Kisah Menarik Yacko, Rapper Perempuan yang Merangkap Akademisi

Ngobrolin tentang hiphop, RUU PKS, sampai acne shaming

"They say I'm ugly and I'm touching my face too much. But, watch what you really say, i think you are talking too much~"

Itulah sepotong lirik lagu "Win The Fight" hasil kolaborasi Yacko dengan Mardial. Lagu yang disponsori oleh Himalaya Herbals Indonesia ini, bertujuan untuk mengerahkan semangat kepada para pejuang jerawat.

Yacko adalah salah satu rapper perempuan asal Indonesia. Selain berkarier di bidang musik hiphop, dirinya juga menjabat sebagai Head of Campus dari Uniprep & UniSadhuGuna International College.

Lewat wawancara khusus IDN Times dengan Yacko, kami berbincang banyak hal seputar perjalanan kariernya. Simak artikelnya untuk tahu lebih lanjut!

1. Mulai dari bermusik hingga mengurus manajemen sekolah, begini kisah kesibukan Yacko di tengah pandemik

Kisah Menarik Yacko, Rapper Perempuan yang Merangkap AkademisiDok. Yacko

Di tengah pandemik COVID-19, ada banyak kebiasaan dan gaya hidup yang harus diubah guna beradaptasi pada situasi new normal ini. Yani Oktaviana, nama asli Yacko, pun mengaku sempat terdampak olehnya.

Dirinya mengaku punya banyak kesibukan dari berbagai role yang dipegangnya. "Aku baru selesai mengurus sebuah festival musik, terus lagi sibuk mengurus keperluan sekolah di Uniprep dan UniSadhuGuna International College," tuturnya.

Selain itu, ia juga masih fokus berkarya di dunia musik hiphop yang telah digelutinya sejak sekitar 20 tahun lalu berikut mengurus konten YouTube. Yacko pun memberikan sedikit tips manajemen waktu yang biasa ia lakukan.

"Aku punya kalender kecil yang aku tulisi apa saja jadwalku dalam sehari. Selain itu, tips paling penting dari time management itu adalah self love sih," pungkasnya sambil tersenyum tipis.

2. Bagi Yacko, inspirasi lagu rap buatannya bisa datang dari mana saja, termasuk pengalaman pribadi

Kisah Menarik Yacko, Rapper Perempuan yang Merangkap AkademisiDok. Yacko

Salah satu bentuk me time yang Yacko gemar lakukan adalah menulis lirik lagu. Berdasarkan penuturannya, inspirasi lirik lagu pun datang dari banyak hal. Mulai dari pengalamannya sendiri, pengalaman orang terdekat, hingga momen penting yang terjadi di masyarakat.

"Enaknya di hiphop itu gak terbatas. Hiphop itu adalah sebuah pesan, karena intinya kan menceritakan sesuatu," ujarnya.

Untuk mengabadikan ide-ide yang muncul, Yacko terbiasa menuliskannya di buku lirik serta notes hadnphone. "Penuh dengan kata-kata gak beraturan. Nah, nanti kalau bikin lirik, baru deh dimasukin. Jadi kaya semacam puzzle aja," tutur sosok berusia 40 tahun ini.

3. Terinspirasi dari fenomena acne shaming, Yacko pun merilis lagu "Win The Fight" bersama Mardial dan Himalaya Herbals Indonesia

Kisah Menarik Yacko, Rapper Perempuan yang Merangkap AkademisiDok. Yacko

Kesibukannya di tengah pandemik gak menyurutkan semangatnya untuk menciptakan karya baru. Salah satunya adalah "Win The Fight", lagu ciptaannya bersama Mardial dan Himalaya Herbals Indonesia yang berdurasi 1 menit 40 detik.

Lagu ini membahas tentang perjuangan yang dialami oleh orang-orang yang memiliki permasalahan jerawat. Ia menyisipkan beberapa kalimat nyinyiran yang biasa didengar oleh para pejuang jerawat.

"Sering melihat, jarang yang rasakan, tumbuh jerawat, lalu gorengan disalahkan. Eh gue bukan lagi ngebut bangun candi, jerawat itu gak kelar dalam sehari. Memang mulut netizen bikin sakit hati, bisanya cuma acne shaming sana sini," begitulah lirik lagunya.

Bagi Yacko, lagu ini merupakan pesan khusus bagi pejuang jerawat agar tak menyerah dengan keadaan dan tak merasa sendirian. "Menjaga kesehatan di kala pandemik ini penting, tapi gak berarti bikin semua orang fokus pada ketidaksempurnaan kita kayak jerawat. Dan itu malah menutupi hal-hal  yang bisa jadi potensial kita," pungkas Yacko.

Baca Juga: Ratih Permata Sari: Kekayaan SDA Bisa Menyokong Brand Kecantikan Lokal

4. Selain komentar yang berfokus pada fisik, menurut Yacko, tantangan lain yang dialami oleh perempuan adalah masalah pelecehan seksual

dm-player
Kisah Menarik Yacko, Rapper Perempuan yang Merangkap AkademisiDok. Yacko

Pada tahun 2017, Yacko dan Mardial telah merilis lagu berjudul "HANDS OFF". Tembang ini menyoroti permasalahan pelecehan seksual di Indonesia.

