6 Penyebab Curhatmu Sering Diabaikan Orang Lain, Sadar Gak? 

2. Terlalu sering mendramatisasi masalah yang sebenarnya sepele 

Ilustrasi drama queen (Pexels/Engin Akyurt)

Salah satu hal penting yang sering terlewatkan ketika curhat adalah menceritakan permasalahanmu secara jujur tanpa ada yang dikurangi atau bahkan dilebih-lebihkan. Tentu saja tujuannya agar pendengar curhatmu tahu bahwa yang kamu ceritakan itu merupakan masalah yang benar-benar berat dan pelik. Coba bayangkan jika yang kamu ceritakan itu adalah masalah sepele yang dibesar-besarkan seolah itu masalah berat, maka bukannya mendapat simpati, yang ada mereka malah muak mendengarnya.

Ketahuilah, bahwa terlalu sering mendramatisasi masalah ketika curhat juga menjadi sebab mengapa curhatmu diabaikan orang lain, bahkan oleh yang selama ini perhatian sama kamu. Mereka berpikir buat apa mendengarkan curhatan dari sosok ratu atau raja drama sepertimu yang suka sekali membesar-besarkan masalah, cuma bikin capek hati pokoknya!

Baca Juga: 5 Tipe Orang yang Pantang Dijadikan Teman Curhat, Cari yang Lain Aja!

3. Terlalu banyak pembelaan diri yang disampaikan dalam curhatmu 

Ilustrasi sikap defensif (Pexels/fauxels)

Saat kamu curhat kepada orang lain, maka kamu harus siap jika mereka menilai bahwa kamu adalah penyebab dari masalah yang saat ini menimpamu. Kalau mereka sudah seperti itu, maka wajib bagimu untuk mengakuinya dan siap bertanggung jawab menyelesaikannya, bukan justru malah mengelak dan membela diri seolah-olah bukan kamu yang jadi sumber masalah.

Belum lagi jika kamu menjadikan orang lain atau keadaan sebagai kambing hitam atas permasalahan yang menimpamu, maka mereka yang selama ini sangat peduli dan penuh perhatian denganmu akan tahu bahwa kamu sama sekali gak mau disalahkan atas apa yang terjadi.

Ketahuilah, suka bersikap defensif merupakan alasan mengapa orang gak mau lagi mendengarkan curhatmu. Mereka berpikir untuk apa mendengarkan curahan hati dari sosok pengecut yang gak tahu apa itu tanggung jawab sehingga lebih baik mereka cuek dan gak mau tahu masalah hidupmu.

4. Kamu terlalu sering curhat permasalahan yang bersifat rahasia

Ilustrasi jaga privasi (Unsplash/Kristina Flour)

Tentu kamu pasti tahu bahwa gak semua permasalahan hidupmu ini layak untuk diceritakan ke orang lain dan ada yang cukup disimpan rapat-rapat sebagai rahasia. Permasalahan tersebut seperti konflik dalam keluarga yang hanya boleh diketahui oleh sanak saudaramu. Masalah dalam hubungan asmara yang sudah seharusnya diselesaikan berdua dengan pasanganmu.

Hingga permasalahan di lingkungan kerja yang sudah tentu hanya boleh diketahui oleh pihak internal tempat kerjamu. Nah, jika kamu suka mengumbar hal-hal tersebut, maka  itulah yang membuat orang jadi malas mendengarkan curhatmu. Mau bagaimana lagi, dari topik curhatmu saja sudah kelihatan bahwa kamu adalah sosok yang gak bisa dipercaya karena dengan mudahnya mengumbar rahasia sendiri ke mereka.

Sehingga mereka akan berpikir bahwa gak menutup kemungkinan rahasia mereka juga bisa kamu bocorkan di depan orang lain. Jika kamu gak pernah menyadari pernah curhat dengan mengangkat topik yang bersifat rahasia, cobalah untuk segera introspeksi sebelum akhirnya kamu hidup dalam kesepian karena gak punya teman sama sekali.

5. Kurangnya rasa empatimu terhadap permasalahan hidup orang di sekitarmu 

Ilustrasi dua wanita ngobrol (Pexels/August de Richelieu)

Gak ada yang salah dalam curahan hatimu, misalnya masalah yang kamu hadapi itu sangat berat dan menemui jalan buntu dalam penyelesaiannya atau curhatanmu gak pernah sekalipun menyinggung hal yang bersifat privasi.

Namun yang jadi masalah adalah, kurangnya rasa empatimu terhadap permasalahan hidup orang di sekitarmu. Kamu sering sekali bersikap bodo amat saat ada orang yang sedang kesusahan karena merasa bahwa itu adalah tanggung jawabnya sehingga gak perlu turun tangan untuk membantu. 

Atau, kamu suka sekali menolak mentah-mentah setiap mereka meminta tolong padamu. Bagaimana jika permintaan tolong mereka itu bersifat darurat bahkan menyangkut keselamatan jiwanya? Nah, itulah yang menyebabkan mereka malas mendengarkan curhatmu. Yaitu karena pribadimu yang terlalu mementingkan diri sendiri sehingga mereka memilih untuk mengabaikan curhatmu sebagai balasan yang setimpal.

6. Kamu yang terlalu manja dan suka mengharapkan solusi dari orang lain 

Ilustrasi curhat dengan psikolog (Pexels/cottonbro)

Mungkin kamu ingin mencari solusi atas permasalahan yang tengah dihadapi, tapi bukan berarti kamu boleh terus-terusan bergantung pada solusi yang diberikan orang lain kepadamu. Jangan jadikan curhat sebagai jalan keluar pertama bahkan seolah -olah sebagai satu-satunya dalam penyelesaian masalahmu. Nah, itu termasuk salah satu sifat childish yang membuat mereka akhirnya memilih mengabaikan curhatmu.

Bukankah setiap masalah itu pasti ada jalan keluarnya jika kamu mau berusaha mencarinya sendiri? Jadi, jangan sampai belum mencoba memecahkan masalahmu sendiri terlebih dahulu, kamu langsung menyerah dan memilih menceritakannya ke mereka. Sekali dua kali mereka akan maklum dan mau membantumu, tetapi kalau sudah berkali-kali, yang ada orang akan merasa sangat sebal denganmu yang gak dewasa dalam bersikap.

Kesimpulannya, caramu dalam memperlakukan orang yang mendengarkan curhatmu ternyata sangat berpengaruh pada tingkat kepedulian mereka pada kehidupanmu. Jika kamu masih sering melakukan enam hal buruk seperti yang disebutkan tadi, maka itulah yang menyebabkan mereka mengabaikan curhatmu. Semoga artikel ini menjadi bahan introspeksi serta pastikan hindari dan jangan lakukan hal buruk tersebut, ya!

Baca Juga: 5 Alasan Orang Lebih Suka Curhat di Media Sosial, Tidak Selalu Caper