5 Perilaku Sederhana yang Justru Sering Membuatmu Menunda Kebahagiaan
Pexels/Just Name
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kebahagiaan merupakan emosi positif yang baik untuk mental kita. Hampir sebagian besar kegiatan yang kita lakukan adalah untuk mendapat kebahagiaan. Namun tidak jarang karena beberapa alasan, kebahagiaan justru dibatasi dengan banyak syarat. Perilaku membatasi atau menunda kebahagiaan menunjukkan dirinya belum merasa puas atas capaian yang sudah diraih. Sehingga kecemasan yang justru sering terpikirkan. Hal tersebut mengakibatkan definisi dari kebahagiaan sulit diraih.
Perilaku menunda atau membatasi kebahagiaan bisa berakibat buruk bagi mental kita. Padahal produktifitas juga sangat dipengaruhi kebahagiaan. Berikut ini 5 perilaku keliru yang menunjukkan bahwa kamu telah menunda kebahagiaanmu.
1. Merasa tidak pantas menerima apa yang sudah diraih
Pexels/Fallon MichaelDalam capaian tertentu merasa rendah diri atas usaha yang selama ini dikeluarkan bisa membuat kita membatasi kebahagiaan. Penilaian yang rendah terhadap diri kita bisa membuat hasil yang telah diraih sirna. Apa pun hasil yang diraih sudah pasti hal tersebut layak bagi kamu. Merasa tidak pantas untuk menerima termasuk bentuk tidak bisa mengapresiasi diri sendiri. Terkadang menghargai diri sendiri dilakukan dengan sesederhana mengapresiasi tindakan kita.
2. Berpikir hal buruk akan segera terjadi
Pexels/Karyme FrançaPikiran buruk membawa kecemasan. Bukan saja kamu tidak akan menikmati masa sekarang namun juga mengacuhkan kebahagiaan yang datang. Meskipun kejadian buruk bisa datang sewaktu-waktu, memikirkannya justru membuat kamu membatasi kebahagiaan. Untuk menikmati kebahagiaan kamu harus melupakan segala asumsi buruk yang terlintas. Setiap orang berhak bahagia meski hasil yang diraihnya baru sedikit.
3. Merasa keberhasilan yang diraih hanyalah keberuntungan
Pexels/Maycon MarmoKeberuntungan tidak pernah direncanakan. Keberuntungan akan datang pada waktu yang tepat. Meski keberuntungan adalah hal baik, tidak jarang kita menolaknya. Kita merasa hasil yang didapat dari keringat sendiri akan lebih membahagiakan. Namun sayangnya kesempatan tidak datang dua kali.
Editor’s picks
Keberuntungan adalah nilai lebih yang tidak semua orang bisa dapat. Karena itu jangan pernah membatasi kebahagiaan walaupun dibantu dengan keberuntungan. Keberuntungan adalah karma baik yang kita terima.
Baca Juga: 5 Manfaat dari Hobi Menyanyi untuk Kesehatan dan Kebahagiaan
4. Hasil tidak sesuai dengan ekspektasi
Pexels/Lucas PieroSetiap orang memiliki ekspektasi dalam melakukan sesuatu. Hal tersebut memicu sifat optimistis muncul. Namun tidak jarang hasil yang diraih tidaklah seperti apa yang diharapkan. Apalagi jika ekspektasi yang terlalu tinggi menuntut hasil yang tinggi juga.
Meski ekspektasi sering menjadi bumerang, bukan berarti kamu tidak pantas merayakan keberhasilanmu. Keberhasilan (meski kecil) adalah hal yang wajib dirayakan. Jangan mengikuti egomu karena dibayang-bayangi ekspektasi tersebut.
5. Masih merasa belum cukup
Pexels/mentatdgtSeringkali kita terperangkap atas hasil yang sudah diraih, dengan keyakinan bahwa mendapatkan hasil yang lebih banyak akan membuat kita lebih bahagia. Sehingga kita menunda kebahagiaan ketika hasilnya lebih banyak nanti. Merasa belum cukup merupakan perilaku yang buruk jika kamu ingin segera bahagia. Jangan-jangan alasan ketidakbahagiaanmu karena mempersyaratkan untuk hasil yang banyak? Jangan mudah terjebak dengan pola pikir semacam ini, yang bisa merusak arti kebahagiaanmu.
Menunda kebahagiaan adalah sebuah kesalahan. Karena sekecil apa pun hasil yang di dapat perlu sebuah apresiasi. Berbahagialah dalam situasi apa pun, karena perilaku tersebut baik bagi diri kita.
Baca Juga: 5 Alasan Kenapa Kamu Susah Menemukan Kebahagiaan Sejati
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Topik:
Berita Terkini Lainnya
