6 Pakaian Adat Jawa Tengah yang Harus Kamu Ketahui
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bisa dibilang, baju atau pakaian adat Jawa Tengah adalah pakaian tradisional yang pemakaiannya hampir universal ke seluruh Indonesia dan paling sering ditemui. Minimal, kebaya dan baju batik pasti kerap ditemui di kondangan dan acara formal.
Selain keduanya, masih ada empat macam lagi, lho! Yuk, kenalan sama istilah pakaian adat Jawa Tengah berikut ini!
1. Untuk laki-laki, ada namanya pakaian Jawi Jangkep yang terdiri dari atasan hitam berpadu dengan jarik sebagai bawahan
Untuk atasan Jawi Jangkep, pakemnya berupa beskap dengan motif bunga atau sulur-sulur. Namun, kini sudah ada yang memilih beskap hitam polos dengan hiasan berupa bros (dengan atau tanpa rantai). Ada juga yang warnanya selain hitam dan biasanya digunakan untuk acara nonformal.
Bawahan beskap adalah kain jarik yang dililitkan dengan ikat pinggang. Biasanya, bagian belakang beskap Jawi Jangkep lebih pendek daripada yang depan lantaran untuk menaruh keris. Selain keris, aksesoris yang melengkapi adalah selop (alas kaki), blangkon, dan kalung bunga melati (biasanya untuk pengantin pria).
2. Sudah tidak asing, kebaya adalah pakaian adat Jawa Tengah yang sering digunakan perempuan dalam acara formal maupun pernikahan
Kini, bahan untuk kebaya sudah bermacam-macam. Ada yang dari beludru, sutra, brokat, katun, hingga nilon. Satu set atasan kebaya terdiri dari atas kebaya itu sendiri, kemben, kain tapih pinjung, dan stagen.
Sementara bawahan kebaya adalah jarik. Aksesoris penunjang lainnya adalah konde, giwang, cincin, kalung, gelang, sampai kipas.
3. Kalau batik, baik laki-laki maupun perempuan bisa pakai. Bentuknya pun beragam, dari kemeja hingga dress
Editor’s picks
Seakan-akan, batik sudah menjadi pakaian wajib di setiap acara formal hingga pesta pernikahan. Yang tadinya sekadar untuk jarik, gendongan bayi, kemben, sampai selimut, pun bisa jadi kemeja, kebaya, dress, sampai aksesoris seperti dompet atau tas. Terlebih, motif batik dari Jawa Tengah cukup beragam.
Baca Juga: 6 Fakta di Balik Banyaknya Pernikahan di Bulan Syawal
4. Kanigaran adalah pakaian adat yang ditujukan untuk golongan bangsawan. Kini, kita sering melihatnya di acara pernikahan adat Jawa
Biasanya, busana semacam ini dapat ditengarai dari bahan beludru hitam (atasan) yang disambut dengan kain dodotan atau kampuh (bawahan). Di samping itu, pengantin perempuannya juga menggunakan riasan paes ageng
5. Surjan & Beskap memiliki bentuk yang hampir sama. Namun, Surjan biasanya memiliki motif seperti lurik atau kembang
Baik Surjan maupun Beskap adalah pakaian adat Jawa Tengah laki-laki. Jika beskap biasanya berwarna polos dan lebih tebal, surjan umumnya memiliki motif dan bahannya ada yang lebih tipis ketimbang beskap.
6. Basahan biasa dipakai untuk pernikahan dan dapat ditandai dengan penggunaan kemben pada perempuan & bertelanjang dada pada laki-laki
Secara umum, riasan serta aksesoris baju Basahan sama dengan Kanigaran. Yang membedakan hanyalah atasannya. Jika pada pengantin perempuan menggunakan luaran dari bahan beludru, maka Basahan hanya menggunakan kemben batiknya. Sementara yang laki-laki, bertelanjang dada dan menggunakan bawahan dodotan.
Itulah istilah-istilah atau nama pakaian adat Jawa Tengah yang sering dipakai sehari-hari. Sekarang kalau ada yang bertanya, kamu bisa menjawabnya, deh.
Baca Juga: Kami Akan Menebak Berapa Uang yang Kamu Keluarkan untuk Pernikahanmu!