Perjalanan Hidup Rika Widjono, Co-Founder Komunitas Ceritalahir

Gak cuma orangtua, it takes a village to raise a child

Beberapa tahun lalu, Rika Widjono beserta dua orang rekannya mendirikan sebuah komunitas parenting bernama Ceritalahir. Komunitas ini memiliki serangkaian kegiatan yang berhubungan dengan persiapan persalinan yang diadaptasi dari konsep gentle birth.

Dalam wawancara bersama IDN Times pada Sabtu (11/9/21) pukul 21.00 WIB, Rika membagikan kisah perjalanan hidupnya dan sepak terjang Ceritalahir. Ingin tahu seperti apa inspirasinya? Yuk, simak artikel #AkuPerempuan berikut ini!

1. Motivasi mendirikan Ceritalahir muncul dari pengalaman pribadi Rika setelah melahirkan

Perjalanan Hidup Rika Widjono, Co-Founder Komunitas CeritalahirRika Widjono (instagram.com/rika.widjono)

Dorongan paling kuat untuk mendirikan Ceritalahir hadir dari pengalaman Rika sendiri. Selama momen sakral persalinannya sebanyak dua kali, ia mengaku telah menjalani banyak proses yang berharga. Rasa keingintahuan yang kuat tentang ilmu kehamilan membuat Rika aktif mengikuti komunitas dan menjalani sejumlah pelatihan.

Dari sana, Rika sadar bahwa ada banyak pilihan penting yang sebenarnya bisa dibuat oleh seorang ibu hamil. Selama ini, kesadaran untuk membuat pilihan yang berhubungan dengan kehamilannya sering tertutupi oleh rasa ketakutan yang ada. "Kemudian, kita lepas ke orang lain begitu saja yang lebih tahu. Sehingga kita melepaskan ownership terhadap proses persalinan kita sendiri," tuturnya.

Menurut perempuan berusia 38 tahun ini, hal itu secara gak langsung akan memengaruhi experience serta output persalinan itu sendiri. Karena pengalaman dan pilihan yang terasa sempit itu juga bisa berdampak terhadap kesehatan fisik dan mental seorang ibu dan buah hatinya. "Artinya keinginan belajar itu terus ada. Sehingga aku berfikir, aduh aku ingin bagikan pengalaman ini ke orang lain. Bukan berarti semuanya harus mengikuti cara persalinanku, tapi tahu bagaimana mereka punya opsi," pungkasnya lagi.

2. Kelahiran seorang anak di dunia menjadi awal peradaban. Oleh karena itu, ilmu tentang kehamilan dan persalinan perlu dipelajari dengan matang

Perjalanan Hidup Rika Widjono, Co-Founder Komunitas CeritalahirDok. Istimewa (instagram.com/rika.widjono)

Selain berkaca dari pengalamannya sendiri, Rika juga selalu mengingat pesan yang muncul di sebuah film dokumenter yang pernah ditontonnya. Film dokumenter berjudul "The Beginning of Life" membawa sebuah moto penting yang Rika kutip, "If you put enough attention to the beginning of life, it may changes the whole story".

Lebih lanjutnya ia mengatakan, "The whole story itu maksudnya kehidupan seorang manusia sampai ke peradaban itu sendiri. Itu yang bikin aku punya energi untuk berbagi. Kebetulan temen kan punya concern yang sama dan kita gabung untuk bikin Ceritalahir".

Kelahiran seorang anak ke dunia yang diibaratkan sebagai awal peradaban menurutnya punya makna yang sangat penting. Seperti ungkapan it takes a village to raise a child, Rika juga menyadari bahwa membesarkan seorang anak gak bisa dilakukan orang tua saja, tapi juga masyarakat di sekitarnya.

Ia bilang, "Kalau mau ngurus anak itu gak bisa sendiri. Karena kan dia kenal orang lain, kena pengaruh anak lain. Tapi, sekarang karena zaman sudah digital, jadi borderless banget.Ini bukan a village lagi, bisa jadi a whole nation, atau a whole world".

Rika mendeskripsikan Ceritalahir sebagai sebuah provider dan unit perusahaan bisnis. Komunitas ini menyelenggarakan sejumlah kelas pelatihan dan wadah untuk sharing sesama ibu hamil. Selain menjadi tempat untuk berbagi support, kehadiran forum ibu hamil ini bisa memegang peranan penting untuk memfilter informasi terkait anak dan kehamilan yang lebih teruji dan konstruktif dari panduan ahli di Ceritalahir.

Servis yang diberikan oleh Ceritalahir terfokus pada market yang terbatas, yaitu ibu yang sedang mempersiapkan kehamilan. Menurutnya, ini menjadi sebuah tantangan tersendiri. "Challenge untuk kita tetap bisa kasih tahu ke orang kita ada untuk bantu. Kita harus create dan berfikir terus. Memberikan wawasan tentang macam-macam cabang bidang kehamilan. Ada aspek kesehatan pengetahuan ibu, nutrisi, psikologis, dan olahraga," tuturnya.

