Kisah Nathalie Indry, si Pendiam yang Mendobrak Diri Jadi Penyiar

Ia juga jago cuap-cuap jadi voice over talent

Nathalie Indry telah lama berkecimpung di industri broadcasting sebagai seorang penyiar dan Voice Over (VO) Talent. Ketertarikannya menyelami dunia radio dimulai sejak masih berseragam putih abu-abu.

Dalam wawancara khusus #AkuPerempuan bersama IDN Times yang dilakukan pada Selasa (9/3/2022), pukul 19.00 WIB, kami berbincang-bincang tentang perjalanan karier Indry dan apa yang memotivasinya untuk tetap berkarya. Penasaran akan kisah serunya?

1. Ini kesibukan Indry selama dua tahun masa pandemik COVID-19. Ia tetap take VO dan urus keluarga

Kisah Nathalie Indry, si Pendiam yang Mendobrak Diri Jadi PenyiarPerjalanan Karier Nathalie Indry Sebagai Penyiar dan VO Talent (instagram.com/nathalieindry)

Situasi pandemik COVID-19, membuat kita banyak menghabiskan waktu di rumah. Hal itu juga dirasakan oleh Indry sebagai seorang ibu pekerja.

"Kesibukanku most of the times itu dipakai untuk ngurusin anak-anak sebetulnya. Sisanya nyari waktu untuk kerja freelance," ujarnya seraya tersenyum.

Selain jadi host dan VO Talent, Indry juga menjadi freelance writer di Inspigo. Pada aplikasi podcast tersebut, ia membawakan talkshow di program khusus yang membahas buku. Kecintaannya pada buku dimulai sejak ia memegang program buku di radio yang menjadi tempatnya bekerja dulu.

Meski situasi pandemik sering tidak menentu, Indry mengaku menemukan banyak keberkahan tersembunyi. Salah satunya adalah aktivitas yang lebih efektif dan 'hemat energi'. Ia bisa jadi host event tanpa harus keluar rumah dan tetap fokus mengurus keluarga.

Selain itu, perempuan kelahiran Malang ini juga mengatakan, "Take VO yang tadinya harus datang ke studio malam-malam untuk acara infotainment yang reguler, kini seiring perkembangan teknologi, semuanya bisa dikerjakan di rumah."

2. Passion di dunia broadcasting sudah dimulai sejak masa putih abu-abu

Kisah Nathalie Indry, si Pendiam yang Mendobrak Diri Jadi PenyiarPerjalanan Karier Nathalie Indry Sebagai Penyiar dan VO Talent (instagram.com/nathalieindry)

Momen jatuh hati Indry kepada dunia broadcasting dimulai sejak kelas 2 SMA. Saat itu, mengikuti jejak sang kakak, ia merasa ketagihan mendengarkan radio.

"Tapi, bedanya sama kakakku, dia menikmati sebagai pendengar aja. Nah, kalau aku udah terbesit keinginan kalau keren juga ya jadi penyiar radio," tuturnya.

Berawal dari sana, Indry memberanikan diri untuk mengikuti kegiatan workshop broadcasting yang diadakan oleh majalah Kawanku. Kaset rekaman tersebut dikirimnya dari kota kelahirannya di Malang ke Jakarta.

Ia pun terpilih masuk menjadi 20 besar finalis yang mewakili Jawa Timur. Setelah itu, pertemuannya dengan seorang penyiar senior yang memuji talentanya, membuat ia makin bersemangat.

Indry melanjutkan ceritanya, "Long story short, aku tetap ambil kuliah Teknik Sipil. Tapi, sambil nyari radio kampus. Tahun 2004, aku udah aktif di radio kampus. Aku terus mendorong diriku untuk mencoba masuk ke radio yang lebih besar lagi."

Dua tahun setelahnya, Indry berhasil memegang titel sebagai penyiar radio swasta dan punya penghasilan sendiri. Ia pun meneruskan passion tersebut, bahkan setelah pindah ke Jakarta bersama suami. Di tahun 2011, Indry mulai siaran di V Radio, MNC Radio Networks.

Pengalaman yang cukup lama di dunia broadcasting juga mengarahkannya untuk mulai berkarier sebagai VO Talent dan berkecimpung ke dunia podcast bersama Inspigo. Meski sama-sama mengandalkan suara, Indry mengatakan ada perbedaan nyata antara siaran radio dan mengisi VO Talent.

"Kalau siaran radio lebih fokus ke pembawaan kita. Sedangkan, VO Talent itu kita musti deliver message dengan karakter suara yang sesuai keinginan klien," ujar Indry menjelaskan perbedaannya.

