Perjalanan Karier Agus Suwage, 3 Dekade Berkarya Sebagai Seniman

Agus Suwage adalah seniman yang dikenal dengan potret diri

Telah 30 tahun berlalu sejak Agus Suwage berkarya di dunia seni. Ia mengawali kariernya sebagai seorang desainer grafis sebelum akhirnya menjadi perupa penuh waktu.

Rekaman perjalanan karier tersebut akhirnya dirayakan dalam pameran 'The Theater of Me' di Museum MACAN. Dalam pameran yang dipenuhi banyak instalasi berskala besar itu, Agus memamerkan sekitar 80 karyanya.

Dalam bincang-bincang seru bersama IDN Times pada Jumat (3/6/2022), ia menceritakan cerita inspiratif saat ia membangun karier serta pesan yang ingin ia sampaikan untuk seniman muda. Simak kisahnya dalam artikel berikut ini.

1. Sempat berkarier sebagai desainer grafis, Agus akhirnya memutuskan untuk menjadi full time artist

Perjalanan Karier Agus Suwage, 3 Dekade Berkarya Sebagai SenimanPerjalanan Karier Agus Suwage, Sudah 30 Tahun Berkarya Sebagai Seniman (Jumat, 3/6/2022). IDN Times/ Justin Amudra

"Pameran ini sebenarnya sudah tertunda sekitar 2 tahun. Kami merencanakannya tahun 2020, tapi setelah itu ada pandemik COVID-19," tutur Agus di awal wawancara.

Ia pun membagikan cerita tentang kegiatannya sebagai seorang seniman selama pandemik. Pria kelahiran tahun 1959 ini masih melakukan pameran secara online dan tetap aktif melukis. Menurutnya, berkarya bisa membantunya melepas kekosongan.

Agus sendiri merupakan lulusan Seni Rupa ITB angkatan 1979. Setelah sempat berkarier sebagai desainer grafis di Jakarta, ia memutuskan untuk pindah bidang seni.

"Mungkin jiwa saya gak cocok di situ. Akhirnya, memilih untuk menjadi full time artist. Dulu saat bekerja, melukis hanya menjadi hobi, bukan mata pencaharian," tambahnya lagi.

Untuk bisa mengikuti panggilan jiwanya menjadi seniman, Agus melewati masa-masa peralihan selama 4 tahun. Saat mengingat momen itu, ia mengaku kondisinya cukup berat karena tiadanya kepastian, terutama dalam faktor keuangan.

Namun, ia tidak menyerah dan tetap meneruskan passion-nya. Pameran pertamanya di Cemeti Art House, Yogyakarta tahun 1995 rupanya membuka banyak peluang untuknya. Agus kian intensif mengikuti pameran di Indonesia maupun di luar negeri.

Beberapa pameran yang ia ikuti adalah ‘The 2nd Asia Pacific Triennial of Contemporary Art’, at the Queensland Art Gallery, Australia (1996); ‘The Sixth Havana Biennial’, Cuba (1997); ‘AWAS! Recent Art from Indonesia’, ‘3rd Gwangju Biennale’, South Korea (2000); ‘Singapore Biennale’ (2006); ‘Prospect.3’, New Orleans (2014); ‘Sunshower: Contemporary Art from Southeast Asia 1980s to Now’, dan Mori Art Museum, Japan (2017).

2. Cintanya pada dunia seni dimulai sejak usia dini

Perjalanan Karier Agus Suwage, 3 Dekade Berkarya Sebagai SenimanPerjalanan Karier Agus Suwage, Sudah 30 Tahun Berkarya Sebagai Seniman (Jumat, 3/6/2022). IDN Times/ Justin Amudra

Agus menuturkan, "Saya dari kecil sudah senang dengan kesenian. Mulai SD sudah menjuarai perlombaan. Walau, sebenarnya dari pihak keluarga tidak memfasilitasi, tapi mereka membebaskan saya untuk memilih."

Seiring berjalannya waktu, cintanya kepada dunia seni terus bertambah besar. Ia mengatakan bahwa untuk bisa menghasilkan karya yang bagus, diperlukan kejujuran.

"Jangan melulu soal materi saja, tapi seniman juga harus punya idealisme. Saya belajar untuk lebih banyak melihat ke dunia luar, menerima informasi, banyak bergaul, dan mempelajari kesenian lainnya," pungkasnya.

