Cerita Irma Gustiana, Psikolog Anak dan Founder Ruang Tumbuh

Ayank Irma telah 18 tahun berprofesi sebagai psikolog

Irma Gustiana atau yang akrab disapa sebagai Ayank Irma adalah seorang psikolog berpengalaman. Terhitung 18 tahun sudah ia menggeluti bidang ini dan telah membuka kliniknya sendiri. Klinik yang dibangun bersama partnernya itu dinamakan Ruang Tumbuh.

Dalam bincang-bincang virtual bersama IDN Times pada Kamis (13/10/2022) pukul 16.00 WIB, Irma menceritakan pengalaman kariernya. Sekaligus juga berbagi perspektif soal isu mental health di Indonesia. Untuk mengetahui informasi lanjutnya, yuk baca artikel profil Irma di bawah ini!

1. Ini motivasi Irma mendirikan klinik psikologi Ruang Tumbuh

Cerita Irma Gustiana, Psikolog Anak dan Founder Ruang TumbuhProfil Irma Gustiana, Parenting Coach Klinik Psikologi Ruangtumbuh.id (instagram.com/ayankirma)

Ibu dari dua orang anak ini memiliki berbagai kegiatan yang harus ditekuninya setiap hari. Salah satunya, praktik di klinik psikologi Ruang Tumbuh. Ia menangani konseling dan pemeriksaan psikologis untuk berbagai kalangan usia. Mulai dari anak-anak hingga manula.

Keputusan Irma untuk mendirikan ruang tumbuh berasal dari pengalamannya selama hampir 15 tahun bekerja sebagai mitra profesional di Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia (UI). Ia dan sahabatnya, Febie, memutuskan untuk mengelola klinik psikologi sendiri.

Sejak didirikan pada 2 April 2018, kini Ruang Tumbuh telah memiliki 3 cabang klinik. Lokasinya tersebar di Jatiwaringin, Pondok Labu, serta Bintaro.

"Ruang itu kan media atau wadah. Dari sisi perkembangan psikologi ada yang namanya bertumbuh dan berkembang. Jadi, itu semua bagian dari kehidupan manusia," ujar Irma menjelaskan alasan di balik penamaan klinik psikologi ini.

Salah satu cita-cita terbesar Irma untuk Ruang Tumbuh adalah menyediakan layanan one stop treatment. Serta memperluas jangkauan akses psikologi untuk masyarakat yang membutuhkan.

Seraya terkekeh ia mengatakan, "Pengen banget Ruang Tumbuh bisa menjamur cabangnya seperti minimarket. Sehingga di wilayah mana pun ada. Supaya orang-orang tuh terjangkau aksesnya."

Selain mengembangkan Ruang Tumbuh, Irma juga berprofesi sebagai parenting coach. Ia juga beberapa kali mengisi seminar dan webinar terkait self growth dan isu kesehatan mental secara umum. Urgensi tentang mental health itu dirasakannya semakin tinggi sejak masa pandemik.

2. Motivasi untuk terjun ke bidang psikologi dimulai sejak masa putih biru

Cerita Irma Gustiana, Psikolog Anak dan Founder Ruang TumbuhProfil Irma Gustiana, Parenting Coach Klinik Psikologi Ruangtumbuh.id (instagram.com/ayankirma)

Sejak masih duduk di bangku SMP, perempuan kelahiran 1 agustus 1979 ini sudah punya ketertarikan dengan kepribadian manusia. Irma senang mengamati perilaku orang-orang di sekitarnya dan juga mendengarkan cerita mereka.

Tak lama berselang, saat SMA, ia pun menetapkan pilihan hatinya untuk menekuni bidang psikologi. Meski keluarganya lebih mendorongnya untuk menjadi dokter, tapi ia tetap memegang prinsipnya untuk membantu masyarakat dari segi kejiwaan.

"Alhamdulillah aku dapat rezeki yang bagus. Aku masuk UI melalui jalur undangan," ujarnya.

Usai meraih gelar S1 di tahun 2001, Irma melanjutkan studinya di kampus yang sama. Pada tahun 2003, dirinya resmi memegang titel S2 Profesi Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.

Ada motivasi khusus di balik keputusannya fokus di bidang anak. Menurut Irma, intervensi terhadap gangguan kesehatan mental yang mungkin terjadi relatif lebih mudah dilakukan sedini mungkin.

"Untuk mencegah mereka menjadi orang dewasa yang gak sehat secara mental. Sebab, di usia lanjut, pola perilaku dan pemikiran manusia sudah terbentuk. Sehingga, anak-anak cenderung lebih mudah intervensinya," tambahnya.