3. Rika dan rekan-rekannya di Ceritalahir telah menjalani sejumlah kelas dan pelatihan untuk mendapat sertifikasi

Perjalanan Hidup Rika Widjono, Co-Founder Komunitas CeritalahirRika Widjono (instagram.com/rika.widjono)

Para educator di Ceritalahir telah mengikuti sejumlah pelatihan untuk mendapatkan sertifikasi di bidangnya yang ditempuh dengan beragam durasi. Di antaranya ada pelatihan hypnobirthing dan childbirth education. Kemudian, ada juga pendidikan nonformal untuk menjadi doula seperti Rika. Doula sendiri merupakan sebutan yang dipakai untuk pendamping persalinan.

Kemudian, di bidang olahraga ada prenatal exercise serta post-partum exercise. "Kebetulan aku juga banyak mengikuti ini jadi memang bisa handle semuanya. Tapi, perlu usaha keras untuk memasuki ke level yang lebih. Terutama karena untuk membantu ibu bersalin itu ilmunya gak akan habis," tutur Rika.

Ibu dari dua orang anak ini pun sedang mengikuti pelatihan fitness trainer saat ini. Menurutnya, ilmu yang didapatkan dari kelas itu bisa membantunya memahami fitness training serta anatomi tubuh manusia dengan lebih mendalam lagi.

Selain yang disebutkan di atas, ada juga rekan-rekannya di Ceritalahir yang memiliki sertifikasi pijat bayi dan pendalaman ilmu masalah nutrisi kehamilan. Rika mengatakan, "Teman-teman di tim bidan juga melayani home care yang memerlukan pelatihan. Lalu, ada pelajaran tentang pijat bayi dan konselor laktasi".

Dilansir dari situs mereka, Ceritalahir menyediakan berbagai pelatihan khusus untuk anggota komunitasnya. Antara lain adalah Kelas Edukasi Prenatal, Kelas Edukasi Postpartum, Homecare, serta Paket Kelas.

Untuk memperluas jangkauan komunitasnya, Rika dan tim fokus pada edukasi serta kampanye yang dilakukan secara digital. "Kita juga sesekali ikut bantu influencer untuk menyiapkan persalinan. Harapannya dengan bekerja sama maka campaign-nya bisa lebih meluas," tambahnya.

dm-player

Baca Juga: Perjalanan dan Filosofi Hidup Ni Loh Gusti Madewanti, Founder DROUPADI

4. Dukungan keluarga menjadi salah satu api semangat Rika untuk terus berkontribusi di Ceritalahir

Perjalanan Hidup Rika Widjono, Co-Founder Komunitas CeritalahirDok. Istimewa (instagram.com/rika.widjono)

Rika merupakan seorang alumnus Teknik Lingkungan, Institut Teknologi Bandung. Sejak masih duduk di bangku kuliah ia mengaku sudah memiliki visi-misi tentang keluarga impiannya. Untuk menambah wawasan, ia pun mengikuti kelas-kelas terkait perkawinan di awal masa pernikahannya.

"Tapi, itu jauh dari apa yang diperlukan pada saat sudah jadi ibu. Ketika sudah melahirkan baru belajar dan kepikiran ini kayanya kalau hal-hal seperti ini dipelajari dari single tuh lebih dahsyat manfaatnya," ujar Rika. Menurutnya ada banyak ilmu dan persiapan yang bisa dilakukan seseorang saat melajang demi menjadi seorang ibu yang lebih siap. Sebab, cara seseorang diasuh ternyata juga memengaruhi metode pengasuhannya kepada anaknya kelak.

Dukungan keluarga dan orang terdekat juga menjadi salah satu sumber semangatnya untuk terus berkomunitas. Bagi perempuan kelahiran 1983 ini, masing-masing orang memiliki situasi unik serta privilege-nya tersendiri. Untuknya, kemewahan yang ia punya adalah terlahir dari keluarga yang gak banyak mendikte, tapi tetap memberikan nasihat dan mengarahkan.

Selama berperan menjadi seorang doula, Rika banyak mendapat bantuan dari ibu dan suaminya. Pekerjaan sebagai doula yang jam kerjanya gak pasti kadang memaksanya untuk selalu siap keluar rumah kapan saja. Dukungan sederhana seperti bantuan mengurus dua orang anaknya dan mengantarnya ke rumah sakit menjadi sebuah motivasi tersendiri.

Sambil tersenyum simpul, Rika juga menitipkan pesan bahwa setiap orang tetap perlu mendengarkan 'keluhan' yang diberikan orang terdekatnya tentang kesibukan yang mereka jalani. "Walau tujuannya mulia, tapi kita tuh suka gak sengaja lho punya ego yang terbungkus kedok cita-cita yang mulia dan kita jadikan excuse. Jadi kalau keputusan kita dipertanyakan, kita pikirin lagi apakah ini sejalan dengan prioritas hidup atau sudah melenceng," ujarnya.

