5 Alasan Kenapa Kita Tidak Boleh Ikut Campur Urusan Pribadi Sahabat
pixabay/marusya21111999
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mempunyai sahabat dekat memang menyenangkan. Ada rasa suka dan duka di saat bersama. Keintiman seorang sahabat terkadang melebihi keluarga sendiri. Tetapi ingatlah bahwa tidak semua masalah sahabat harus ditanggung bersama.
Beban dan kesulitan yang dirasakan sahabat terkadang memicu kita untuk membantunya. Sebagai seorang sahabat kita tidak ingin melihatnya susah. Namun sebelum terlanjur jauh masuk ke ranah pribadi seseorang, simak 5 alasan berikut kenapa kita tidak boleh ikut campur urusan pribadi sahabat!
1. Privasi menjadi hal utama yang mesti dijaga dalam persahabatan
pixabay/sweetlouisePrivasi menjadi penting ketika kita ingin sama-sama nyaman bersama sahabat. Keterbukaan yang bersifat mendukung dan memotivasi mungkin masih bisa dilakukan, tetapi ada batas-batas tolerir yang harus dijaga.
Kamu tidak perlu terlalu jauh mencampuri urusan pribadi sahabat meski sudah terlalu dekat dengannya. Apalagi urusan pribadi mengenai pasangan sahabat. Memberi rasa hormat kepada sahabat bisa mempererat hubungan kalian ke depan.
2. Kepercayaan menjadi harga mahal yang harus dipertahankan
pixabay/sweetlouiseMenjaga kepercayaan orang lain tidaklah mudah. Apalagi kita rentan terhadap pengaruh buruk dari lingkungan sosial. Meski sudah menjadi sahabat, bukan berarti kita mudah percaya dan dipercayai begitu saja.
Ada saatnya manusia bisa berubah dan berbalik menyerang. Daripada mempertaruhkan sebuah kepercayaan, lebih baik menjaga jarak dari masalah pribadi sahabat.
3. Tidak ada jaminan bahwa kamu bisa menjaga rahasia sahabatmu sendiri
Editor’s picks
pixabay/FoundryGosip bisa datang dari mana saja. Termasuk gosip tentang sahabatmu sendiri. Pengaruh gosip begitu susah untuk dikendalikan karena rasa penasaran yang begitu tinggi terhadap masalah orang lain. Kepercayaan yang sudah diberikan sahabatmu mungkin saja tercela lewat gosip-gosip yang tersebar, karena susah menahan diri untuk tidak bercerita kepada orang lain.
Baca Juga: Punya Masalah? Tarik Napas dan Lakukan 5 Hal Sederhana Ini
4. Kamu bisa dianggap orang ketiga dalam urusan pribadi sahabatmu
pixabay/rawpixelMenjadi orang ketiga itu tidak 'enak'. Apalagi kita menjadi sosok yang akan selalu dipersalahkan. Keikutsertaanmu atas urusan pribadi sahabat justru menyeretmu masuk ke lingkaran hitam dari masalah sahabatmu sendiri.
Bisa saja kehadiranmu membuat orang lain seperti keluarga sahabat tidak senang dan nyaman. Cukuplah dengan memotivasi agar sang sahabat lebih semangat menghadapi masalahnya.
5. Biarkanlah sahabatmu untuk menyelesaikannya sendiri, karena dia punya hak terbesar atas masalahnya sendiri
pixabay/rawpixelKarena sudah dekat, mungkin kamu merasa cukup andil untuk membantu urusan sahabat. Cobalah untuk menahan diri sekejap. Sahabatmu tahu apa yang terbaik untuk dirinya sendiri dan dialah kunci utama dari permasalahan hidupnya sendiri.
Menjadi sahabat yang baik bukan berarti kita harus masuk ke ranah pribadinya yang paling intim. Ada momen-momen dimana kamu harus melepas sahabatmu. Biarkanlah dia dewasa lewat caranya sendiri dalam menyelesaikan masalah.
Baca Juga: Kenali, 6 Tanda Kemungkinan Anak Alami Masalah Gangguan Kecemasan
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Berita Terkini Lainnya