3. Sempat dikenal sebagai anak pendiam, Indry gak pernah lelah melatih kemampuannya mengolah kata

Kisah Nathalie Indry, si Pendiam yang Mendobrak Diri Jadi PenyiarPerjalanan Karier Nathalie Indry Sebagai Penyiar dan VO Talent (instagram.com/nathalieindry)

Untuk melatih kemampuan berbicara, Indry selalu menekankan pentingnya berlatih. Menurutnya, keseriusan seseorang untuk berlatih, memegang peranan hampir 80 persen dalam perjalanan kariernya.

"Dulu tuh banyak orang yang gak nyangka waktu aku jadi penyiar karena aku dibilang anak pendiam. Padahal kalau aku masuk kamar dan menutup pintu, itu aku buka majalah terus aku baca dengan lantang. Sambil berdiri atau duduk di depan cermin," ungkapnya.

Kegiatan berlatih itu dilakukannya setiap malam selama 10 menit. Dari sikap konsisten, menurut Indry, hal itu akan memengaruhi jam terbang seseorang.

Ia pun menuturkan, "Percaya diri itu gak bisa kita bikin sebagai mindset aja. Kalau belum terbiasa, pasti tetap keringetan dan bingung kalau ketemu orang. Saat terbiasa, lama-lama berkurang dan kepercayaan diri itu akan meningkat."

Perempuan berusia 34 tahun ini juga berbagi tentang pentingnya dukungan orang-orang terdekatnya terhadap perjalanan kariernya. Di masa-masa kuliah, sang ayah selalu setia mengantar-jemput Indry untuk pergi siaran ke radio kampus.

Kegiatan tersebut dilakukan tak mengenal waktu, entah itu saat waktu siaran pagi atau tengah malam. Menurut Indry, bentuk support itu sangat berarti untuk dirinya di masa perkuliahan. Sampai saat ini, bentuk dukungan yang sama juga diberikan oleh pasangannya.

"Karena suamiku seorang musisi, kita sebetulnya masih dalam bidang yang sama. Dia mengerti dan gak pernah komplain. Kita juga bisa tuker-tukeran jadwal mengurus anak and I'm verry happy with that!" tambahnya.

dm-player

Baca Juga: Perjalanan Inspiratif Westiani Agustin, Founder Biyung Indonesia

4. Menurutnya, lingkaran support system yang baik dan sehat juga berperan penting untuk perjalanan karier seorang perempuan

Kisah Nathalie Indry, si Pendiam yang Mendobrak Diri Jadi PenyiarPerjalanan Karier Nathalie Indry Sebagai Penyiar dan VO Talent (instagram.com/nathalieindry)

Salah satu kendala yang harus dilalui Indry selama bertahun-tahun perjalanan kariernya adalah penyesuaian waktu. Terutama ketika ia baru mengawali kariernya di bidang VO.

"Waktu awal-awal masuk Hot Shot itu, semua VO Talent masuknya malam. Kita baru berangkat jam 11 malam dari rumah, lalu standby di studio kantor jam 12 malam. Kemudian, selesai jam 4 pagi. Itu aku jalanin 7 tahun kayak gitu," katanya.

Ia sadar bahwa kehadiran support system yang baik sangat berperan penting untuk perjalanannya meniti karier. Dengan memegang dua peran penting, yaitu sebagai seorang ibu dan perempuan karier, Indry harus melatih kemampuannya mengolah waktu dan prioritas.

Ia pun mengatakan, "Antara domestik dan pekerjaan menyatu jadi satu dan tetap harus diselesaikan. Penengahnya adalah support system yang selalu ada. Makanya, kita harus menemukan keseimbangan di hidup yang dinamis ini."

Sebagai seorang perempuan, Indry menyadari pentingnya peran komunitas. Ia mengutip salah satu buku favoritnya yaitu ‘Lean In’ karya Sheryl Sandberg.

"Perempuan itu sifatnya komunal. Selalu pengen cerita dan berbagi. Tapi, karena waktunya juga padat, paling sebulan sekali aku menyempatkan diri untuk kegiatan komunitas. Cukup untuk membantu melepas stres," ujar anggota komunitas buku Urban Women Book Club ini.

5. Sempat mengalami badai krisis diri, Indry perlahan bangkit dan menemukan semangat barunya untuk fokus di dunia literasi

Kisah Nathalie Indry, si Pendiam yang Mendobrak Diri Jadi PenyiarPerjalanan Karier Nathalie Indry Sebagai Penyiar dan VO Talent (instagram.com/nathalieindry)

Selain berbicara soal kariernya di dunia broadcasting, IDN Times dan Indry juga sempat berbincang seputar perjalanan hidupnya. Indry pun berbagi tentang kisah titik baliknya yang inspiratif.

