5 Tanda yang Menunjukkan Kamu Seorang People Pleaser, Fix!

Baik kepada orang lain, jangan lupa baik kepada diri sendiri

Menjadi orang baik memang sangatlah terpuji, namun menjadi orang yang baik atau hanya sekadar ingin menyenangkan hati orang lain itu sangatlah tipis bedanya. Bedakan menjadi baik yang seharusnya berlaku baik dan mana yang hanya ingin menyenangkan dan takut membuat kecewa orang lain. Kalau dirasa masih bingung, yuk simak lima tanda kalau kamu masih menjadi people pleaser atau orang yang gak enakan.

1. Berat untuk menolak

5 Tanda yang Menunjukkan Kamu Seorang People Pleaser, Fix!ilustrasi sedang menolak (Pexels.com/Anete Lusina)

Ini memang indikator yang paling mudah untuk dideteksi, saat kita merasa sangat berat bahkan sampai merasa bersalah bila harus menolak orang lain maka kita bisa dikatakan masih menjadi prople pleaser.

Mungkin di budaya kita menolak itu seperti tabu ya dan tidak jarang juga kita temui orang-orang yang tidak bisa menolak hanya karena alasan segan dan takut mengecewakan orang lain.

Hey, kita harus bisa stand up dengan nilai-nilai dan prinsip kita loh, bila dirasa orang lain tidak sejalan atau kita tidak setuju dengan mereka, it’s ok kok untuk menolak, tapi dengan cara yang sopan tentunya.

2. Merasa kita bisa membuat semua orang bahagia

5 Tanda yang Menunjukkan Kamu Seorang People Pleaser, Fix!ilustrasi semua orang berbahagia (Pexels.com/Matheus Bertelli)

Percayalah pemikiran semacam ini adalah toxic, nyatanya kita tidak akan mampu membuat semua orang bahagia karena sebaik apa pun kita pasti ada saja yang tidak suka dengan kita. Ini adalah kenyataan hidup yang harus kita terima dengan lapang dada.

Kita hanya bisa sebatas berbuat baik saja, namun kita tidak bertanggung jawab atas kebahagiaan orang lain karena bahagia itu adalah tanggung jawab pribadi. Jangankan membuat semua orang bahagia, terkadang kita saja masih struggle dengan membahagiakan diri sendiri, betul?

Baca Juga: 9 Jenis Manipulasi Emosi, People Pleaser Wajib Hati-hati!

3. Merasa bersalah bila tidak menuruti keinginan orang lain

5 Tanda yang Menunjukkan Kamu Seorang People Pleaser, Fix!ilustrasi sedih (pexels.com/Alexandr Podvalny)
dm-player

Perasaan ini juga sedikit banyak dialami oleh orang-orang yang masih susah lepas dari predikat people pleaser. Yap, terkadang saat kita sudah berhasil menolak, ada sedikit perasaan yang mengganggu yakni rasa bersalah karena sudah menolak atau tidak menuruti keinginan orang lain.

Sebenarnya rasa bersalah ini muncul karena kita meletakkan tanggung jawab bahagia orang kepada diri kita, bisa dikatakan ini adalah juga kategori perbuatan menyakiti diri sendiri loh, beda cerita kalau memang kita benar-benar bersalah karena menyebabkan orang lain susah atau celaka.

Kalau hanya masalah sepele kita sudah menjadikan itu beban, maka mulai sekarang, yuk kita ubah mindset kita dan kembali ke poin it’s okay untuk menolak dan kita tidak harus terus menerus merasa bersalah. Love youself, guys.

4. Terlalu banyak pertimbangan saat menemui hal yang berlawanan

5 Tanda yang Menunjukkan Kamu Seorang People Pleaser, Fix!ilustrasi bingung untuk mengambil keputusan (Pexels.com/RODNAE Productions)

Pernahkah kita merasa overthinking dan banyak sekali pertimbangan saat harus memutuskan sesuatu yang sebenarnya tidak sesuai dengan prinsip dan nilai hidup kita? kita manusia memang cenderung suka hal-hal yang homogen dan yang disukai oleh banyak orang karena kita terkadang takut untuk berbeda.

Maka dari itu saat dihadapkan pada situasi yang bertolak belakang dengan diri kita, kita akan merasa ragu dan banyak pertimbangan alih-alih dengan tegas menolak dan lanjut berjalan ke depan.

5. Tidak memiliki batasan diri atau self boundaries

5 Tanda yang Menunjukkan Kamu Seorang People Pleaser, Fix!ilustrasi seseorang sedang membatasi diri (Pexels.com/lilartsy)

Sangat baik bila kita mempunyai empati kepada orang lain dan mau dengan ikhlas menolong orang lain, namun jangan sampai salah menempatkan prioritas. Kita harus melihat dan menimbang sejauh mana kita masuk ke dalam hidup orang lain.

Jangan sampai justru niat kita menolong malah kita yang terseret masuk ke dalam pusaran masalah mereka. Maka dari itu perlu untuk menekankan pentingnya boundaries atau batasan kita dengan orang lain. Sejauh mana kita bisa masuk ke ranah privasi mereka dan juga sebaliknya sejauh mana kita mengizinkan mereka masuk ke ranah privasi kita.  

Well, apakah kita termasuk salah satu atau bahkan semua dari lima poin di atas? Tidak ada yang salah menjadi orang baik yang selalu ingin menebar kebaikan di mana pun kita berada.

Namun jangan lupa juga untuk baik kepada diri sendiri dengan tidak mengabaikan prinsip, nilai dan kepentingan hidup kita hanya demi tidak ingin mengecewakan orang lain. Yuk, belajar self respect sebelum respect ke orang lain.

Baca Juga: 5 Cara Ampuh agar Bisa Berhenti Jadi People Pleaser, Berani Menolak!

Umi Fitria Prihantini Photo Writer Umi Fitria Prihantini

Berbagi lewat kata - kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Merry Wulan

Berita Terkini Lainnya