Kisah Inspiratif Echi Pramitasari Menjadi Model & Kerja di Kementerian

Multitalenta meski di atas kursi roda

Echi Pramitasari memiliki sekelumit kisah yang menarik untuk ditelusuri. Perempuan ini sudah mencetak banyak prestasi. Di antaranya adalah menjadi model, pergi merantau lalu berjuang untuk menyelesaikan pendidikannya, dan bekerja di instansi pemerintahan.

Semua hal tersebut ia lakukan dengan usaha dan kerja keras. Bagi Echi, apa pun tidak bisa menghalangi seseorang untuk meraih mimpinya, termasuk kondisi fisik dan keterbatasan dari diri sendiri.

Berikut ini adalah rangkuman dari hasil wawancara mendalam antara IDN Times dengan Echi Pramitasari. Disimak, ya!

1. Sedang sibuk menyelesaikan kuliah sambil bekerja di kementerian

Kisah Inspiratif Echi Pramitasari Menjadi Model & Kerja di KementerianEchi Pramitasari ketika diwawancarai tentang pengalaman hidupnya untuk segmen #akuperempuan di Wisma Cheshire, Jakarta Selatan. 29 Februari. IDN Times/Anjani Eka

Saat ini, Echi sedang disibukkan dengan studi S1 di Universitas Mercu Buana. Perempuan kelahiran Bandar Lampung ini, juga bekerja sebagai staf honorer di Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemkominfo).

Tepatnya, ia bekerja di divisi Badan Penelitian Pengembangan SDM. "Udah dari tahun 2017, sih. Waktu itu, awalnya emang pengen kuliah sambil kerja karena aku kan sedang belajar mandiri dan jauh dari orang tua," ujarnya.

Sambil tersenyum, matanya teduh mengenang masa lalunya. "Aku kan asalnya non-disabilitas, terus tiba tiba kecelakaan, dan itu yang ngebikin aku pengen mandiri," tambah perempuan kelahiran Tanjung Karang ini.

2. Mulai merantau sejak tahun 2014, Echi berbagi cerita tentang tragedi kecelakaan lalu lintas yang dialaminya

Kisah Inspiratif Echi Pramitasari Menjadi Model & Kerja di KementerianEchi Pramitasari ketika diwawancarai tentang pengalaman hidupnya untuk segmen #akuperempuan di Wisma Cheshire, Jakarta Selatan. 29 Februari. IDN Times/Anjani Eka

Tragedi yang terjadi saat ia duduk di bangku SMA, menjadi salah satu titik balik dalam hidupnya. Ia mengatakan, "Aku kecelakaan waktu kelas 3 SMA. Saat itu, aku dan adekku yang masih kelas 3 SMP, kan banyak les di luar. Aku pulang lebih cepat buat jemput dia, terus di jalan ada mobil yang ngerem mendadak dan aku kebanting."

Kecelakaan lalu lintas itu menyebabkan cedera pada tulang belakang dan syaraf. "Makanya, pinggang aku mati rasa. Aku udah gak bisa ngerasain pinggangku sampai ke bawah. Dari situ, mulai deh rehabilitasi medik, terus operasi segala macem di Jakarta. Karena rumah sakit Lampung udah angkat tangan," tambahnya.

Echi memulai perantauannya ke Jakarta sejak tahun 2014. Keputusan ini diambilnya karena ingin mandiri dan tidak bergantung dengan orangtuanya.

Dukungan penuh dari orangtua membuatnya berani terbang ke Jakarta. Sampai saat ini, setiap seminggu sekali, Echi melakukan terapi untuk menghindari kaku otot.

3. Pernah ditawari menjadi model, Echi mengaku enjoy melakukannya

Kisah Inspiratif Echi Pramitasari Menjadi Model & Kerja di KementerianIDN Times/Febriyanti Revitasari

Saat event Jakarta Fashion Week beberapa tahun lalu, Echi sempat dikontak untuk menjadi model peragaan busana tersebut. "Ada audisi segala macem. Kita (kelompok disabilitas) diaudisi, terus ketemu sama desainer dan fotografernya. Seru banget pura-pura jalan di catwalk gitu," ujarnya sambil tertawa pelan.

Lewat audisi tersebut, sekitar enam orang lolos seleksi termasuk dirinya. Hingga saat ini,Echi terhitung sudah menghadiri dua peragaan busana di Jakarta yaitu Jakarta Modest Fashion Week dan Jakarta Fashion Week.