3. Irma juga telah beberapa kali mengalami titik balik yang mengubah perspektifnya tentang kehidupan

Cerita Irma Gustiana, Psikolog Anak dan Founder Ruang TumbuhProfil Irma Gustiana, Parenting Coach Klinik Psikologi Ruangtumbuh.id (instagram.com/ayankirma)

"Karena gak ada yang namanya kesehatan tanpa kesehatan mental. Kesehatan fisik dan kesehatan mental adalah kombinasi yang harus dimiliki setiap orang, mulai dari anak-anak sampai lansia," ujar Irma dengan tegas.

Dari perjalanannya terjun ke bidang psikologi, Irma telah membaca banyak sumber rujukan hingga bertemu dengan banyak klien. Terhitung sudah belasan tahun sejak ia berpraktik sebagai psikolog, ia semakin sadar tentang pentingnya mengampanyekan isu kesehatan mental.

Di akun Instagram pribadi dengan username @ayankirma, dirinya rutin mengunggah beberapa postingan yang mengangkat isu-isu penting. Seperti permasalahan keluarga, kesehatan mental, hubungan, hingga self growth.

Dalam prosesnya, perempuan yang hobi travelling ini pernah mendapat feedback negatif dari orang lain terkait postingannya. Ia pun menghubungi orang tersebut secara personal dan menawarkan bantuan konseling.

Irma mengatakan, "Ya namanya juga netizen, kita gak bisa kontrol mereka. Mungkin mereka juga punya issue tersendiri dan kampanye kita itu triggering buat mereka. Barangkali ada permasalahan yang dialami atau luka emosional yang belum selesai."

Pada sesi wawancara dengan IDN Times, Irma juga berbagi beberapa cerita terkait titik baliknya di dalam kehidupan. Momen-momen yang mengubah hidupnya itu berkaitan dengan kondisi buruk yang menimpa keluarganya. Berkaca dari pengalaman itu, Irma semakin yakin pentingnya menjaga kesehatan mental untuk setiap manusia.

"Situasi berat itu cukup menguras emosi. Suasana jadi mencekam apalagi karena berkaitan dengan orang tercinta. Tapi, lama-lama aku berusaha treatment, meyakinkan diri dan mengafirmasi. Akhirnya semua bisa dilewati," katanya lagi.

4. Ada beberapa kendala yang harus ia hadapi ketika membangun Ruang Tumbuh

dm-player
Cerita Irma Gustiana, Psikolog Anak dan Founder Ruang TumbuhProfil Irma Gustiana, Parenting Coach Klinik Psikologi Ruangtumbuh.id (instagram.com/ayankirma)

Ruang Tumbuh sendiri memiliki board of commissioner serta berafiliasi dengan banyak mitra. Saat ini, ada banyak juga staf yang membantu mengurus klinik. Serta beberapa associate dan terapis yang berpraktik di sana.

Selama proses pertumbuhannya selama 4 tahun ini, ada beberapa kendala yang harus dihadapi Irma dan tim. Salah satunya, di bidang pelayanan jasa, mereka harus berhadapan dengan berbagai jenis pelanggan.

"Tantangannya adalah bagaimana memberikan layanan prima kepada klien kami yang datang ke klinik. Selain itu, bagaimana menuangkan ide yang konkret dan bisa diaplikasikan untuk layanan psikologis kami," ujarnya.

Di awal masa pandemik, Ruang Tumbuh baru saja mendirikan cabang klinik kedua mereka. Sayangnya, pembatasan mobilitas membuat mereka harus menutup klinik tersebut untuk sementara. Itu menjadi proses belajar yang penting bagi Irma.

Perempuan berhijab ini menambahkan, "Karena layanan psikologis berhubungan dengan manusia, kami perlu empati yang cukup tinggi, kesadaran, dan kesabaran. Walaupun tetap profesionalitas tetap nomor satu."

5. Sebagai child psychologist, ini pandangan Irma tentang gentingnya masalah kesehatan mental di keluarga di era pandemik

Cerita Irma Gustiana, Psikolog Anak dan Founder Ruang TumbuhProfil Irma Gustiana, Parenting Coach Klinik Psikologi Ruangtumbuh.id (instagram.com/ayankirma)

Bagi Irma, Ruang Tumbuh telah menjadi salah satu bagian dari kebutuhan hidupnya. Terutama berkaitan dengan aktualisasi diri.

"Itu adalah puncak tertinggi kebutuhan setiap individu. Ruang tumbuh udah jadi kebutuhanku. I can't live without it," pungkasnya.

