Riri Rengganis: Perempuan Hebat Seimbangkan Kebutuhan Fisik & Mental

Sudah belasan tahun berkarya di bidang tata busana

Riri Rengganis telah berkarya di industri fashion tanah air sejak tahun 2008. Perempuan asal Bandung ini tetap aktif berkarya di tengah pandemik COVID-19 dengan meluncurkan masker kain hand embroidery dengan motif khas nusantara.

Penasaran seperti apa kisah Riri? Simak artikel berikut untuk tahu lebih lengkapnya!

1. Telah belajar menjahit sejak usia 8 tahun

Riri Rengganis: Perempuan Hebat Seimbangkan Kebutuhan Fisik & Mentalinstagram.com/rengganis.id_

Kecintaan Riri terhadap dunia tata busana dimulai sejak usianya masih belia. Saat masih duduk di kelas 2 SD, tangannya sudah terlatih untuk menjahit bahkan membuat baju untuk dirinya sendiri. Panggilan jiwa untuk berkarya di bidang seni mengantarkannya belajar di Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB.

Setelah lulus kuliah dan menyandang gelar S1 Desain Produk, Riri pindah ke Bali untuk merantau selama 8 tahun. Ia memulai pekerjaan pertamanya di perusahaan garmen yang membuatnya belajar banyak tentang macam-macam kain.

Perempuan berusia 45 tahun ini juga pernah bekerja di bidang jewelry (perhiasan), freelance graphic designer, stylist, hingga membuka bisnis pembuatan seragam hotel. “Setelah bom Bali, bisnis sempat menurun di sana. Lalu, aku menikah dan memutuskan untuk pulang ke Bandung,” tutur Riri.

2. Ada dua kendala utama dalam perjalanan karier Riri, yaitu tuntutan untuk bisa multitasking dan rasa jenuh dalam mengatur manajemen bisnis

Riri Rengganis: Perempuan Hebat Seimbangkan Kebutuhan Fisik & Mentalinstagram.com/rengganis.id_

Selama belasan tahun berbisnis di bidang fashion, Riri mengaku gak mengalami kendala dari pihak eksternal. Ia merasa happy dan mendapat banyak curahan dukungan dan perhatian dari orang-orang terdekatnya selama berkarier. Ia mengatakan, “Malah yang bujuk aku untuk bikin brand sendiri itu suami.”

Namun, ibu dari 2 orang anak ini bercerita bahwa salah satu masalah utama dari seorang ibu bekerja adalah tuntutan untuk bisa multitasking dan berkompromi. “Kita cenderung membebani diri karena selalu pengen semua sempurna. Butuh waktu bertahun-tahun untuk berdamai dengan diri sendiri bahwa gak semua hal musti berjalan tanpa cela,” pungkasnya.

Bagi Riri, kebahagiaan dalam berkarier bukan hanya hadir pada keuntungan finansial yang berkecukupan saja, tetapi juga ketika ia menyaksikan orang terdekatnya tumbuh dengan bahagia.

Namun, ia pun gak memungkiri tetap ada masa-masa di mana perjalanan bisnisnya terasa berat. “Dalam bisnis seperti ini, porsi waktu untuk mendesain itu gak sampe 10 persen. Sisanya, yang 90 persen itu ya buat mikirin manajemen, teknis produksi, marketing, website penjualan, photo shoot, dan fashion show,” ucapnya.

Agar rasa jenuh tersebut gak menutupi semangatnya untuk terus berkarya di bidang seni, Riri mengalihkan perhatiannya dengan cara brainstorming ide-ide baru dan mencari hiburan.

“Aku selalu mengingatkan sama diri sendiri bahwa yang bikin jenuh itu sisi bisnisnya, tapi bagian berkaryanya tuh emang aku suka banget,” tambahnya.

3. Sedikit tips dari Riri untuk mengatur jadwal yang padat adalah sadar kemampuan dan jangan ragu minta bantuan jika membutuhkan

Riri Rengganis: Perempuan Hebat Seimbangkan Kebutuhan Fisik & Mentalinstagram.com/rengganis.id_

Bagi Riri, para perempuan harus menyadari kekuatannya masing-masing untuk bisa mencapai work-life balance. Ia sendiri mengaku lebih terampil dalam urusan pekerjaan dan membutuhkan bantuan seseorang untuk mengurus pekerjaan rumah.

