Kalau Kamu Bilang "Sibuk" Bisa Berarti: Sok Sibuk, Kurang Liburan atau Tidak Punya Uang

Mengatkan sibuk bisa diartikan macam-macam oleh orang lain.

Sibuk ! Apakah itu mengatakannya dengan keras atau hanya dengan memperlihatkannya, sadar atau tidak, keseringan cek hape atau laptop kamu dalam sebuah meeting tanpa memperhatikan sama sekali apa yang dibicarakan, merupakan kebiasaan yang dirasa "biasa" atau “tidak apa-apa”. Tapi apa betul seperti itu? Merasakan di dalam kepala sangat banyak pikiran dan beban kerja yang akan di lakukan,  tidak membuat kamu jadi “unik” bagi orang lain.

Coba singkirkan dulu alasan bahwa “sibuk” merupakan suatu kebanggaan. Kenyataanya, orang-orang malah tidak terkesan dan parahnya kesan yang mereka terima tentang diri kamu yang "sok sibuk" atau "super sibuk" malah bisa menghancurkan karir dan hubungan dalam pergaulan kamu. Masa sih? Itu kata para ahli.  Ayo kita simak bersama tentang 'Sibuk' yang di lansir dari BBC Capital.

Tidak setiap orang bisa menerima si "Sok Sibuk"

Kalau Kamu Bilang Sibuk Bisa Berarti: Sok Sibuk, Kurang Liburan atau Tidak Punya Uang I am busy

Satu dari tiga pekerja mengatakan bahwa sangat sulit untuk bisa menyeimbangkan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi dan keluarga mereka. Sebuah studi yang dilakukan oleh EY sebuah firma pelayanan professional tentang job insecurity, bekerja dengan orang-orang yang zona waktunya berbeda dan harus selalu terkoneksi secara digital adalah salah satu alasan meningkatnya beban kerja. Berada di tempat kerja seperti bukan keinginan kita atau malah kita menjadi 'budak' gadget, alat dan aplikasi yang terus menerus terkoneksi.

dm-player

Sorang konsultan HRD, Ed Baldwin, mengatakan bahwa para pekerja melihat sosok pemimpin itu sangat sibuk, malah mereka menginginkan peran itu agar terlihat sibuk. Berdandan untuk pekerjaan yang kita inginkan dan bertemu dengan orang-orang yang menginkan kita terlihat seperti mereka. Namun “sibuk” bisa menjadi sebuah ujian bagaimana cara kita berpikir. Mengharapkan suatu kesan yang baik dan postitif malah sebaliknya malah kita terkesan tidak efisien dan kasar.

Menurutnya, suatu kesalahpahaman umum bahwa dengan tampil “sibuk”, padahal kamu tidak sesibuk yang dibayangkan, merupakan sinyal bahwa kamu sangat bernilai, baik bagi bos, teman kerja ataupun di keluarga bahkan teman. Mungkin ada saatnya kalau kamu itu memang benar-benar sibuk. Namun sampai pada suatu saat, secara tidak sadar menjadi sibuk adalah sebuah cara respon yang harus dilakukan. Keadaan itu memberi kesan kepada orang lain yang mendengar atau melihat bahwa kamu itu tidak bisa memprioritaskan waktu, bahkan kamu tidak menjadi pilihan dan prioritas bagi mereka karena "sibuk".

Kesibukan dan kurangnya waktu luang ataupun liburan menjadi simbol status

Sibuk = Kurangnya Liburan ?

Kalau Kamu Bilang Sibuk Bisa Berarti: Sok Sibuk, Kurang Liburan atau Tidak Punya Uang Leisure time

Seorang asisten profesor bidang marketing di Columbia Business School di New York, Silvia Bellezza  mengatakan "Kesibukan dan kurangnya waktu luang ataupun liburan menjadi simbol status." Sektiar tahun 1960-an, "gaya hidup santai"  yang terlihat merupakan sebuah indikator kesejahteraan dan kesuksesan namun saat ini kebalikannya. Orang yang sibuk itu diminta karena mempunyai keahlian dan karakter.

Menurutnya, di negara Italia pada bulan Juni, saat musim panas tiba, "jika kamu mengatkan bahwa kamu bekerja selama musim itu, orang-orang akan mengatakan bahwa kamu seorang pecundang, tidak punya uang dan kamu orang yang tidak menarik." Lain halnya di Amerika, bekerja merupakan identitas yang sangat sentral dan sesuatu yang lazim.

T. Wikie Photo Verified Writer T. Wikie

Fotografer, copywriter, web & grafis desainer. Kontributor pada media berita & hiburan. Bekerja sebagai konsultan & freelancer di bidang marketing communication.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina

Berita Terkini Lainnya