Menurut Agus, ada banyak jalur untuk bisa memperdalam kemampuan di bidang seni selain belajar melukis. Mulai dari mempelajari ilmu arsitek sampai film.

"Apalagi seni kontemporer kan sudah membaur dengan semuanya. Jadi, kita perlu cukup terbuka dengan ilmu-ilmu lain. Gak usah takut jelek atau gak laku, nanti malah pusing duluan," ujarnya berpesan kepada seniman muda.

Ketika ditanya upaya apa saja yang telah dilakukan untuk membuat karyanya makin terkenal, Agus mengatakan pentingnya untuk melalui masa pencarian gaya seni. Selain itu, ia juga melatih kepercayaan dirinya dengan mengikuti berbagai pameran, lomba, dan mendapat ulasan dari media massa.

"Ada juga yang laku dibeli. Itu membuat makin percaya diri, makin intens, makin berani, dan melangkah lebih maju lagi," tambahnya.

Saat ini, karya Agus Suwage dipamerkan di berbagai museum di seluruh dunia. Di antaranya adalah koleksi Singapore Art Museum, Singapura; Fukuoka Art Museum, Fukuoka, Jepang; Tokyo Metropolitan Art Museum, Tokyo, Jepang; The Museum of Modern Art, Saitama, Jepang; Los Angeles County Museum of Art, Los Angeles, Amerika Serikat, Herbert F. Johnson Museum of Art, Cornell University, Ithaca, New York, dan Museum MACAN di Jakarta.

3. Kisah di balik pameran 'The Theater of Me' lebih dari sekedar potret diri, tapi juga momentum untuk merefleksikan diri dari masyarakat

Perjalanan Karier Agus Suwage, 3 Dekade Berkarya Sebagai SenimanPerjalanan Karier Agus Suwage, Sudah 30 Tahun Berkarya Sebagai Seniman (Jumat, 3/6/2022). IDN Times/ Justin Amudra

IDN Times pun berbincang dengan Agus seputar pameran terbarunya di Museum Macan yang berjudul 'The Theater of Me". Ia menceritakan proses pembuatan pameran ini yang dimulai dari penentuan judul dan kurasi yang dilakukan oleh Museum Macan sendiri.

dm-player

"Melihat kekaryaan saya, baik secara tema atau garis besar, itu semua mengerucut kepada permainan teater. Karena karya saya bukan cuma soal self portrait atau lukisan wajah yang menjadi ajang narsis atau rekaman fotografis," ungkap Agus.

Bagi seniman tiga dekade tersebut, di balik karya potret diri yang ia buat, ada makna yang lebih dalam. Hal itu digunakannya sebagai alat atau medium untuk menyampaikan komentar sosial atau apa pun yang menjadi keresahannya.

Ia pun menambahkan, "Cara penyampaian saya itu biasanya tidak gamblang. Ada lapisan-lapisan yang membuat karyanya multitafsir. Misal, saat membahas korupsi, saya bukan ngomongin tentang koruptor tertentu, tapi menggunakan kiasan."

Pameran 'The Theater of Me' merupakan pameran tunggal pertamanya di Indonesia yang digelar di museum. Pameran ini juga sekaligus merekam perjalan kariernya dari tahun 1990-2020 walau sebelumnya ia telah menggelar pameran tunggalnya sendiri di Jogjakarta.

"Hanya ada 1 karya yang saya buat khusus untuk pameran ini, berjudul 'Potret Diri dan Panggung Sandiwara' yang dibuat pada 2019. Saya melukis 60 wajah di sana," ujarnya lagi.

Karya tersebut dibuatnya untuk melatih disiplin. Ia menggunakan bahan aluminium dan seng bekas yang kemudian ditambahkan aksen karat. Pembuatan karya ini memakan waktu kurang lebih 2 bulan.

"Di dalam lukisan, ada yang kepalanya jadi anjing, celengan, sampai kompor gas. Saya pernah membuat karya semacam itu juga, tepatnya saat saya muak dengan situasi politik," katanya sambil terkekeh.

Baca Juga: Perjalanan Hidup Zia Kusumawardini, Praktisi Ayurveda-Vedic Astrology

4. "Saya memakai wajah saya secara konsep atau filosofis. Seumpamanya untuk mengkritisi kondisi sosial," ujar Agus

Perjalanan Karier Agus Suwage, 3 Dekade Berkarya Sebagai SenimanPerjalanan Karier Agus Suwage, Sudah 30 Tahun Berkarya Sebagai Seniman (Jumat, 3/6/2022). IDN Times/ Justin Amudra

"Saya memakai wajah saya secara konsep atau filosofis. Seumpamanya untuk mengkritisi kondisi sosial," ujar Agus.

