5 Alasan Mengapa Kamu Kerap Kali Kekurangan Motivasi dalam Hidup
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Motivasi merupakan salah satu elemen penting yang dapat mendorong seseorang untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Sayangnya, banyak orang yang merasa kesulitan dalam menemukan bagaimana bentuk motivasi tersebut. Gak jarang seseorang bahkan hidup dengan kurangnya motivasi dan mudah merasa putus asa.
Biar kamu bisa mengatasi dan mencari solusi yang tepat untuk meningkatkan motivasi, pertama-tama kamu harus lebih dulu mencari akar masalahnya. Nah, berikut ini ada lima alasan umum yang kerap kali membuat seseorang kekurangan motivasi dalam hidupnya. Keep reading, ya!
1. Kamu tidak tahu apa yang kamu inginkan dalam hidup
Banyak orang yang hidupnya hanya dihabiskan untuk mengejar sesuatu agar tidak ketinggalan dengan orang lain. Padahal, sejatinya yang kamu inginkan dan orang lain inginkan bisa saja berbeda. Setiap orang punya impian masing-masing yang tidak bisa dituju dengan jalan yang sama.
Mengejar banyak hal yang tidak benar-benar kamu inginkan hanya akan menambah beban dalam hidupmu. Hal itulah yang kemudian membuatmu terkesan kekurangan motivasi dalam menjalani hidup.
2. Kamu kesulitan dalam mengontrol emosi
Hal selanjutnya yang kerap membuatmu kekurangan motivasi dalam hidup adalah kamu tidak bisa mengontrol emosimu dengan baik. Padahal, pengendalian emosi itu berperan penting dalam menciptakan perasaan nyaman dan tenang dalam diri seseorang.
Mengedepankan emosi dalam segala hal hanya akan membuatmu kehabisan tenaga dan kerap merasa kelelahan secara mental. Rasa lelah itulah yang kemudian membuatmu kurang termotivasi dan bersemangat dalam menjalani hari.
Baca Juga: Sulit Kontrol Diri? Ikuti 7 Tips Ini biar Emosimu Gak Mudah Terpancing
3. Kamu tidak punya tujuan hidup yang jelas
Editor’s picks
Bagaimana kamu bisa menikmati sebuah perjalanan sementara tujuan perjalananmu sama sekali tidak kamu ketahui? Tidak bisa dimungkiri bahwa tujuan itu penting dalam menciptakan rasa tenang. Jika kamu mengetahui tujuanmu adalah tempat yang indah, tentunya kamu akan bersemangat dan begitu ingin menuju tempat tersebut, begitu pula sebaliknya.
Hidup tanpa tujuan seperti berpetualang tanpa peta petunjuk. Memang membuat hidupmu lebih menantang, tapi kebanyakan orang justru merasa cemas dan ketakutan. Oleh karena itu, agar kamu tidak mudah kehilangan motivasi dalam hidup, ada baiknya kamu mulai mengonsep atau mencari tahu apa yang menjadi tujuan hidupmu sebenarnya.
4. Kamu kerap menunda pekerjaan
Tentu kamu bingung, 'kan, apa hubungan gemar menunda pekerjaan dengan kehilangan motivasi? Saat kamu menunda pekerjaanmu hari ini tentu kamu hanya melimpahkan pekerjaan hari ini di hari esok, bukan? Hal itulah yang sesungguhnya membuat motivasimu mendadak menurun.
Beban yang kamu biarkan menumpuk dan diselesaikan sekali waktu tentu akan lebih berat dibandingkan beban yang diselesaikan satu per satu. Banyaknya hal yang harus kamu selesaikan dalam satu waktu itulah yang membuatmu merasa kewalahan dan kerap merasa stres sepanjang hari.
5. Kamu gemar berpikir berlebihan
Pikiranmu sesungguhnya adalah motivator terbesar dalam dirimu. Jika kamu kerap berpikiran negatif dan sering overthinking tentu segala hal dalam hidupmu akan terasa yang berat-beratnya saja. Harus kamu atasi, gemar berpikiran berlebihan hanya akan membuatmu dihantui ketakutan dan kekhawatiran yang tidak jelas.
Meskipun niatnya hanya untuk antisipasi maupun waspada, jika kebiasaan ini terus dikembangkan, bukan tidak mungkin nantinya kadar semangat dan motivasi dalam dirimu juga akan terus menyusut.
Nah, itulah lima alasan mengapa kamu kerap kali merasa kekurangan motivasi dalam hidup. Ingat, ya, motivasi paling mujarab itu yang berasal dari diri sendiri. Berhentilah mengoleksi kalimat bijak dan mulailah fokus pada tindakan nyata!
Baca Juga: 7 Cara Sederhana Mengurangi Kebiasaan Overthinking, Tertarik Coba?
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.