“Jadi, gak usah khawatir dianggap kita tuh manja. Karena memang di realitanya, kita butuh bantuan. Gak usah malu atau gengsi, yang penting semuanya bisa diatur,” ujarnya.

Menurutnya, hal tersebut sangat penting untuk disadari karena ini menentukan kondisi fisik dan mental. Kalau tidak, membuat perempuan merasa burnout dalam pekerjaan ataupun urusan rumah tangga.

Baca Juga: Kisah Swietenia Puspa Lestari, Sambil Menyelam Sabet Banyak Prestasi!

4. Pengalaman berharga dan personal goals

Riri Rengganis: Perempuan Hebat Seimbangkan Kebutuhan Fisik & MentalDok. Riri Rengganis

“Masa-masa menyebalkan banyak karena namanya juga membangun bisnis, pasti ada jatuh bangun, kendala teknis, kejadian kena tipu, sampai gagal produksi,” kata Riri. Tapi, pengalaman itu membentuknya untuk bersikap lebih tegar menjalani bisnis di industri fashion tanah air.

Kini telah 12 tahun lamanya sejak Riri meluncurkan brand kebaya pertamanya yaitu “Indische”.  Setelah 8 tahun membuat kebaya, Riri kemudian membuat brand baru yang mengusung namanya sendiri "Rengganis". Di mana ia bisa mengeksplorasi daily wear dengan kain etnik secara lebih kontemporer.

Ke depannya Riri berharap, hasil jerih payahnya tersebut bisa berbuah manis. Ia ingin “Rengganis” gak lekang oleh waktu dan bisa dikenakan oleh perempuan segala umur dengan berbagai bentuk tubuh.

“Jadi, aku berharap karyaku itu longlasting, tetap relevan, dan bisa dipakai terus oleh siapa saja. Itu aja sih sebenarnya yang bikin aku puas!” tutur perempuan paruh baya ini.

Selain ingin pakaian yang diproduksinya bertahan lama, ia juga punya keinginan mulia untuk bisa mengedukasi masyarakat tentang kekayaan wastra Indonesia atau tekstil tradisional tanah air.

dm-player

“Lebih ke praktisnya sih, misalnya gimana cara membedakan wastra asli atau palsu. Terus gimana cara styling-nya untuk kegiatan sehari-hari,” ujarnya. Goals tersebut membuat Riri telah beberapa kali mengadakan ethnic styling workshop.

5. Ciri khas karya Riri adalah lekat dengan motif tradisional, wearable, dan bisa dipadukan dengan apa saja

Riri Rengganis: Perempuan Hebat Seimbangkan Kebutuhan Fisik & Mentalrengganis.id

Menurut Riri, hal yang membedakan pakaian etnik miliknya dengan brand lain adalah motif bordir yang kontemporer dan kekuatan tema muatan lokalnya. Dalam desain pakaiannya, Riri menggabungkan unsur tradisional dari wastra dengan gaya modern yang lebih kasual. Konsep tersebut membuat brand Riri punya kesan yang ramah dan cocok dikenakan siapa saja.

Setiap tahunnya, Riri mengeluarkan mini konsep untuk setiap koleksinya. Pada tahun pertama brand "Rengganis", ia mengangkat eksplorasi teknik, di mana ia menonjolkan teknik bordir dengan warna koleksi yang serba putih.

Selanjutnya, pada tahun 2018, Riri mengangkat tema “SHORE” yang terinspirasi dari pengalaman pribadinya selama bekerja di Bali. Ia ingin menghadirkan daily wear outfit untuk para perempuan yang bekerja di lingkungan pariwisata.

“Karena ini pengalaman pribadi waktu aku kerja di Bali, sering meeting di pinggir pantai, tapi susah banget cari baju yang nyaman tapi asyik. Kalau nyaman banget, eh desainnya biasa dan terlalu kasual. Karena itu, aku pengen buat rancangan baju yang asik, punya nilai fashion, dan menonjolkan unsur Indonesia,” tuturnya.

Pada akhir tahun lalu, ia mengusung konsep “Passage to Spice Island”. Sebagaimana judulnya, inspirasinya datang dari kekayaan rempah-rempah yang tergambar pada desain pakaiannya.

Selain itu, ia juga mengimajinasikan bagaimana style pakaian penjajah dari Portugis jika itu seorang perempuan yang fashionable. Dari sana, ia pun menggabungkan unsur kemeja safari, lengan model kembung, dan gaya bohemian.

Untuk bisa terus eksis dalam berkarya, Riri memperkaya referensinya dengan cara mencari tahu tren forecasting dan perkembangan dunia fashion lokal dan internasional.