Selain itu, ia juga pernah bekerja sama dengan brand Cotton Ink untuk foto katalog di situs mereka.

"Jadi model itu masih kayak mimpi, sih karena model itu identik dengan cewek-cewek yang tinggi, putih, terus badannya aduhai. Tapi ternyata, aku dan teman-teman disabilitas bisa dilibatin dalam kegiatan modelling, nyaris gak percaya waktu itu," tuturnya.

Echi mengaku senang akan kesempatan itu, "Tapi ternyata saat ngejalaninnya seru. Kelompok disablitas juga mampu lho untuk jadi model, gak ada yang ngebatesin kita untuk bisa punya mimpi," seru sosok berusia 27 tahun ini.

4. Sedang dalam proses membangun komunitas disabilitas

Kisah Inspiratif Echi Pramitasari Menjadi Model & Kerja di KementerianEchi Pramitasari ketika diwawancarai tentang pengalaman hidupnya untuk segmen #akuperempuan di Wisma Cheshire, Jakarta Selatan. 29 Februari. IDN Times/Anjani Eka

Selain kesibukannya untuk berkuliah dan bekerja, Echi juga sedang fokus mengurus kegiatan organisasi yang dimulainya pada bulan lalu. Organisasi yang bernama Paradifa ini, membahas tentang peluang karier kelompok disabilitas.

"Aku mikir, kayaknya bukan hanya perusahaan saja yang harus siap, tapi kelompok disabilitas juga harus punya kemampuan," tuturnya. Rencana terdekat Echi, kegiatan organisasi berbentuk pelatihan ini, ingin difokuskannya ke bidang IT dan TIK.

"Dalam waktu dekat ini, kita mau bikin campaign untuk mengajak teman-teman disabilitas maupun non-disablitas untuk menyebarkan info ini. Kita juga mau melibatkan teman-teman non-disabilitas untuk mendonasikan perangkat IT seperti headset atau flashdisk yang baru buat kita salurin," ujar Echi.

Sekadar informasi, headset berguna untuk opsi screen reader bagi kelompok tuna wicara, yang membutuhkan aplikasi untuk mengubah suara menjadi teks.

Baca Juga: Peluncuran Buku Biografi Keempat Milik Retno Tranggono, Inspiratif!

dm-player

5. Sudah mencetak prestasi di luar negeri

Kisah Inspiratif Echi Pramitasari Menjadi Model & Kerja di KementerianEchi Pramitasari ketika diwawancarai tentang pengalaman hidupnya untuk segmen #akuperempuan di Wisma Cheshire, Jakarta Selatan. 29 Februari. IDN Times/Anjani Eka

"Kenapa aku bisa kerja di Kominfo? Awal mulanya itu, ada acara namanya Global IT Challenge yang diselenggarakan di Korea Selatan," ujar Echi. Setelah lolos seleksi dan menjadi perwakilan Indonesia dalam acara tersebut, ia membawa pulang piala juara ke-3.

"Nah, dari situ aku tertarik sama IT, terus ternyata pemerintah juga mendukung. Sebelum lomba, emang dikasih edukasi dulu dari Kemkominfo. Dari situ, aku mulai sering diundang mereka untuk ngisi acara deh," tambahnya dengan ceria.

Selain mengikuti lomba, Echi juga sempat terpilih untuk soft study yaitu studi komparasi bagaimana situasi pekerjaan, pendidikan, dan kehidupan kelompok disabilitas di Korea Selatan.

6. Menurutnya, masih ada yang perlu dibenahi dari sistem kerja di negara ini untuk kelompok disabilitas

Kisah Inspiratif Echi Pramitasari Menjadi Model & Kerja di KementerianIDN Times/Febriyanti Revitasari

Sebagai pekerja honorer di salah satu instansi pemerintahan, Echi mengaku bersyukur atas kesempatan tersebut. "Sesuai dengan UU No.8 Tahun 2016, pemerintah itu harus memberikan kuota 2 persen dari jumlah karyawannya (untuk kelompok disabilitas). Sedangkan swasta itu 1 persen," tutur Echi.

Kesempatan memang sudah terbuka lebar, akan tetapi Echi dan kelompok disabilitas lainnya juga menjumpai permasalahan terkait pekerjaan yang dirasa masih kurang adil.

