6 Pelajaran Berharga yang Bisa Dipetik dari Menulis Skripsi

Gak selalu bikin ribet, kok!

Skripsi memang jadi beban terbesar bagi mahasiswa tingkat akhir. Tidak jarang, skripsi jadi sumber depresi dan masalah menghilangnya mahasiswa di kampus bertahun-tahun. 

Proses menulis skripsi memang melelahkan karena kita tidak sebatas menuangkan ide sendiri. Namun, juga dipadukan dengan hasil riset, dengan metode ilmiah beserta sumber referensi. Belum lagi, kita harus menunjukkannya pada dosen pembimbing untuk dikoreksi sekaligus jadi sesi konsultasi.

Memang ribet, namun sebenarnya proses menulis skripsi ini memberikan banyak manfaat lho. Apa saja?

1. Berusaha memiliki alasan kuat di balik setiap tindakan

6 Pelajaran Berharga yang Bisa Dipetik dari Menulis Skripsipixabay/StartupStockPhotos

Latar belakang adalah halaman utama dan utama yang mesti dipersiapkan mahasiswa dalam skripsi ataupun baru sebatas layout. Latar belakang berisi alasan-alasan kita memilih suatu topik penelitian. Itu sebabnya, dalam halaman ini juga tertera beberapa referensi yang menguatkan alasan-alasan tersebut. 

Menulis latar belakang dengan apik mengajarkan kita untuk memiliki alasan yang kuat dalam bertindak dan membuat keputusan. Alasan yang kuat membantu kita mempertahankan keputusan tersebut sampai akhir. Alasan kuat juga membuat kita tidak mudah berputus asa saat memperjuangkan mimpi yang kita punya. 

2. Tanggap akan problem yang berkembang di lingkungan sekitar

6 Pelajaran Berharga yang Bisa Dipetik dari Menulis Skripsipixabay/ejaugsburg

Setelah latar belakang, ada bagian rumusan masalah dan tujuan penelitian yang akan kita sematkan. Rumusan masalah adalah ruang lingkup problem yang berusaha kita jawab melalui keseluruhan isi skripsi. Adapun tujuan penelitian adalah poin-poin yang menjadi jawaban inti dari masalah yang kita rumuskan. 

Mengetahui akar masalah dari setiap kejadian yang menimpa akan mengasah nalar kritis kita secara perlahan. Orang yang cepat tanggap dengan situasi cenderung berusaha mencari solusi tanpa berlama-lama larut dalam problem. Dia tidak sudak didera problem dan lebih suka menuntaskannya dalam waktu singkat. Salah satu syarat orang sukses itu terbiasa memecahkan masalah, loh!

Baca Juga: 5 Pelajaran Gender dari Hotel del Luna, Buat Cewek Maupun Cowok!

3. Selalu mengecek referensi demi memastikan informasi yang didapat

6 Pelajaran Berharga yang Bisa Dipetik dari Menulis Skripsipixabay/HansBraxmeier

Kajian teori adalah bagian yang berisi referensi-referensi yang kita gunakan sebagai landasan tekstual dalam menjabarkan latar belakang hingga pembahasan topik skripsi. Dalam menulis skripsi, kita diajarkan untuk menghormati pendapat-pendapat para ahli yang telah terlebih dulu meneliti hal serupa atau sekadar berhubungan dengan topik yang kita punya.

dm-player

Kita juga diajarkan untuk menggunakan teori yang sudah ada sebagai batu pijakan untuk beropini mengenai penelitian kita. Dengan kata lain, landasan teori adalah pondasi bagi penelitian. Semakin kuat pondasinya, semakin baik penelitiannya. Tingkat kepercayaan publik pun lebih tinggi karena penelitian kita tidak sembarangan. 

Dari situ, kita sebetulnya dididik untuk beropini dengan landasan pengetahuan lain yang mendukung pendapat kita agar nilai kebenarannya lebih kuat dan meyakinkan. 

4. Terbiasa riset untuk mencari kebenaran

6 Pelajaran Berharga yang Bisa Dipetik dari Menulis Skripsiunsplash/JoaoSilas

Dalam menulis skripsi, kita tidak bisa menyimpulkan hasil penelitian sebelum melalui tahap penelitian dan proses pengumpulan data-data penting yang menunjang. Dari proses ini kita belajar bahwa menelusuri kebenaran itu tidak singkat atau instan. 

Kebenaran tidak didapat dari asumsi pribadi dengan landasan pijakan kosong. Sebaliknya, kebenaran itu didapat dari jalan panjang sebuah riset atau studi yang melibatkan metode dan objek terkait.  Intinya, mari kita biasakan untuk riset terlebih dahulu dalam mencari kebenaran yang bisa dipertanggungjawabkan. 

5. Berargumen dari data, fakta dan referensi

6 Pelajaran Berharga yang Bisa Dipetik dari Menulis Skripsiunsplash/EdvinJohansson

Pembahasan berisi uraian pandangan pribadi yang berkombinasi dengan landasan teori dan data yang dikumpulkan melalui metode ilmiah, demi menjawab rumusan masalah sehingga tujuan penelitian dapat tercapai. Di bagian ini, kita boleh memunculkan asumsi dari data-data yang telah kita dapatkan serta dikuatkan dengan landasan teori yang relevan. 

Dari proses tersebut, kita belajar agar mengungkapkan argumen yang baik. Bagaimana caranya, berikanlah argumen yang kuat, berasal dari data-data yang berkaitan, fakta yang ada di lapangan dan referensi yang mendukung. Tujuannya agar nilai kebenaran argumen kita lebih kuat dan dipercaya dengan mudah. 

6. Tidak terlalu cepat menyimpulkan sesuatu yang baru dilihat, dengar maupun ketahui

6 Pelajaran Berharga yang Bisa Dipetik dari Menulis Skripsipixabay/PublicDomainPictures

Di bagian akhir, terdapat kesimpulan dan saran. Kesimpulan ini adalah garis besar uraian skripsi sekaligus jawaban atas rumusan masalah. Di bagian saran, kita berkesempatan memberi masukan yang menunjang penelitian lebih baik. 

Bukankah proses menuju kesimpulan cukup panjang dan tidak serampangan? Ya, begitulah seharusnya juga saat kita menilai sesuatu. Kita tidak mudah menyimpulkan sebelum mencari tahu kebenarannya melalui cara-cara ilmiah. Menempuh metode ilmiah sangat mungkin menghasilkan jawaban yang objektif. 

Setelah tahu poin-poin tersebut, percaya deh kalau skripsimu tuh gak sia-sia saat sekadar jadi pajangan di perpustakaan atau lemari kantor jurusan kampus. 

Baca Juga: 5 Hal Ini yang Pasti Selalu Diingat Para Pejuang Skripsi, Memorable!

Uswatun Niswi Photo Verified Writer Uswatun Niswi

Penyuka fiksi dan animasi

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Tania Stephanie

Berita Terkini Lainnya