"Dalam perjalanan sampai di fase hidup sekarang, aku pernah merasa kehilangan diri sendiri. Mungkin beberapa tahun yang lalu, ya. Aku sempat linglung dan merasa gak punya pegangan," ujarnya.

Gak hanya di dalam ranah karier, kebimbangan itu juga dirasakannya dalam setiap aspek kehidupan. Indry merasa gak punya jangkar pendirian dan sulit menentukan prioritas.

Ia berujar, "Terus, di situ aku baru sadar gak bisa berbuat apa-apa. Aku tahu kalau aku gak bisa meminta tolong ke siapa pun, kecuali diriku sendiri. Satu-satunya yang bisa kulakukan di momen titik balik itu adalah berdoa sama Tuhan."

Dari momen itu, perempuan yang hobi membaca buku ini pun sadar bahwa nilai-nilai spiritualitas sangat penting untuk seorang manusia. Hal itu juga membantunya dalam memilih prioritas utama dalam hidup dan menerima dengan ikhlas bahwa tiada manusia yang sempurna. Menemukan kedamaian dalam diri jadi fokus utamanya sampai saat ini.

"Di tahun 2015 itu aku merasa kesepian. Teman-temanku banyak, tapi aku gak merasa punya teman. Kelap-kelipnya Jakarta aku gak bisa ngerasain walau aku berada di tengah-tengahnya. Karier yang kubangun udah oke, tapi aku merasa melayang," tambahnya lagi menceritakan perasaannya saat itu.

Untuk bangkit dari kondisi tersebut, Indry semakin rajin membaca buku-buku spiritualisme. Ia perlahan bergerak melewati badai krisis diri dan memetik banyak pengalaman positif. Salah satunya, ia diumumkan menjadi pemenang dari kompetisi yang diadakan oleh komite internasional saat Indonesia menjadi guest of honor di Frankfurt Book Fair.

"Sepanjang itu, aku berpikir banyak bahwa aku akan tetap di buku dan literasi untuk bisa membuat program yang bisa bermanfaat untuk semua orang. Itu titik balik yang kayaknya memacu semangat," tandasnya.

6. Ini pesan penting yang ingin Indry sampaikan kepada seluruh perempuan di Indonesia

Kisah Nathalie Indry, si Pendiam yang Mendobrak Diri Jadi PenyiarPerjalanan Karier Nathalie Indry Sebagai Penyiar dan VO Talent (instagram.com/nathalieindry)

Seiring perjalanan hidupnya, Indry telah bertemu banyak perempuan inspiratif. Dari sana, ia berkaca bahwa ada tantangan nyata yang harus dihadapi pada perempuan di Indonesia.

"Seperti yang Puty Puar bilang dalam buku Empowered ME, kita dihadapkan pada endless comparison. Ujung-ujungnya, kita selalu merasa kurang karena mengamati kehidupan orang lain di media sosial," ujarnya.

Baginya, hal itu secara gak langsung akan berpengaruh terhadap kemampuan seorang perempuan dalam mengambil keputusan untuk diri sendiri. Walau ada banyak distraksi di luar diri, Indry menekankan pentingnya refleksi ke dalam diri untuk mengimbanginya.

Definisi perempuan hebat untuk Indry adalah mereka yang bahagia dengan pilihan-pilihan yang dibuat oleh dirinya sendiri. Pesan itu juga yang dipetiknya dari tiga sosok perempuan yang paling ia kagumi, yakni ibunya, Desi Anwar, dan Oprah Winfrey.

Untuk menutup sesi wawancara yang seru bersama IDN Times, Indry pun menitipkan pesan singkat buat para kaum Millennials & Gen Z di Indonesia. Pesannya adalah belajar mengenal diri sendiri.

"Pastikan kalau kita sendiri sudah mampu untuk mengenal diri sendiri dengan lebih baik sehingga keputusan yang kita ambil berdasarkan pemikiran dan sikap kita sendiri," ujarnya lagi.

Itu dia rangkuman singkat hasil wawancara IDN Times dengan Nathalie Indry. Gak cuma menyimak perjalanan kariernya sebagai penyiar dan VO Talent, ia juga berbagi soal filosofi hidupnya yang menginspirasi!

Baca Juga: Kisah Jennifer Budimulia & Bayu Sasono Mendirikan Seribu Tujuan

Topik:

  • Febriyanti Revitasari

Berita Terkini Lainnya