"Udah banyak banyak peluang seperti CPNS, tapi kendalanya itu masih banyak instansi yang terkotak-kotakan persyaratannya. Seperti misalnya, gak boleh menggunakan alat bantu, atau yang tuna netra boleh daftar tapi gak buta warna, atau disabilitas tulis tapi harus bisa bicara," ujarnya menuturkan keresahannya.

Menurut Echi, sangat penting untuk bersikap jelas terkait syarat kerja ini karena kondisi yang diterima oleh setiap anggota kelompok disabilitas berbeda-beda.

Ia juga menceritakan beberapa kasus diskriminasi yang diterima oleh teman-teman disabilitas seperti dipandang sebelah mata, tidak dipercaya memegang jobdesk tertentu, fasilitas untuk kelompok disabilitas yang belum memadai, sampai tidak diikutsertakan dalam kegiatan bersosialisasi di kantor.

Echi sendiri mengaku cukup beruntung dengan situasi di kantornya. Ia merupakan salah satu dari 2 orang kelompok disabilitas yang bekerja di divisi yang sama di Kemkominfo. "Kalau buat adaptasi, alhamdulillah di kantor cukup melibatkan aku terus juga. Kalau ada acara jalan dan makan, pasti diajak kok!" ujarnya.

7. Echi menyebutkan profesi "lady bikers" pada bio Instagram miliknya

Kisah Inspiratif Echi Pramitasari Menjadi Model & Kerja di Kementerianinstagram.com/echilicious

Bermula dari keresahan akan kurang ramahnya transportasi umum di Jakarta, Echi memutar otak dan terpikir untuk memodifikasi motornya sebagai kendaraan pribadi.

"Waktu awal kuliah, aku bingung karena gak bisa naik ojek online dan taksi itu cost-nya ekstra banget," ujarnya. Pada awalnya, Echi sempat ragu karena kecelakaan lalu lintas yang dialaminya terjadi saat ia membawa motor. Tapi seminggu sebelum masa kuliahnya dimulai, Echi belajar untuk menyesuaikan diri membawa motor lagi.

"Itu kan motor biasa ya, terus di bengkel aku modifikasi. Tapi, karena di Jakarta gak ada yang berani, akhirnya dibawa ke Solo dan disesuaikan sama kebutuhan aku. Aku pengennya motor slim, jadi milih yang rodanya dua di belakang," tutur dia.

Untuk memudahkan mengisi bensin, ia memilih motor dengan tangki yang ada di depan. Selain untuk kebutuhan aksesibilitas, Echi pun memanfaatkan motor itu untuk melakukan touring dan bersosialisi lewat komunitas Disable Motorcycle Community.

"Anggotanya itu teman-teman yang punya motor modifikasi. Kita kadang touring bareng atau sunmori (sunday  morning ride) bareng sambil cari sarapan gitu," ujar Echi sambil tertawa riang.

8. "Jangan membatasi diri untuk berkarya," tutur Echi

Kisah Inspiratif Echi Pramitasari Menjadi Model & Kerja di KementerianEchi Pramitasari ketika diwawancarai tentang pengalaman hidupnya untuk segmen #akuperempuan di Wisma Cheshire, Jakarta Selatan. 29 Februari. IDN Times/Anjani Eka

Selain dukungan keluarga yang menjadi pondasi dari pengembangan diri kelompok disabilitas, Echi mengatakan bahwa pemerataan sarana dan prasarana juga sangat penting bagi kelompok disabilitas.

"Kalau kita lihat di Indonesia bagian Timur itu, kan dukungannya masih kurang ya dibandingkan kota besar. Harapannya, semakin rata sih fasilitasnya, baik dari pemerintah atau pun sektor swasta," tutur perempuan yang lahir tahun 1992 itu.

Sebagai salah satu sosok perempuan yang inspiratif, Echi juga mengaku terinspirasi dari sosok Angkie Yudistia. "Dia itu strong woman. Tapi menurut aku, sebenarnya semua perempuan itu hebat dan aku belajar banyak dari mereka," tuturnya.

Di akhir wawancara, Echi menutupnya dengan pesan untuk para millennials. Katanya, "Jangan membatasi diri untuk berkarya atau berprestasi."

Itu dia hasil rangkuman wawancara mendalam antara IDN Times dengan Echi Pramitasari! Semoga menginspirasi ya!

Baca Juga: Kisah Esther Gayatri Saleh, Pilot Uji Perempuan Indonesia yang Pertama

Topik:

  • Febriyanti Revitasari

Berita Terkini Lainnya