Ia menuturkan bahwa inspirasi lagu tersebut datang dari pengalamannya sendiri. Salah satunya, ketika ia manggung. "Pada saat manggung dan crowd sufing, badanku bukan ditahan, tapi dadaku diremas oleh seseorang," ujarnya mengingat pengalaman pahit itu.

Bagi Yacko, ini adalah salah satu masalah pelik yang harus segera diselesaikan karena dapat menyerang siapa saja dan dalam kondisi apa pun. Ia mengatakan, "Lagu itu dibuat untuk menciptakan kesadaran masyarakat luas. Itu bukan sesuatu yang lucu dan normal."

Berkaitan dengan hal tersebut, Yacko kembali merilis "Sulit" yang dibuatnya bersama JAYDAWN666 seorang music maker dari Bandung. Lagu ini ditulis dalam waktu dua jam dan fokus membahas pengesahan RUU PKS yang terhambat karena dikatakan terlalu sulit untuk dibahas.

"Banyak temanku yang nangis karena lagu ini, misalnya yang sudah berjuang ke jalan untuk demonstrasi agar RUU PKS segera disahkan," tuturnya.

5. Selain punya passion di bidang musik, dirinya juga mengaku mencintai dunia pendidikan

Kisah Menarik Yacko, Rapper Perempuan yang Merangkap AkademisiDok. Yacko

Sejak rilis single pertamanya di tahun 1996, Yacko semakin memantapkan hati untuk terjun ke dunia musik tanah air. Akan tetapi, fakta lain pun datang dari perempuan kelahiran Surabaya ini. Ternyata, Yacko pun memiliki passion juga di bidang pendidikan.

Saat ditanya apa alasannya ingin menekuni dunia pendidikan, Yacko pun menjawab sambil terkekeh. "Alasannya klise, karena passion-ku ada dua. Bagiku, industri pendidikan itu harus berubah, jadi gak cuma one way communication aja," ujarnya.

Yacko pun mengatakan, "Kebetulan latar belakang pendidikan aku itu Master of Business Administration dan juga di bidang IT. Jadi, aku banyak ngajar di bidang tersebut dan menggunakan pengalamanku di musik untuk sharing."

Salah satu perubahan yang diupayakannya adalah dengan mendorong para murid untuk mengembangkan soft skill mereka. Hal ini dilakukan dengan cara gak berfokus pada ujian saja, tapi juga proyek-proyek khusus yang harus dikerjakan oleh murid sekolahnya.

6. Sempat punya alter ego saat mengajar, ia mengatakan, "Yacko emang cuma satu and I’m just doing different roles."

Kisah Menarik Yacko, Rapper Perempuan yang Merangkap Akademisi@jhab.07 via instagram.com/itsyacko

Mengaku sempat canggung saat pertama kali mengajar, Yacko pernah menciptakan semacam alter ego untuk membedakan dua peran yang dijalaninya. "Tadinya kalau lagi jadi dosen, dipanggil Yanny. Kalau lagi ngerap, namanya Yacko," ujarnya sambil tertawa.

Lambat laun, Yacko menerima kondisinya tersebut dan memperkenalkan namanya sebagai Yacko di mana pun. "Yacko emang cuma satu and I’m just doing different roles," pungkasnya.

Bagi Yacko, menjalani peran yang berbeda ini juga dirasakan oleh perempuan lain, tapi identitas seseorang akan selalu sama. "Aku ternyata menemukan benang merah yang sama antara ngajar dan bermusik. Dua-duanya sama-sama sharing atau menyampaikan pesan, " tambahnya.

7. Definisi perempuan hebat bagi Yacko adalah mereka yang jujur dan mencintai dirinya sendiri

Kisah Menarik Yacko, Rapper Perempuan yang Merangkap Akademisi@dnzky.id via instagram.com/itsyacko

Sepanjang perjalanan kariernya sebagai akademisi dan musisi, Yacko telah bertemu dengan banyak perempuan hebat yang memberinya inspirasi. Bagi Yacko sendiri, sosok perempuan hebat itu adalah mereka yang berani jujur dan mencintai dirinya sendiri.

"Buat aku, semua perempuan itu hebat. Dan, akan lebih hebat lagi kalau kita bisa membangun jembatan itu untuk mendorong perempuan-perempuan yang belum berdaya," ujarnya.

Itu dia sekilas obrolan mendalam IDN Times dengan Yacko. Gimana? Ada banyak insight menarik tentang dunia hiphop dan pendidikan, kan?

Baca Juga: Kisah Swietenia Puspa Lestari, Sambil Menyelam Sabet Banyak Prestasi!

Topik:

  • Febriyanti Revitasari

Berita Terkini Lainnya