6 Cara Menulis Cerita ala Ayu Utami: Santai & Jangan Terlalu Panjang!

Proses kreatif tidak bisa dipaksakan!

Sampai saat ini, Ayu Utami dikenal sebagai seorang novelis yang produktif. Sejak tahun 1998, sudah belasan buku yang ditulisnya. Semua mempunyai ciri khas yaitu spiritualisme kritis yang dibawanya. Orang-orang dan mungkin kamu juga, dibuat bertanya bagaimana bisa menulis novel.

Dalam gelaran Indonesia Writers Festival pada Jumat (6/9) di Universitas Multimedia Nusantara, ia mengisi sesi bertema "Menulis Kreatif dengan Rasa". Ini dia cara menulis cerita ala Ayu Utami.

1. Untuk pemula, jangan takut untuk mencoba. Jangan jadikan perintah dan larangan dalam menulis sebagai hambatan untuk kreatif

6 Cara Menulis Cerita ala Ayu Utami: Santai & Jangan Terlalu Panjang!IDN Times/Geralda Talitha

Menurut Ayu, tips menulis novel yang bisa diikuti millennials tidaklah rumit. "Buat pemula, jangan takut. Hukum di dunia kreatif itu tidak bersifat perintah dan larangan," kata pendiri Aliansi Jurnalis Independen tersebut. 

Baginya, pola pikir kreatif bukan sebatas apa itu aturan menulis. "Itu pertanyaan dari pola pikir batas-batas atau saya sebutnya mengotak-kotakkan," tambahnya lagi.

2. Saat menulis, jangan bawa dirimu terlalu tegang. Menurut Ayu, kreatif itu tidak bisa dibawa serius karena tidak bisa dipaksa

6 Cara Menulis Cerita ala Ayu Utami: Santai & Jangan Terlalu Panjang!Dok. IDN Times

Menurut Ayu, menulis itu harus dibiasakan. Namun, bukan berarti harus dipaksakan. "Kalau dipaksa, artinya pakai alam sadar," kata dia. Ditambahkan Ayu, proses kreatif adalah ada di luar sadar. Ini bukanlah proses mekanis.

"Otot kita gak beda dengan otot. Untuk jadi petinju, itu gak tiba-tiba. Otot-ototnya dilatih. Ada pemanasan, gak langsung panas," sambungnya.

3. Boleh saja menulis diiringi data-data atau cek fakta. Tapi jangan riset baru menulis, melainkan riset berbarengan dengan menulis

6 Cara Menulis Cerita ala Ayu Utami: Santai & Jangan Terlalu Panjang!IDN Times/Geralda Talitha

Melakukan riset dahulu kemudian menulis, dapat berpotensi memandegkan niat menulis. Apalagi jika riset yang dilakoni cukup kompleks. "Bilangan Fu ditulis 4,5 tahun. Kira-kira, risetnya itu bersama-sama dengan menulis," Ayu menceritakan kisah nyata riset untuk buku yang ditulisnya sendiri.

"Selalu sambil jalan. Saya selalu bilang sama murid-murid saya, jangan riset dulu! Jangan riset, baru nulis," sarannya.

Baca Juga: Najwa Shihab Ikut Berbagi Ilmu di Indonesia Writers Festival 2018

dm-player

4. Jika ingin menulis tentang diri sendiri, pastikan kamu berani mengisahkan sisi rentan diri sendiri dan tidak menjelek-jelekkan orang di sekitarmu

6 Cara Menulis Cerita ala Ayu Utami: Santai & Jangan Terlalu Panjang!IDN Times/Geralda Talitha

"Berani gak kamu menceritakan diri sendiri di buku? Berani gak kamu menceritakan sisi rentanmu?" tanya Ayu. Berdasarkan pengalamannya, ia telah menulis Pengakuan Eks Parasit Lajang dan Cerita Cinta Enrico yang kisahnya berkutat soal dirinya sendiri. Ia tidak menceritakan sisi hebat atau prestasinya sama sekali.

"Tantangan lain adalah bagaimana orang lain di sekitar," tambah mantan wartawan lepas Matra tersebut. Selain selalu mengatakan jika tidak berniat buruk dan menghina, ia juga mengganti nama sosok-sosok yang ada di sekeliling ceritanya.

5. Untuk menciptakan cerita yang kreatif, Ayu juga membeberkan pola pikir silang yang menarik diaplikasikan

6 Cara Menulis Cerita ala Ayu Utami: Santai & Jangan Terlalu Panjang!IDN Times/Febriyanti Revitasari

Pada momen Indonesia Writers Festival 2019, Ayu menjelaskan cara unik dalam membuat cerita. Ketika disodori kata "perempuan" dan "senja", apa yang kamu pikirkan? "Perempuan itu bernama Senja. Setiap malam, ia melahirkan bayi lelaki bernama Fajar," tuturnya mengutip cerita mini dari Lukman Sumitro, salah satu siswa kelas menulisnya.

"Dalam membuat cerita, kita mencari tensi. Tensi itu lawan," jelasnya. Ia melanjutkan dengan mencari lawan kata dari perempuan dan senja, yaitu lelaki dan fajar. Perempuan identik dengan melahirkan, sementara senja dan fajar adalah rutinitas atau ketetapan.

Maka untuk menjadikannya sebuah cerita mini, disusunlah seruntut kalimat: Perempuan itu bernama Senja. Setiap malam, ia melahirkan bayi lelaki bernama Fajar. Dengan begitu, rasa dalam cerita itu pun semakin kuat.

6. Tulislah sepanjang 10 paragraf. Setelah itu, diamkan selama satu hingga dua minggu dan evaluasi lagi bagaimana hasilnya

6 Cara Menulis Cerita ala Ayu Utami: Santai & Jangan Terlalu Panjang!IDN Times/Febriyanti Revitasari

"Tulis saja, katakan 10 paragraf. Nanti kamu baca lagi. Diamkan seminggu atau dua minggu. Kamu bisa baca lagi. Masih bagus gak menurutmu? Bisa disusun ulang lagi gak supaya lebih bagus?" tipsnya. 

Setelah itu, kamu bisa membuat tulisan baru lagi dengan cara yang sama. "Kalau sudah beberapa, kamu bisa lihat. Apakah mereka berhubungan?" kata Ayu. Jika berhubungan, kumpulan-kumpulan tadi bisa dirangkai menjadi sebuah buku dan per 10 paragrafnya sudah bisa menjadi satu bab. Tinggal kamu menyusun saja, mana yang bab pertama, kedua, dan selanjutnya. 

Itu dia cara menulis novel ala Ayu Utami. Mudah bukan caranya? Ayo praktik menulis sekarang juga!

Baca Juga: 20 Keseruan Indonesia Writers Festival 2018, Asyik & Inspiratif Banget

Topik:

  • Febriyanti Revitasari
  • Pinka Wima

Berita Terkini Lainnya