Riri mengatakan, “Pokoknya, apa yang terjadi di luar, kita perhatiin aja itu kan otomatis akan terekam di kepala kita. Tujuannya melihat karya orang lain itu bukan buat ditiru, tapi justru supaya kita bisa berbeda dari mereka”. Bisa jadi tips nih buat kamu yang pengen serius di bidang tata busana!

6. Kesibukan di tengah pandemik COVID-19, dari mulai urusan bisnis sampai berorganisasi

Riri Rengganis: Perempuan Hebat Seimbangkan Kebutuhan Fisik & MentalDok. Riri Rengganis

Selama seminggu pertama, sejak diumumkannya kasus COVID-19 di Indonesia, Riri sempat merasa terpuruk. Akan tetapi, semangat pun datang ketika ide-ide bisnisnya bermunculan.

Salah satunya, ia pun mulai menyiapkan produk yang dianggap relevan dengan situasi pandemik ini yaitu masker kain. Motif maskernya diambil dari karya-karya signature dalam koleksinya.

Sambil tersenyum, Riri menuturkan, “Awal pandemik, penjualan kan drop banget, makanya ambil profit-nya tipis aja karena tujuan awalnya hanya supaya tidak mem-PHK karyawan, tapi karena desainnya viral dia malah mendatangkan banyak sekali customer yang tadinya tuh gak kenal sama brand-ku.”

Selain itu, perempuan kelahiran Bandung ini juga tengah disibuki oleh kegiatan asosiasi di IFC (Indonesian Fashion Chamber). Riri menjabat sebagai Executive Chairman di sana terhitung sejak awal tahun ini.

Ia mengatakan, “Sekarang ditambah tugas dalam organisasi itu ibaratnya kayak outlet kerja sosialku. Gak mendapat keuntungan finansial, malah menghabiskan banyak waktu. Tapi, ternyata ada kepuasan ketika bergabung. Dari mulai nambah teman, networking, terus nambah ilmu juga kan dari para senior.”

7. Definisi perempuan hebat bagi Riri: “Mereka yang bisa menyeimbangkan kebutuhan fisik serta mentalnya.”

Riri Rengganis: Perempuan Hebat Seimbangkan Kebutuhan Fisik & Mentalinstagram.com/rengganis.id_

Sebagai seorang fashion designer, Riri harus lebih fokus dengan pekerjaan di tengah pandemik. Akan tetapi, perempuan kelahiran tahun 1974 ini juga mengaku lumayan disibukkan oleh urusan rumah tangga.

Ketika ditanya tentang definisi perempuan hebat, Riri langsung menyebut sosok ibundanya. Menurutnya, sang ibu menjadi contoh nyata dari definisi perempuan hebat yang bisa seimbang memenuhi kebutuhan fisik dan mentalnya.

“Kebutuhan fisik maksudku adalah jaga kesehatan, senang makan enak, tampil cantik untuk diri sendiri, dan lain-lain. Lalu kebutuhan mental adalah bahagia, tidak pernah berhenti menambah ilmu dan spiritualitas," tuturnya.

“Karena kalau kita gak tahu caranya membahagiakan diri sendiri, ya repot. Yang ada, cuma bisa membahagiakan atau memenuhi kebutuhan orang lain aja,” ujarnya.

Menurut Riri, gak ada parameter yang pasti untuk mengukur kehebatan seorang perempuan karena setiap orang menjalani proses yang berbeda-beda. Tapi apa pun itu, sangat penting baginya untuk bersikap passionate terhadap jalan hidup yang dipilih oleh seorang perempuan.

“Jadilah diri sendiri dan nikmati hidup sampai puas ketika masih single. Banyak-banyak traveling. Kalau suatu saat yakin (untuk menikah), gak akan ada penyesalan. Karena seringkali masalah bagi perempuan adalah cita-cita diri dan kewajibannya sebagai ibu rumah tangga susah untuk sinkron," pesan Riri di penghujung wawancara.

Itu dia hasil obrolan singkat IDN Times dengan Riri Rengganis. Gimana? Menginspirasi banget ya? Perjuangannya untuk menambah harum industri fashion lokal bisa jadi panutan, nih!

Baca Juga: Perjalanan Karier Seniman Muda Annisa Rizkiana Rahmasari, Inspiratif!

Topik:

  • Febriyanti Revitasari

Berita Terkini Lainnya