Selama puluhan tahun berkarier di dunia seni, Agus dikenal dengan karya potret dirinya. Menurutnya, hal itu sekaligus menjadi pengingat untuknya agar terus bercermin ke dalam diri sendiri sebelum menyalahkan orang lain.

Agus mengatakan, "Saya kembalikan semuanya ke diri saya sendiri. Ternyata saya itu punya beragam penampilan, sifat, dan sebagainya. Idenya dari situ bahwa potret diri dalam ruang sandiwara."

Sebagai salah satu perupa ternama Indonesia, Agus sudah mulai aktif berkarya sejak periode pasca era reformasi. Dalam karya yang ia hasilnya, ia mengekspresikan harapan serta keresahan dari generasi yang terdampak terhadap situasi perubahan sosial dan politik tersebut.

Selain lukisan, juga ada karya instalasi besar yang dipajang dalam pameran. Ada pula seni gambar dan patung yang kebanyakan dibuat dalam periode tahun 1990-an hingga saat ini. Di pameran 'The Theater of Me', Agus juga menampilkan karyanya yang belum pernah dilihat publik.

5. Ini pesan penting dan harapan Agus Suwage untuk seniman muda Indonesia

Perjalanan Karier Agus Suwage, 3 Dekade Berkarya Sebagai SenimanPerjalanan Karier Agus Suwage, Sudah 30 Tahun Berkarya Sebagai Seniman (Jumat, 3/6/2022). IDN Times/ Justin Amudra

Di penghujung wawancara, Agus pun menceritakan apa saja harapannya untuk dunia seni tanah air di masa depan. Berdasarkan pengalaman pribadinya, setelah datangnya pandemik COVID-19, berbagai sisi kehidupan terutama seni rupa, cukup terdampak. Sebab itu, salah satu harapannya adalah situasi bisa berangsur-angsur normal.

"Saya juga berharap Indonesia mulai sekarang bisa lebih terbuka soal kesempatan dan informasi. Kita bisa lebih terhubungan dengan dunia luar dan mengikuti banyak event penting," ungkapnya.

Agus mengaku senang melihat semangat para seniman muda yang baru tumbuh dan mengembangkan karier. Sambil memandang langit-langit, ia mengingat perjuangannya di masa lalu. Ia pun mengatakan betapa sedikit jumlah teman seangkatan yang bertahan jadi seniman.

Pria yang berasal dari Purworejo, Jawa Tengah ini, merasa senang melihat banyaknya dukungan yang didapat oleh seniman di generasi sekarang. Walau tantangan akan tetap datang, Agus berharap para seniman muda bisa menjadikan 'kerikil' itu sebagai dorongan untuk terus mengembangkan bakat.

"Kita perlu ekstra effort dan perjuangan. Memang banyak sekali yang collapse karena penjualan minim. Apalagi saat sudah punya tanggungan, pasti berat sekali kalau gak ada pendapatan. Kita harus tegar dan mencari kerja sampingan untuk bisa menopang," pesan Agus kepada pekerja seni yang ingin bangkit berkarya setelah era pandemik.

Saat kilas balik ke masa-masa menempuh pendidikan di ITB, Agus selalu teringat dengan perjuangannya mencari referensi dari buku desain di perpustakaan kampus dan kedutaan asing. Ia merasa lega, kini para seniman muda bisa mengakses internet untuk bisa lebih up to date dengan perkembangan dunia seni secara global.

"Saya pikir usaha dan kemauan untuk mencari ilmu itu kuncinya. Menurut saya, penting sekali untuk menjadi bekal seorang seniman. Seni harus membuka peluang dan cakrawala," ujar Agus sekaligus menutup wawancara.

Itu dia rangkuman hasil wawancara IDN Times dengan Agus Suwage. Ada banyak inspirasi yang bisa kita dapatkan dari perjalanannya berkarya di bidang seni, ya?

Baca Juga: Perjalanan Seniman Muda Annisa Rizkiana Rahmasari yang Inspiratif

Topik:

  • Febriyanti Revitasari

Berita Terkini Lainnya