Karena ikatan emosional yang tinggi, Irma selalu memikirkan cara agar Ruang Tumbuh selalu survive. Dari sanalah lahir keinginan-keinginan baru. Seperti memperluas jaringan klinik, bermitra dengan lebih banyak orang, meraih lebih banyak masyarakat melalui berbagai akses, serta memberikan layanan dengan biaya terjangkau.

Pada awal sesi wawancara, Irma sempat menyinggung semakin tingginya urgensi tentang kesehatan mental di masyarakat sejak pandemik. Terutama berkaitan dengan keluarga.

Child psychologist ini bilang, "Pandemik kemarin itu salah satu pemicu mengapa orang lebih banyak aware tentang mental. Banyak keluarga yang concern sekali dengan pertumbuhan dan perkembangan anak-anak yang terdampak dengan pandemik."

Kesadaran orangtua juga semakin meluas berkat kehadiran media sosial. Dengan satu kali tap, mereka sudah bisa menyaksikan konten mental health dari influencer. Kemudahan teknologi juga memungkinkan mereka untuk mengikuti kegiatan workshop atau webinar yang berhubungan dengan isu ini.

"Keluarga itu adalah akar dari seseorang bisa berdiri sehat dan berjiwa kuat. Setiap orangtua perlu  mengedukasi dirinya sendiri dan menularkannya ke buah hati mereka. Sehingga dari kecil anak sudah mengerti bagaimana merawat diri, mencintai diri, dan menjaga boundaries," tambah Irma menjelaskan.

6. Selama berkarier, Irma telah bertemu dengan banyak perempuan hebat di dalam hidupnya. Termasuk sang ibu tercinta

Cerita Irma Gustiana, Psikolog Anak dan Founder Ruang TumbuhProfil Irma Gustiana, Parenting Coach Klinik Psikologi Ruangtumbuh.id (instagram.com/ayankirma)

Dalam perjalanan kariernya di bidang kesehatan jiwa, Irma telah bertemu dengan banyak perempuan hebat. Salah satu inspirasi utamanya justru hadir dari lingkungan terdekatnya sendiri, yaitu sang ibunda yang selalu mendukungnya.

"Role model aku sampai saat ini adalah ibu aku sih. Kalau beliau bukan seorang ibu yang demokratis, mungkin perjalananku gak akan sebaik sekarang. Dorongan penuh dan kesempatan bereksplorasi itu datang dari beliau," katanya.

Bagi Irma, sosok perempuan hebat bukan berarti menyiratkan kesempurnaan. Perempuan hebat di dalam perspektifnya bukan sosok wonder woman atau super mom. Tetapi, mereka yang mampu bersikap tenang ketika menghadapi permasalahan.

"Mereka bisa bangkit dari masalah, belajar mengendalikan diri ketika situasi gak terkendali, serta menjaga marwah sebagai perempuan. Dalam artian, perempuan hebat bisa menyeimbangkan setiap bagian kehidupannya dengan adil," tambahnya lagi.

7. "Buat semua perempuan di Indonesia yang lagi merajut mimpi. Aku cuma mau bilang, keep on going dan jalani itu dengan penuh cinta," ujarnya

Cerita Irma Gustiana, Psikolog Anak dan Founder Ruang TumbuhProfil Irma Gustiana, Parenting Coach Klinik Psikologi Ruangtumbuh.id (instagram.com/ayankirma)

Irma juga menyayangkan masih adanya stigma atau labeling yang terjadi pada diri perempuan. Itu menjadi tantangan nyata yang harus dihadapi para perempuan saat ini.

Dalam ranah keluarga, psikolog ini juga menegaskan kesetaraan antara laki-laki dan perempuan. Saat membina rumah tangga, suami dan istri bermitra sehingga memiliki posisi yang sejajar.

Di luar tantangan yang harus dihadapi, Irma juga menyimpan harapan tulus agar semua perempuan dapat bersemangat mengejar impiannya. Mulai dari mimpi yang kecil hingga besar, semua itu baginya dapat tercapai.

"Buat semua perempuan di indonesia yang lagi merajut mimpi. Aku cuma mau bilang, keep on going dan jalani itu dengan penuh cinta," kata Irma sekaligus menutup wawancara.

Itu dia kisah menarik dari Irma Gustiana. Semoga profil dan perjalanan kariernya bisa menginspirasimu, ya!

Baca Juga: Perjalanan Inspiratif Denica Flesch, Founder & CEO SukkhaCitta

Topik:

  • Pinka Wima

Berita Terkini Lainnya