5 Makna Cinta Sejati yang Bisa Dipetik dari Iduladha

Cukup dengan cinta, pengorbanan, dan takwa 

Dalam momen iduladha ini, hari raya tidak sebatas ritual ibadah berupa kurban dan haji. Di luar itu, ada teladan cinta Nabi Ibrahim kepada keluarganya yang menjadi panutan bagi umat Islam dalam berkasih sayang. Bukan sekadar cinta, tetapi di dalamnya ada pengorbanan dan juga ketakwaan.

Merenungi setiap makna dari peristiwa Nabi Ibrahim akan mendasari tumbuhnya arti cinta yang sebenarnya. Banyak hikmah yang bisa kita ambil dari kisah tersebut, seperti lima makna cinta sejati ini!

1. Ikhtiar cinta diawali dari rasa syukur kepada Allah SWT

5 Makna Cinta Sejati yang Bisa Dipetik dari IduladhaPixabay/rudolf_langer

Dalam sejarahnya, Nabi Ibrahim membawa istri dan anaknya ke padang tandus yang gersang; tanpa air dan tumbuh-tumbuhan. Hajar harus bertahan menyusui anaknya dalam keterbatasan. Namun, kekurangan tak memudarkan cinta Hajar. Dengan rasa takwa, Hajar tetap bersyukur, meski hidup penuh penderitaan.

Cinta tanpa rasa syukur hanya terasa hambar dan kaku. Dengan rasa syukur, Allah justru semakin menambah kenikmatan dari cinta tersebut. Orang yang pandai bersyukur akan selalu merasa aman dan nyaman, sekalipun dalam kesulitan.

2. Nikmatnya cinta akan terasa setelah berjuang dan bersabar

5 Makna Cinta Sejati yang Bisa Dipetik dari IduladhaPixabay/Stevebidmead

Bersyukur saja tidak cukup, tetapi perlu pembuktian dan kerja keras. Dalam keterbatasan, Hajar berlari kecil sebanyak tujuh kali demi mendapatkan sumber air. Tindakan sangat penting dalam cinta. Rasa nikmat dari manisnya cinta akan jauh lebih terasa setelah lelah berjuang dan sabar untuk menemukan. 

Jangan menyerah pada cinta yang penuh keterbatasan. Namun, saling bahu-membahulah untuk mengikat cinta itu agar jauh lebih kuat dari sebelumnya. Tanpa tindakan, semua hanya sia-sia.

Baca Juga: 8 Tradisi Unik Perayaan Iduladha di Indonesia, Ada Pengantin Sapi lho

3. Doa dari pencinta yang tulus akan mengekalkan cinta itu sendiri

dm-player
5 Makna Cinta Sejati yang Bisa Dipetik dari IduladhaPixabay/Abdullah_Shakoor

Kamu perlu bersyukur, berjuang, dan terakhir berdoa. Untuk membuat cinta kekal dan manfaatnya bisa dirasakan oleh semua orang, kamu harus mendasarinya dengan doa.

Berkat doa Nabi Ibrahim, negeri yang dulunya tandus, kering, dan gersang kini berubah menjadi negeri yang makmur dan aman. Kejayaan kota Makkah sekarang menjadi bukti bahwa Allah mengabulkan doa dari hamba-hamba yang memiliki cinta luar biasa.

4. Cinta bisa dikalahkan nafsu, namun iman pengendali terbaik

5 Makna Cinta Sejati yang Bisa Dipetik dari IduladhaPixabay/ebrahim

Nafsu menjadi penggoda pertama dari runtuhnya sebuah cinta. Meski Nabi Ibrahim sangat mencintai anaknya Ismail, lantas tidak membuatnya buta dan ingkar dari perintah Allah. Cintanya kepada Allah jauh lebih besar dan Ibrahim sama sekali tidak tergoda dengan godaan iblis untuk tidak menyembelih anaknya.

Dewasa ini, godaan cinta bisa datang dalam bentuk apa saja. Titik kelemahan cinta seseorang akan diuji lewat nafsu dalam dirinya. Tentu saja kita tidak bisa menghilangkan nafsu, namun iman bisa menjadi pengendali yang paling baik.

5. Cinta sejati sebagai bentuk kepasrahan manusia kepada Tuhan

5 Makna Cinta Sejati yang Bisa Dipetik dari IduladhaPixabay/ebrahim

Pada akhirnya, kepasrahan kepada Allah menjadi pembuktian cinta yang sebenarnya. Nabi Ibrahim telah membuktikan cintanya kepada Allah dengan pasrah mengorbankan anaknya sehingga Allah menggantikannya dengan hewan sembelih. Nyatanya, cinta tidak memaksa untuk memiliki, tetapi rasa ikhlas menjadi kunci awal tumbuhnya rasa cinta yang jauh lebih besar dari sekadar cinta kepada makhluk.

Momen Iduladha tidak sebatas ritual ibadah saja. Di dalamnya, kita bisa mengambil banyak hikmah dari sejarah Islam tentang perlunya keikhlasan, pengorbanan, ketakwaan, dan renungan atas makna dari cinta sejati.

Baca Juga: Iduladha 2019, Meneladani Etika Berkeluarga ala Nabi Ibrahim

yenny anggraini Photo Verified Writer yenny anggraini

Berusaha menjadi lebih baik

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya