Gak Selalu Salah, Tapi Ini 5 Mindset untuk Hindari Sifat Perfeksionis

Ternyata mudah untuk menghindari sifat perfeksionis!

Sifat perfeksionis seringkali membuat orang lain tidak nyaman. Hal ini diakibatkan standar kepuasan diri yang terlalu tinggi dan tidak mentolerir kesalahan. Bukan hanya keras pada dirinya sendiri, orang perfeksionis sering mempengaruhi lingkungan disekitarnya. Tidak jarang orang perfeksionis sering dijauhi karena tuntutan yang terlalu tinggi. Meski ada juga keuntungan menjadi seseorang yang perfeksionis, namun sifat perfeksionis harus diikuti dengan pikiran realistis. Karena sifat perfeksionis cenderung mendominasi dalam sebuah tujuan dan mengorbankan kenyamanan orang lain.

Bukan saja berpengaruh kepada orang lain, sifat perfeksionis sering mengakibatkan banyak tekanan kepada dirinya dan bisa memicu stres hingga depresi. Kekecewaan karena hasil tidak sesuai dengan ekspektasinya akan membuat sakit hati dan menyalahkan orang lain. Sebelum banyak hal buruk datang, sifat perfeksionis bisa diatasi dengan merubah mindset yang kaku menjadi lebih luwes dan toleran. Berikut 5 mindset yang perlu diingat ketika sifat perfeksionis menguasai.

1. Kenyataannya tidak akan ada yang sempurna

Gak Selalu Salah, Tapi Ini 5 Mindset untuk Hindari Sifat PerfeksionisPexels/Burst

Sifat perfeksionis boleh saja namun harus realistis. Karena apa yang direncanakan belum tentu tercapai secara maksimal. Beberapa kondisi di lapangan bisa saja tidak terduga dan membuat gagal. Kenyataannya apa yang nanti terjadi tidak ada yang sempurna. Tujuannya agar kita bisa belajar dari kesalahan yang sudah dibuat dan sikap menerima. Tanpa sifat realistis, perfeksionis akan menggagalkan banyak rencana dan cenderung buta terhadap hasil. Bukankah proses yang harus diutamakan dahulu?

2. Selalu ingatkan diri kamu untuk tidak perlu menjadi yang terbaik dalam segala hal

Gak Selalu Salah, Tapi Ini 5 Mindset untuk Hindari Sifat PerfeksionisPexels/RUN 4 FFWPU

Orang perfeksionis sering mengerjakan segala sesuatu sendirian. Karenanya orang perfeksionis cenderung lebih eksis daripada yang lain. Dia ingin terlihat lebih cemerlang daripada orang disekitarnya. Mindset ini yang menjadikan orang perfeksionis harus bisa dalam segala hal. Padahal setiap orang pasti memiliki kelemahan. Ada kalanya orang lain pantas lebih unggul dari kita dan sebaliknya. Sewaktu-waktu kita akan membutuhkan bantuan orang lain. Justru yang lebih penting adalah fokus kepada satu potensi yang kita miliki dan tekun untuk meraihnya, bukan semua hal.

3. Cobalah untuk tidak terlalu kritis terhadap orang lain

Gak Selalu Salah, Tapi Ini 5 Mindset untuk Hindari Sifat PerfeksionisPexels/Kaboompics.com
dm-player

Memiliki sifat perfeksionis membuat seseorang menginginkan target yang tinggi dan tidak jarang orang lain terkena ‘getahnya’. Alih-alih intropeksi diri atas sulitnya capaian yang perlu diraih, orang perfeksionis lebih sering menyalahkan atas minimnya ketrampilan yang dimiliki orang lain. Perilaku tersebut mengancam hubungan personal dan profesional dalam lingkungan kerja maupun pertemanan. Cobalah untuk tidak mudah melontarkan kritik, dan fokus pada masalah dan solusi. Perlakukan orang lain dengan kesabaran dan belas kasihan.

Baca Juga: Ini 5 Alasan Mengapa Sikap Terlalu Perfeksionis Tidak Baik Untukmu

4. Miliki lingkungan pertemanan yang tidak mengejar status atau uang.

Gak Selalu Salah, Tapi Ini 5 Mindset untuk Hindari Sifat PerfeksionisPexels/Javon Swaby

Sifat perfeksionis tidak terlepas dari lingkungannya. Tujuan seperti status sosial, karir dan uang sering membutakannya. Memiliki lingkungan yang sama semacam itu akan menimbulkan ‘rat race’ atau perjuangan kompetitif tanpa akhir. Pada akhirnya bukannya tujuan personal yang ingin kita capai, namun hanya untuk mengungguli orang lain. Memiliki lingkungan yang baik dalam mengembangkan rasa kepercayaan dan kebersamaan dapat meredam sifat perfeksionis.

5. Belajar untuk lebih sering mendengarkan dan bertindak daripada memperbanyak berbicara

Gak Selalu Salah, Tapi Ini 5 Mindset untuk Hindari Sifat PerfeksionisPexels/fauxels

Mendengarkan sering merupakan solusi. Dengan mendengar berarti kita telah menurunkan ego dan lebih menerima kesalahan dan keresahan orang lain. Berbicaralah secukupnya dan tidak membahas diluar topik. Memilih diam dan mendengarkan juga menunjukkan sikap instropeksi dan evaluasi diri sendiri. Karena bisa saja sebenarnya kitalah sumber kesalahan selama ini. Selain itu cobalah beri contoh yang baik agar semua orang paham maksud yang diutarakan. Jangan-jangan perintah yang kita berikan tidak cukup realistis.

Sifat perfeksionis sering muncul dalam kondisi siapapun. Meski sifat ini bisa bermanfaat dalam kondisi tertentu, orang perfeksionis harus bisa realistis dan menerima masukan orang lain. Merasa diri kita yang paling hebat dan sempurna adalah sebuah kesalahan.

Baca Juga: 6 Hal yang Membedakan Perfeksionis & Achiever, Kamu yang Mana?

thariq bintoro Photo Verified Writer thariq bintoro

Member IDN Times Community ini sudah tidak malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • erwanto

Berita Terkini Lainnya