Profil Omar Karim, Jualan Kopi sampai Go International di Amerika

Go international gak mesti nyanyi atau main film, lho!

Apa yang kamu pikirkan ketika mendengar kata "Go International"? Agnez Mo, Anggun C. Sasmi? Ya, mereka berdua memang penyanyi Indonesia yang berhasil menapakkan prestasi di luar negeri. Namun istilah go international gak cuma untuk penyanyi atau pemain film lho! Ada juga pengusaha yang bisa go international.

Salah satunya adalah Omar Karim Prawiranegara. Berbeda dengan pemilik kafe lain di Indonesia, ia tengah melebarkan sayapnya ke Amerika. Menarik bukan? Lalu, apa istimewanya dan bagaimana perjuangan pria ini hingga berani mengambil keputusan tersebut? Yuk, simak profilnya di bawah ini!

1. Awalnya, Omar adalah manager di perusahaan FMCG terkemuka. Dengan dukungan istrinya, ia lepas semua pencapaian yang telah diraihnya

Profil Omar Karim, Jualan Kopi sampai Go International di Amerika

Bila menilik rekam jejaknya, Omar bisa dibilang sosok yang berprestasi. Dimulai dari Sales Supervisor pada PT Astra Honda Motor, kariernya semakin melesat saat bekerja di Danone, Unilever, Friesland Campina, eFishery, hingga Fonterra. Jabatan yang dipegangnya pun tak main-main. Namun, ia rela melepaskan itu semua demi bisnis kopi yang telah bertahan selama tiga tahun ini.

"Dua Coffee awalnya adalah ruang sosial buat anak-anak muda. 2-3 tahun lalu, kan banyak bazaar makanan. Susah tuh setelah bazaar, gimana nemuinnya? Niat awalnya saya dan teman saya, Aldi ini ingin membuat semacam foodcourt tapi lebih seperti memfasilitasi mereka," paparnya menggambarkan awal mula kariernya.

2. Bisnisnya dimulai dengan prinsip "Kalau mau pekerjaan sampingan, hasilnya sampingan juga"

Profil Omar Karim, Jualan Kopi sampai Go International di Amerika

Sebelum menjajal bisnis di industri kopi, Omar mengaku sudah pernah membuat bisnis sampingan. Di antaranya adalah garmen dan sepatu. Namun yang terjadi adalah pendapatan yang didapat dirasa kurang menggairahkan. Akhirnya lewat restu istri, ia lebih serius lagi menggeluti bisnis sebagai pekerjaan utamanya.

Sempat menggelar bazaar, gerakan Omar berubah setelah ia melakukan evaluasi dan berkonsultasi dengan kenalan, yang kemudian jadi mentornya. "Dari uji kelayakan bisnisnya, kayaknya kita musti punya produk sendiri. Akhirnya, kita mutusin untuk punya produk kopi. Makanan dan pastry diambil dari vendor-vendor yang ada di pameran," tambah alumnus Universitas Padjajaran ini.

"Kebetulan saya punya mentor dan beliau sudah lebih dulu terjun ke dunia kopi. Beliau bilang, industri kopi di Indonesia ini paling bersahabat dengan pemain baru," kisah Omar soal awal mulanya ia memilih kopi. Benar saja! Seusainya, ia bisa belajar model bisnis dan cara menyeduh kopi dari mengunjungi berbagai kafe. Bahkan, sesama pemilik bisnis kopi di alamatnya kafenya pun berada, kerap berkumpul dan berdiskusi tanpa rasa iri.

3. Punya makna dalam, ia menyematkan nama "Dua Coffee" pada bisnis kafe yang dijalankan dengan kakak kandung penyanyi Raisa Andriana ini

dm-player
Profil Omar Karim, Jualan Kopi sampai Go International di Amerika

"Dua itu bisa berarti kita berdua, aku dan Aldi. Bisa berarti doa dalam bahasa Arab," ungkap sarjana ekonomi marketing manajemen ini. Itu artinya pendirian kafe tersebut tidak lepas dari doa Omar, Aldi (Rinaldi Nurpratama), dan keluarga mereka berdua. Di saat yang sama, letak kafe ada di Cipete Dalam nomor dua. Tak dinyana, doa tersebut didengar Tuhan dan nama Dua Coffee semakin tenar bagi pecinta kopi.

Baca Juga: Kisah Melisa Irene: 3 Tahun Lulus, Jadi Petinggi Perusahaan Investasi

4. Kini, ia tengah melebarkan sayap bisnisnya ke Amerika. Ia pun tak gentar menghadapi persaingan di negara Paman Sam tersebut

Profil Omar Karim, Jualan Kopi sampai Go International di Amerika

Ditanya soal di mana lokasi kafenya di Amerika, Omar menyebutkan kafenya tak jauh dari istana kepresidenan Amerika Serikat. "Luasnya sekitar 150 meter persegi, di kawasan 15 Street Northwest, Washington DC. Sekitar dua blok dari White House," ucapnya penuh bangga pada kafe yang akan resmi dibuka pada Februari 2019 tersebut.

Dalam mendirikan bisnis di luar negeri, ia tak mau asal-asalan. Karenanya, ia menggandeng partner yang sudah dikenal baik. "Sebenarnya kita di sana ada misi nasionalismenya. Jadi dapat kesempatan untuk berbicara lebih banyak soal kopi Indonesia," tuturnya.

Meskipun salah satu gerai kopi franchise kenamaan ada di sekitarnya, ia tak gentar. Menurutnya, produk kopi Indonesia bisa jauh lebih bersaing. Ini pun didukung dengan keunggulan Dua Coffee, yaitu sanggup memberikan customer service yang terbaik.

5. Pesannya untuk millennials yang ingin membuka bisnis kafe sepertinya: just do it!

Profil Omar Karim, Jualan Kopi sampai Go International di Amerika

Pria kelahiran Berkeley, 6 November 1985 ini tak ketinggalan menitipkan pesan buat millennials yang ingin turut serta berbisnis kopi. Alih-alih memberi hal yang rumit dan bersifat teknis, yang dikatakannya adalah "Just do it aja. Jangan kebanyakan mikir." 

Baginya, bisnis itu tidak selamanya soal uang. "Butuh modal itu benar. Tapi jangan jadikan itu beban. Modal pertama itu sebenarnya nama baik kita. Nama kita baik, maka kita punya koneksi dengan orang lain. Itu akan jadi marketing kita," pungkas pria yang percaya dengan pepatah "Apa yang kita tanam adalah apa yang kita tuai" ini.

Baca Juga: IMS 2019: Tinggalkan Media, Grace Natalie Ajak Anak Muda Cinta Politik

Topik:

  • Febriyanti Revitasari
  • Pinka Wima

Berita Terkini Lainnya