berdampak pada manusia? 

dm-player
#GreenBeauty Dependensi Plastik: Gaya Hidup dan Ancamannyailustrasi wanita (unsplash.com/Sidney Sims)

Sampah plastik memang mampu mempengaruhi berbagai organisme di bumi, termasuk manusia. Dampaknya yang begitu besar untuk satwa, ternyata sama juga bagi manusia. Isu ini bisa berakibat fatal pada rantai makanan, apalagi manusia merupakan predator puncak yang memakan berbagai hewan laut dan darat.

Untuk masalah kesehatan, dalam beberapa kasus plastik bisa memicu kanker, contohnya plastik PET (Polietilena tereftalat) yang dianjurkan hanya untuk sekali pakai. Kalau kamu menggunakannya lebih dari sekali, atau menyimpan air panas di dalamnya, akan ada zat karsinogen yang keluar dan menyebabkan kanker, lho.

Selain itu, ada juga bahan plastik berbahaya lainnya yang bisa mengakibatkan berbagai gangguan pencernaan, iritasi kulit, atau gangguan menstruasi. Jadi, untuk lebih sehat, kamu juga harus memerhatikan ancaman-ancaman apa saja yang bisa disebabkan oleh plastik ini, ya. Mulailah peduli lingkungan dan menangani serta mengelola sampah plastik dengan benar.

5. Bagaimana penanganan sampah plastik di daerah tempatmu tinggal? 

#GreenBeauty Dependensi Plastik: Gaya Hidup dan Ancamannyailustrasi tong sampah (unsplash.com/pepe ceron-balsas)

Usaha melestarikan lingkungan dan menekan angka pertumbuhan sampah plastik memang tugas bersama yang harus dilakukan terus menerus. Seperti di daerah tempatku tinggal, di Gubeng Kertajaya, Surabaya, kami tiap rumah tangga setiap minggunya diharuskan mengumpulkan sampah plastik – khususnya botol untuk kemudian di-recycle atau didaur ulang. Gak hanya itu, pemilahan sampah organik dan non organik bahkan sudah berjalan mulai beberapa tahun lalu, lho. Kalau di tempatmu tinggal bagaimana?

6. Mengubah gaya hidup yang ‘lebih enak’ jadi ‘lebih sehat’, susah? 

#GreenBeauty Dependensi Plastik: Gaya Hidup dan Ancamannyailustrasi mengambil air dengan botol (unsplash.com/Bluewater Globe)

Buat kamu yang belum terbiasa, lepas dari ketergantungan plastik memang sangat sulit dilakukan. Tapi, dengan terus mengingat bahwa kamu bisa berkontribusi dalam menyelamatkan bumi, pasti gaya hidup yang salah tadi bisa diubah jadi lebih sehat. Contohnya nih, dibanding menggunakan kantung plastik untuk membawa barang, kamu bisa memakai tas kain yang bisa dipakai lagi.

Kamu juga perlu mulai mempertimbangkan ulang untuk memakai segala sesuatu yang berbahan dasar plastik, mulai dari alat makan, botol minuman, sedotan, sampai cup minuman kekinian yang biasanya kamu konsumsi setiap hari. Ingat, lho, kalau bukan kita yang menjaga lingkungan tempat kita tinggal, siapa lagi?

7. Solusi: selektif dan cerdas dalam pemilihan produk demi bumi yang lebih baik 

#GreenBeauty Dependensi Plastik: Gaya Hidup dan Ancamannyailustrasi sampah plastik (instagram.com/garnierindonesia)

Tahu gak sih, bahwa dalam satu menit alias 60 detik ada banyak dampak lingkungan yang bisa terjadi kalau gak diperhatikan? Makanya, manfaatkan satu menit saja untuk lakukan aksi peduli lingkungan untuk selamatkan bumi. Selain mengubah gaya hidup dan mengurangi penggunaan plastik, kamu juga harus selektif dalam menggunakan produk yang kamu pakai. Jangan asal pilih, mengetahui bahan dasar dari suatu produk haruslah menjadi kewajiban. Salah satunya ada Garnier, yang dalam kampanye Garnier Green Beauty-nya konsisten menghasilkan produk ramah lingkungan dengan menggunakan kemasan yang bahannya mudah terurai ke alam.

Selain itu, semua produk Garnier juga cruelty free atau bebas kekerasan pada hewan, lho. Kalau kamu masih ragu, bisa membaca informasi lengkapnya di https://www.garnier.co.id/green-beauty.

Yuk, bersama-sama jaga lingkungan dengan mengurangi penggunaan plastik dan memilih produk yang aman bagi lingkungan. #GarnierGreenBeauty #onestepcloser #GarnierxIDNTimes.

Baca Juga: Tak Hanya Fashion, Bisnis Sepatu Lokal Ini Suarakan Peduli Lingkungan

Stella Azasya Photo Verified Writer Stella Azasya

A chronic daydreamer || IG: @stellaazasya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Merry Wulan

Berita Terkini Lainnya