5 Alasan Menjadi Orang Baik Itu Tidak Semudah Teori, Butuh Proses Lho

Menjadi baik pun perlu perjuangan!

Banyak teori yang menjelaskan tentang kebaikan dan cara implementasinya. Sebagian mudah diikuti, namun seringkali butuh proses yang panjang. Karena kebaikan juga seperti ilmu yang mesti dipelajari, diasah, dan dipraktekkan. Jika tidak, kebaikan itu sendiri akan luntur dan hilang.

Kebaikan yang tulus mungkin didapat dari tempaan banyak pengalaman hidup. Jika ada niat jadi orang baik, jangan anggap remeh, karena lima alasan ini jadi buktinya!

1. Baik itu bukan bakat, tapi kebiasaan yang ditanam dari kecil

5 Alasan Menjadi Orang Baik Itu Tidak Semudah Teori, Butuh Proses LhoPixabay.com/Bessi

Baik dan buruk bukanlah takdir, melainkan sebuah pilihan. Orang tua memilih mengajarkan kebaikan pada anak-anaknya dari kecil. Maka keputusan tersebut murni sebuah pilihan. Bukan bakat yang mengalir di darah. Kebaikan itu terus dipupuk dan dijaga sampai si anak dewasa hingga menjadi sebuah kebiasaan.

Ada juga yang tidak diajarkan kebaikan oleh orang tuanya, namun paham bahwa baik itu sebuah keharusan. Maka dia belajar untuk menjadi baik. Dan proses untuk menjadi baik itu akan membentuk karakter seseorang dari kebiasaan yang dilakukan terus menerus.

2. Baik itu bisa dipelajari, namun butuh latihan untuk menguasainya

5 Alasan Menjadi Orang Baik Itu Tidak Semudah Teori, Butuh Proses LhoPixabay.com/Free-Photos

Semua orang bisa hafal teori-teori tentang kebaikan. Namun praktiknya, banyak yang tidak mampu. Karena nyatanya teori saja tidak cukup. Kita butuh latihan untuk menjadi orang baik. Seperti mengendalikan emosi, bersikap bijak, menahan amarah, dan tulus. Semua itu tidak datang begitu saja dari hati.

Melainkan butuh latihan yang bertahun-tahun untuk bisa menjadi baik. Tentu saja kebaikan yang murni akan langsung terasa oleh semua orang. Bukan dibuat-buat atau berpura-pura baik. 

Baca Juga: 5 Caranya Menjaga Hatimu Supaya Gak Gampang Baper Sama Kebaikan Orang

dm-player

3. Bahkan di dunia ini, tidak ada manusia yang benar-benar baik, begitu pun sebaliknya

5 Alasan Menjadi Orang Baik Itu Tidak Semudah Teori, Butuh Proses LhoPixabay.com/Daniel_Nebreda

Kebaikan yang sempurna itu tidak ada, begitu pun sebaliknya. Jika ada manusia yang dianggap baik, maka kita hanya buta dengan keburukannya yang ditutupi. Karena menjadi baik itu sulit, maka tidak ada manusia yang mampu mencapai level kebaikan paling sempurna. Yang ada manusia yang bersikap abu-abu setengah baik dan setengahnya tidak. 

4. Banyak ancaman yang datang saat menjadi orang baik

5 Alasan Menjadi Orang Baik Itu Tidak Semudah Teori, Butuh Proses LhoPixabay.com/nicolagiordino

Selain tidak gampang, menjadi baik pun tidak enak. Banyak ancaman yang datang pada orang baik, salah satunya dimanfaatkan oleh orang lain. Sisi lain kita dituntut untuk menolong siapapun tanpa pamrih dan membeda-bedakan. Namun timbulnya rasa iri pun bisa jadi ancaman tak terlihat bagi orang baik. 

5. Seringkali kebaikan dan kebodohan hanya berbeda tipis

5 Alasan Menjadi Orang Baik Itu Tidak Semudah Teori, Butuh Proses LhoPixabay.com/Nimka93

Sangking baiknya seseorang, malah dikira bodoh. Karena sejatinya kebaikan dan kebodohan itu beda-beda tipis. Jika tidak cerdas menyikapi kebaikan, malah jatuhnya ke kebodohan. Maka perlu kecerdasan untuk membedakannya. Karena kamu yang baik juga jangan lengah.

Baiknya seseorang bukan sesuatu yang instan dan melekat dalam darahnya. Namun baiknya tersebut hasil pengalaman, pelajaran, dan latihan hati seumur hidup. Hingga sampai di satu titik kita mampu berpikir bijak. Mempergunakan kebaikan untuk kemanfaatan bersama.

Baca Juga: 5 Alasan Mengapa Kebohongan Tetap Menyakitkan Meskipun untuk Kebaikan

yenny anggraini Photo Verified Writer yenny anggraini

Berusaha menjadi lebih baik

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya