5 Tips Sederhana Menerapkan Hidup Minim Sampah, Awali dari Dapurmu!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat ini, kita gak hanya dituntut untuk rajin membuang sampah pada tempatnya. Tapi, juga perlu mengurangi jumlah sampah. Tentu, penerapannya gak mudah karena hampir dari setiap aktivitas kita akan menghasilkan sampah.
Meski begitu, menerapkan hidup minim sampah perlu dilakukan karena itu bagian dari upaya sustainable lifestyle atau gaya hidup ramah lingkungan berkelanjutan. Apa itu? Singkatnya, sustainable lifestyle adalah gaya hidup yang memanfaatkan produk seminim mungkin dengan tujuan mengurangi masalah lingkungan, limbah dan polusi.
Sampah organik maupun non organik sama-sama punya dampak buruk bagi lingkungan. Keduanya bisa meningkatkan efek rumah kaca sehingga suhu bumi meningkat. Meminimalisasi jumlah sampah secara personal adalah salah satu cara sederhana yang bisa kita lakukan untuk menyelamatkan lingkungan.
Berikut tips sederhana untuk menerapkan hidup minim sampah. Simak sampai akhir, yuk.
1. Berusaha mengolah semua bagian dari produk pangan
Dapur adalah bagian rumah yang umumnya menghasilkan sampah paling banyak, mulai dari sampah organik sampai non organik. Itu sebabnya, penting bagi para ibu melakukan manajemen pengolahan dalam memasak untuk mengurangi kuantitas sampah. Selain kotor, bau tidak sedap sampah juga sangat mengganggu.
Mengolah semua bagian sayur, lauk, atau buah dalam proses memasak bisa mengurangi jumlah sampah dapur. Jika biasanya timun dikupas kulitnya, maka buanglah bagian kedua ujungnya saja mulai sekarang. Lakukan hal yang sama terhadap beragam jenis sayur atau buah lainnya.
2. Tidak menyisakan makanan usai aktivitas sarapan hingga makan malam
Sampah makanan menjadi sumbangsih yang cukup besar terhadap kerusakan lingkungan. Gas metana yang dihasilkan dari pembusukannya meningkatkan resiko efek rumah kaca sehingga pemanasan global semakin parah. Pemanasan global tak hanya membuat suhu bumi semakin panas tapi juga berujung pada risiko hujan asam dan menipisnya lapisan ozon.
Sebetulnya, sampah makanan sangat mudah dikurangi atau bahkan dihilangkan. Kita hanya perlu terbiasa menghabiskan makanan tanpa sisa di setiap aktivitas makan. Jika persediaan lauk dan sayur yang sudah dimasak masih belum habis, makanan tersebut bisa diolah kembali secara wajar hingga tetap bisa dikonsumsi di hari berbeda.
Baca Juga: 5 Tips Menerapkan Eco Lifestyle untuk Bantu Redakan Stres Bekerja
3. Mengurangi pembelian produk menggunakan plastik sekali pakai
Editor’s picks
Pengurangan penggunaan produk plastik sekali pakai sudah sejak lama dikampanyekan. Sebagaimana yang kita tahu, plastik adalah bahan yang sangat sulit terurai jika menjadi sampah. Butuh waktu ratusan tahun bagi plastik untuk hancur dan menyatu dengan tanah.
Mirisnya, hidup kita bahkan sangat sulit terpisah dari plastik sekali pakai. Meski begitu, kita perlu memulai penggunaan alternatif pengganti kantong plastik agar pencemaran lingkungan bisa dikurangi.
Paper bag, goodie bag, atau tas berbahan kain yang dijahit sendiri bisa dipakai untuk mengganti kantong plastik sekali pakai. Selain itu, kamu juga bisa membiasakan membawa tumbler dan toples makanan saat bepergian.
4. Menggunakan barang hingga rusak dan tak bisa dipakai lagi
Menggunakan barang-barang seperti tas, dompet, topi, pakaian, jilbab dan lain-lain hingga rusak dan tak bisa dipakai sama sekali juga perlu dilakukan. Bukan cuma untuk berhemat, tapi juga dalam rangka mengurangi limbah rumah tangga. Tanpa sadar, kita sering membeli dan menumpuk barang tanpa mempertimbangkan kegunaannya, hanya sebatas memenuhi keinginan.
Tidak ada salahnya jika mulai sekarang kamu mencoba menerapkan pola hidup minimalis. Beli dan gunakan barang seperlunya saja. Selain mengurangi kuantitas sampah, batin kita juga lebih tenang.
5. Mengurangi penggunaan tisu
Tisu memang praktis digunakan. Hanya saja, tisu sulit terurai dan menyatu dengan tanah jika sudah menjadi sampah. Selain termasuk produk sekali pakai, tisu juga tak bisa didaur ulang. Senada dengan plastik, tisu juga hampir tak terpisahkan dalam aktivitas hidup kita.
Meski begitu, kita mesti mencoba untuk mengurangi ketergantungan terhadap penggunaan tisu. Alternatif penggantinya bisa berupa kain, sapu tangan atau handuk kecil. Mungkin sedikit ribet karena mudah kotor dan harus sering dicuci, tapi efeknya bisa mengurangi limbah.
Menerapkan hidup minim sampah ternyata gak mudah, ya. Tapi, ingatlah kembali dampak baiknya bagi lingkungan. Ada banyak generasi penerus yang akan menikmati bumi ini ke depannya. Tugas kita adalah memastikan setiap tindakan kita mendukung gerakan lingkungan berkelanjutan.
Baca Juga: 6 Manfaat Menerapkan Sustainable Lifestyle bagi Mahasiswa, Super Hemat
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.