Gunakan 6 Prinsip Ini untuk Membentuk Healthy Habits

2. Kebiasaan dibentuk karena adanya pemicu

ilustrasi jam (pixabay.com/JESHOOTS-com)

Kebiasaan sehat yang dibentuk merupakan hasil dari aktivitas yang dilakukan karena adanya trigger dari dalam diri maupun lingkungan. Kebiasaan sebaiknya dilakukan dengan mood dan waktu yang sama seperti sebelumnya.

Lakukan kebiasaan berdasarkan 'event-based', contohnya akan membaca buku setelah makan pagi daripada akan membaca buku pukul 7 pagi. Kemudian, bentuklah lingkungan sekitar senyaman mungkin untuk menjalankan kebiasaan secara optimal.

3. Kebiasaan harus konsisten dan berulang

ilustrasi kalender (pixabay.com/tigerlily713)

Repetetion atau pengulangan merupakan sebuah kunci membentuk habits atau kebiasaan. Pengulangan dapat meningkatkan skills dengan mengurangi effort.

Namun terjadi kemungkinan yang tidak bisa diduga setiap harinya, maka dari itu kita harus belajar untuk memecahkan permasalahan dan tetap menjalankan kebiasaan seperti biasa. Menambahkan reminder juga dapat meningkatkan konsistensi untuk membentuk healthy habits.

Baca Juga: 5 Bad Habit yang Perlu Dihindari agar Produktivitas Tetap Terjaga

4. Kebiasaan menjadi otomatis

ilustrasi kerja (pixabay.com/firmbee)

Kebiasaan buruk sulit diubah karena kebiasaan menjadi otomatis dalam keseharian. Kebiasaan yang terbentuk menjadi sebuah sistem yang terbentuk dari dalam diri dan juga lingkungan sekitar.

Maka dari itu, untuk menghasilkan healty habits, bentuklah kebiasaan baik tiap harinya dan menjadi otomatis di kemudian harinya. Kita juga dapat mengubah kebiasaan buruk dengan dimulai dari mengubah cara pikir negatif menjadi positif dan menghasilkan aktivitas yang sehat.

5. Kebiasaan membutuhkan motivasi dan self-reward

ilustrasi pantai (pixabay.com/pauloduarte)

Motivasi dan self-reward ternyata dibutuhkan dalam membentuk healthy habits. Namun, disarankan untuk menerapkannya hanya sewaktu-waktu daripada berkelanjutan. Seperti contohnya setelah seminggu membaca buku, kita bisa menonton film di hari weekend untuk memberi istirahat atau jeda pada tubuh kita.

Apa pun yang meningkatkan semangat ataupun perasaan bahagia, gunakanlah hal tersebut menjadi motivasi. Namun perlu diingat, terlalu banyak self-reward dapat menurunkan motivasi membentuk kebiasaan baik.

6. Membentuk kebiasaan membutuhkan waktu

ilustrasi kalender (pixabay.com/webandi)

Membentuk kebiasaan bukan hal yang instan melainkan perlu waktu untuk menerapkannya. Waktu yang dibutuhkan tidak dapat disamakan antara masing-masing individu karena tergantung pada kepribadian, kebiasaan yang akan dibentuk, lingkungan, dan frekuensi dari kebiasaan tersebut.

Perlu kesabaran dalam membentuk kebiasaan, akan lebih baik fokus pada sedikit kebiasaan yang ingin dibentuk daripada terlalu banyak kebiasaan yang ingin dicapai dalam satu waktu. 

Kebiasaan merupakan sebuah sistem dan hal tersebut harus dipahami betul daripada hanya mengerjakannya tanpa mengetahui ilmu membentuk sebuah kebiasaan.

Namun yang jelas, untuk membuat healthy habits, fokuslah mengerjakan kebiasaan yang ingin dibentuk, optimis, namun tetap sabar menjalaninya.

Baca Juga: 5 Habit Krusial untuk Capai Sukses di Masa Depan