5. Pengalamannya sebagai doula merupakan salah satu momen paling berharga yang dirasakan. "Ketika bayi itu lahir, kita akan menangis bersama kedua orang tuanya," tuturnya

Perjalanan Hidup Rika Widjono, Co-Founder Komunitas CeritalahirDok. Istimewa (instagram.com/rika.widjono)

Perempuan yang senang menghabiskan waktu luangnya dengan main sepatu roda ini mengatakan bahwa, "Bakal jadi lifetime juggle kalau saya memutuskan untuk berkontribusi di luar keluarga. Tarik-ulur saja menyesuaikan dengan situasi. Tapi, itu gak masalah!". Selain aktif di komunitas Ceritalahir, Rika juga melakukan beberapa house chores dan membantu anaknya yang home schooling.

Kesulitan manajemen waktu dimaknainya sebagai momen untuk mengembangkan kemampuan diri sendiri. "Ini kendala, tapi saya gak memandangnya sebagai hal yang negatif. Karena itu sebuah latihan untuk menyeimbangkan hidup. Kalau kita gak punya keresahan itu kita gak punya drive untuk bisa mengatasinya kan?" ujarnya lagi sambil terkekeh.

Rekan-rekannya di Ceritalahir yang juga sesama ibu juga memiliki rasa kompromi yang kuat tentang kesibukan mereka di rumah. Rasa saling mengerti ini membantu mereka mengendalikan pace kerja dan menyeimbangkan kehidupan personal. Rika juga menuturkan, "Bahwa kita hidup bukan buat cari kebahagiaan diri sendiri. Ada beberapa orang yang prinsipnya bahwa hidup di dunia capek, tapi istirahatnya di surga".

Sejak mendirikan Ceritalahir di tahun 2015, Rika telah mengalami sejumlah momen berharga yang membuatnya semakin berapi-api untuk menggeluti bidang ini. Momen paling mengharukan terjadi ketika ia mendampingi persalinan seseorang. Meski diawali dengan rasa cemastapi pekerjaan itu selalu dijalaninya dengan sepenuh hati.

"Ketika bayi itu lahir, kita akan menangis bersama kedua orang tuanya. Kita itu merasakan adrenalin dan endorphin-nya. Jadi, kita seperti mengalami pengalaman melahirkan berulang-ulang tanpa merasakan sakitnya," ungkapnya dengan bersemangat. Walau pekerjaan itu membuatnya lelah, tapi perasaan hangat yang hadir dari melihat reaksi sang ibu selalu membuat Rika bertahan dengan kebahagiaan dan penuh rasa syukur.

Beragam testimoni yang hadir tentang pengalaman mereka di Ceritalahir juga menjadi salah satu dampak yang penting. "Ibu jadi punya pengalaman persalinan yang baik sehingga hopefully anak juga lahir dalam cara yang membahagiakan dan sakral. Mereka bisa tumbuh dalam memori yang baik tentang persalinannya," pungkasnya.

6. "Perempuan harus tahu tujuan hidup dalam peradaban," itulah kutipan pesan yang Rika sampaikan untuk pembaca millennials

Perjalanan Hidup Rika Widjono, Co-Founder Komunitas CeritalahirDok. Istimewa (instagram.com/rika.widjono)

Selama 6 tahun aktif dalam komunitas parenting, Rika telah bertemu dengan banyak perempuan yang menginspirasi. Namun, satu sosok yang selalu ia jadikan inspirasi adalah Siti Khadijah yaitu istri Nabi Muhammad SAW.

Menurutnya, Khadijah bisa menggambarkan karakter perempuan yang hebat. "Beliau adalah sosok perempuan yang sangat berdaya, tapi di waktu yang sama tetap memahami prioritas dan tahu bagaimana menempatkan diri dalam berbagai peran yang beliau jalankan".

Untuk menutup waktu wawancara yang berlangsung selama 1 jam, Rika pun menitipkan pesan untuk para perempuan millennials yang membaca artikel ini. Ia bilang, "Perempuan harus tahu tujuan hidup dalam peradaban. Bukan hanya tujuan diri sendiri, tapi juga tujuan yang lebih luas dan besar lagi sebagai bagian dari umat manusia, bukan sekedar berlomba mencapai puncak karier. Percayalah hal itu akan memberi energi yang bertahan kalau kita punya kesulitan apa pun".

Itu dia kisah inspiratif Rika Widjono selaku Co-Founder komunitas Ceritalahir. Wah, ada banyak pesan penting yang bisa kita petik tentang keluarga dari artikel #AkuPerempuan kali ini, ya?

Baca Juga: Kisah Zola Yoana Founder Heart Inc, Mak Comblang Bersertifikasi

Topik:

  • Agustin Fatimah

Berita Terkini Lainnya