Perangi Gizi Buruk di Nusa Tenggara Timur Lewat #BerbagidenganAksi 

Angka gizi buruk dan gizi kurang terbanyak berada di NTT

Permasalahan gizi buruk di Indonesia bagian Timur sepertinya masih belum juga menemukan titik temu. Dari tahun ke tahun angka gizi buruk yang dialami anak-anak di bagian Timur Indonesia terus mengalami penurunan dan sarat mengalami perbaikan.

Berangkat dari keprihatinan ini, Mondelez bersama Nicholas Saputra menggelar #BerbagidenganAksi di Nusa Tenggara Timur dengan memberikan bantuan guna meminimalisir kondisi gizi buruk yang terus terjadi.

1. Mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk turut melakukan aksi secara nyata

Perangi Gizi Buruk di Nusa Tenggara Timur Lewat #BerbagidenganAksi Foto Istimewa

Permasalahan gizi buruk bukan hanya menjadi tanggung jawab negara melainkan kita semua. Gerakan #BerbagidenganAksi ingin mengajak seluruh lapisan masyarakat di seluruh Indonesia khususnya generasi muda untuk berpartisipasi dalam mengatasi permasalahan malnutrisi di NTT.

2. Angka gizi buruk dan gizi kurang tertinggi terjadi di Indonesia bagian Timur

Perangi Gizi Buruk di Nusa Tenggara Timur Lewat #BerbagidenganAksi IDN Times/Syarifah Noer Aulia

Menurut data yang dikumpulkan sejak tahun 2018, Nusa Tenggara Timur menjadi daerah yang terus mengalami peningkatan gizi buruk. Menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), proporsi status gizi buruk dan gizi kurang mencapai 17,7 persen dengan angka gizi buruk dan gizi kurang dialami oleh anak-anak yang tinggal di wilayah Nusa Tenggara Timur yakni sekitar 42,6 persen.

"Kondisi inilah yang terus mendorong kami untuk mewujudkan aksi kemanusiaan ini, karena anak-anak Indonesia tak bisa lagi dibuat menunggu lebih lama lagi. Inilah saatnya kita menunjukkan jati diri bangsa Indonesia yang peduli antar sesama," kata Sabrina Purba selaku Brand Manager Chocolate, Mondelez Indonesia di Jakarta, Kamis (15/8).

3. Berbagi dengan Aksi membagikan paket nutrisi untuk anak-anak gizi buruk dan gizi kurang di NTT

Perangi Gizi Buruk di Nusa Tenggara Timur Lewat #BerbagidenganAksi IDN Times/Syarifah Noer Aulia
dm-player

Kegiatan sosial ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian pada anak-anak Indonesia, oleh sebab itu akan dibagian sekitar 200 ribu paket nutrisi tambahan yang mengalami malnutrisi. Paket nutrisi ini terdiri dari susu, gula aren, telur, dan kacang hijau. Paket nutrisi ini akan diberikan setiap dua minggu sekali selama empat bulan. Terdapat 1000 anak-anak NTT yang akan menerima paket nutrisi tersebut.

"Kami senang sekali dengan adanya aksi nyata ini, di momen kemerdekaan Indonesia yang ke-74 ini kami merasa bersyukur bahwa program ini mampu memberikan kontribusi positif bagi anak-anak Indonesia," Kata Dr. Rizal selaku Tim Medis Aksi Cepat Tanggap (ACT).

Baca Juga: Kenali, Ini 7 Tanda Kamu Mengalami Gizi Buruk yang Jarang Disadari

4. Infrastuktur yang belum rampung menjadi salah satu penyebab peningkatan gizi buruk dan gizi kurang di NTT

Perangi Gizi Buruk di Nusa Tenggara Timur Lewat #BerbagidenganAksi IDN Times/Syarifah Noer Aulia

"Ini bukan kali pertama bagi saya mengunjungi NTT. Sebelum bergabung dengan program ini, saya memang beberapa kali melihat langsung kondisi NTT. Memprihatinkan mungkin menjadi kata yang tepat untuk menggambarkan situasi NTT. Pesona wisata yang luar biasa berbanding terbalik dengan kondisi masyarakatnya khususnya anak-anak. Kurangnya edukasi mengenai penyempurnaan gizi disinyalir menjadi akar permasalahan yang terjadi pada orangtua di NTT. Untuk menuju puskesmas saja, masyarakat di Alor membutuhkan waktu dikarenakan jarak tempuh yang sangat jauh," Cerita Nicholas Saputra saat ditemui di acara yang sama.

5. Berbagi menjadi identitas bangsa Indonesia yang tak pernah pudar

Perangi Gizi Buruk di Nusa Tenggara Timur Lewat #BerbagidenganAksi IDN Times/Syarifah Noer Aulia

Seperti yang kita ketahui masyarakat Indonesia dikenal dengan keramahannya, kesederhanannya dan kepeduliannya, hal inilah yang menjadi kekuatan utama dalam penyelenggaraan program ini. "Kami yakin bahwa masyarakat Indonesia mau berjuang bersama menumpas permasalahan gizi buruk dan gizi kurang yang terjadi di NTT dan sejumlah wilayah lainnya. Untuk mengikuti program ini, konsumen bisa langsung membeli cokelat Cadbury Dairy Milk 65 gram selama periode 16 Agustus sampai 15 September 2019," tutup Sabrina Purba.

Itulah aksi nyata yang dilakukan Mondelez bersama Nicholas Saputra untuk mengatasi permasalahan gizi buruk dan gizi kurang di Indonesia. Semoga kamu bisa turut meramaikan program #BerbagidenganAksi ya. 

Baca Juga: Momen Sejarah Demi Pemilu! Nicholas Saputra Unggah Selfie Pertama

Topik:

  • Pinka Wima

Berita Terkini Lainnya