Hati-hati, Ini Lho 5 Kebiasaan yang Bikin Kita Jadi Tukang Gosip
unsplash/KristinaFlour
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Siapa yang tidak tahu tentang gosip? Hampir semua dari kita pasti mengetahuinya bahkan melakukannya. Dalam intensitas waktu yang pendek maupun panjang. Dalam koridor agama, gosip dilarang karena berdampak buruk bagi hubungan sosial maupun resiko berupa dosa. Laki-laki maupun perempuan punya potensi yang sama melakukannya.
Bukan tidak ada hikmah di balik itu semua. Gosip memang punya potensi bahaya yang besar. Kita bisa marah dan membenci orang lain tanpa ada konfirmasi.
Kita bisa berprasangka buruk tanpa mencari kebenaran terlebih dahulu. Meski fakta yang dibicarakan, ujung-ujungnya malah fitnah yang merebak ke tengah-tengah orang lain.
Nah, bagaimana cara menghindarinya? Yuk, kita selidiki penyebabnya!
1. Tidak punya perencanaan aktivitas
unsplash/DanieleRiggiSebenarnya, gosip-gosip yang sering dilakukan di arisan maupun warung kopi oleh para laki-laki dan perempuan, disebabkan oleh tidak adanya perencanaan aktivitas harian. Hal itu menyebabkan mereka bebas menghabiskan waktu asal menyenangkan hati.
Merencanakan aktivitas harian itu penting. Jika tidak dilakukan dengan baik, potensi negatif bukan hanya melemparkan kita ke forum yang sia-sia, bahkan membuat kita terbiasa santai tanpa ada mental pejuang.
2. Terlalu banyak waktu luang
unsplash/ArtemBaliTerlalu banyak waktu luang juga sangat berbahaya buat kita. Apalagi jika tidak disertai dengan perencanaan yang baik. Maka, kita akan melewatkannya dengan pekerjaan yang tidak produktif.
Berusahalah untuk selalu mengisi waktu dengan kegiatan-kegiatan yang berdampak baik untuk diri kita sekalipun itu hanya pekerjaan rumah tangga. Alangkah baiknya lagi jika terdapat perputaran ekonomi di dalamnya.
Baca Juga: Gak Ada Untungnya, Ini 7 Kerugian yang Kamu Dapat Kalau Suka Bergosip
3. Menyikapi sesuatu secara subjektif
Editor’s picks
unsplash/IsaiahRustadJika kita suka menilai sesuatu secara subjektif tanpa mempertimbangkan kebenaran yang sebenarnya, peluang bergosip sangat besar. Sebab, kesukaan kita terhadap sesuatu mencerminkan karakter dalam diri.
Ketika kita lebih menyukai persepsi pribadi ketimbang melihat fakta dan objektivitas, maka di sanalah pintu masuk untuk bergabung dengan komunitas penyuka kabar angin akan terbuka.
4. Berteman dengan orang yang salah
unsplash/DaigaEllabyTeman adalah cerminan kita di masa depan. Teman punya energi dan pengaruh yang cukup besar. Dengannya, kita lebih mampu membuka diri dan menunjukkan karakter asli setelah orangtua dan keluarga.
Semakin banyak kita saling memahami, semakin besar keakraban yang terjamin. Hubungan emosional pun akan terjalin dengan kuat. Maka berhati-hatilah dalam memilih sahabat atau teman dekat.
Jika kita mengambil orang yang salah, maka dampak buruknya juga akan menimpa kita. Jauhilah teman yang menyukai aktivitas gosip. Sebab, dia berpotensi membuatmu terjerumus dalam kebencian yang tidak berdasar.
5. Memilih peran dengan tugas yang ringan
unsplash/rawpixelTerbiasalah untuk mengambil beban berat dalam hidup. Semakin berat bebannya, semakin besar perhatian kita tercurah ke sana. Maka, tidak ada waktu bagi kita untuk membuang waktu dengan aktivitas yang sia-sia.
Beban yang ringan akan mendorong kita untuk berleha-leha dan punya waktu luang yang lebih banyak. Potensi buruknya, membuat kita minim dari kesibukan.
Lalu, mencari kesenangan yang melenakan. Beruntunglah kamu yang sudah punya tanggungjawab tak biasa di usia muda.
Nah, itulah celah-celah yang bisa menjerumuskanmu ke arah pergosipan. Hindari dan terus cari kesibukan yang produktif. Selamat memperbaiki diri!
Baca Juga: 5 Pelajaran Hidup yang Bisa Dipetik Saat Jadi Korban Gosip
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Topik:
Berita Terkini Lainnya
