5 Etika Berbicara dengan Orang yang Baru Saja Kamu Kenal

Pelajaran yang penting banget, nih!

Gak banyak orang yang paham cara berbicara yang baik itu seperti apa. Kadang kita gak bisa membedakan bagaimana cara bicara yang tepat saat bersama dengan teman baru dan teman lama. Sering kali disamakan, gak jarang ucapan kita justru menyinggung perasaan orang yang belum lama kita kenal.

Harus kamu pahami baik-baik, banyak sekali batasan yang gak bisa kamu lewati saat berbincang dengan orang baru. Dari gak boleh oversharing hingga harus jaga image dulu, berikut adalah lima etika yang harus kamu perhatikan ketika berbincang dengan orang yang baru saja kamu kenal. Baca sampai akhir!

1. Berbicaralah dengan sopan tanpa menjadikan fisik sebagai bahan bercandaan

5 Etika Berbicara dengan Orang yang Baru Saja Kamu Kenalilustrasi berbincang (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Saat kita terbiasa berbincang dengan teman akrab, kadang kita gak terlalu ambil pusing dengan apa yang kita bicarakan. Hal ini disebabkan kita memahami bahwa teman kita gak akan tersinggung dengan candaan atau ucapan ceplas-ceplos kita. Beda hal kalau kita baru pertama kali berbincang dengan orang lain, tentu kita harus lebih dulu menganalisis apakah orang yang kita ajak bicara suka bercanda atau termasuk orang yang baperan.

Biar gak salah ucap, ada baiknya kamu menciptakan kesan yang baik setiap kali berkenalan atau bertemu oleh orang lain. Bicaralah dengan sopan tanpa menambah kata-kata yang gak perlu untuk berbasa-basi. Bukan menyuruhmu bersikap kurang natural, hanya saja kamu juga harus paham bahwa kamu gak bisa menyamakan kepribadian setiap orang. Jangan sampai sikap terlalu santaimu justru membuat orang yang baru saja kamu kenali jadi kurang nyaman.

2. Jangan terlalu sok asik dan pecicilan

5 Etika Berbicara dengan Orang yang Baru Saja Kamu Kenalilustrasi berbincang (pexels.com/Alexander Suhorucov )

Gak semua orang bisa menerima dirimu apa adanya. Gak semua orang juga bisa merasa nyaman saat lawan bicaranya sok asik dan pecicilan di depan matanya. Terlebih jika kamu menunjukkannya kepada orang yang baru saja kamu kenal.

Kamu harus ingat bahwa kepribadian orang itu berbeda-beda. Ada orang yang lebih nyaman saat diajak ngobrol serius, ada pula yang lebih suka bicara santai dan anti jaim. Kalau kamu dari awal bertemu sudah pecicilan duluan, jangan heran kalau banyak orang yang baru mengenalmu punya first impression kurang baik terhadap dirimu.

Baca Juga: Punya Anak yang Pecicilan Banget? Kenali 7 Penyebab Hiperaktif!

3. Jangan dominan dalam pembicaraan, beri ruang orang lain untuk berbicara

5 Etika Berbicara dengan Orang yang Baru Saja Kamu Kenalilustrasi berbincang (pexels.com/cottonbro)
dm-player

Etika selanjutnya yang harus kamu perhatikan adalah caramu membagi pembicaraan. Saat bicara dengan orang lain, apalagi orang yang baru saja kamu kenal, usahakan untuk jangan jadi dominan. Jangan terlalu banyak omong sampai-sampai orang lain gak kamu beri kesempatan untuk bicara.

Dunia ini isinya bukan tentang kamu saja. Bukan kamu saja satu-satunya orang yang punya cerita. Ada kalanya kamu harus diam sejenak, duduk, dan mendengarkan apa yang dikatakan orang lain tanpa menyela pembicaraannya. Jika kamu bisa menerapkannya dalam kehidupan, bisa dijamin kamu akan punya banyak teman.

4. Jangan membahas masalah pribadi orang yang baru kamu kenali

5 Etika Berbicara dengan Orang yang Baru Saja Kamu Kenalilustrasi berbincang (pexels.com/Karolina Grabowska)

Baru saja saling mengenal, kurang etis rasanya jika pertanyaanmu sudah mengarah ke hal-hal pribadi. Pertanyaan seputar besar penghasilan ataupun kisah asmara seseorang sama sekali gak layak dibahas saat kamu baru mengenal seseorang. Hal semacam itu sifatnya privat, cukup dia si pemilik cerita dan orang terdekat saja yang berhak tahu ceritanya.

Saat kamu baru saling mengenal, bicarakan hal yang ringan-ringan saja. Tentang aktivitas, tentang passion, ataupun pertanyaan lain yang sifatnya bermanfaat dan bisa saling bertukar pengalaman. Perlu waktu yang panjang sampai seseorang layak kamu ceritakan kisah pribadimu. Jadi, berhentilah oversharing kepada orang baru kenal, ya! Bukan malah menambah teman, oversharing-mu justru bisa berujung bahaya dan mengundang kejahatan orang.

5. Jangan mengajak teman barumu membicarakan topik yang jarang dibahas

5 Etika Berbicara dengan Orang yang Baru Saja Kamu Kenalilustrasi berbincang (pexels.com/SHVETS production)

Baru saja kenal, belum tahu apa kesukaan masing-masing, eh lantas kamu langsung membicarakan topik mengenai hal yang sifatnya gak universal. Misalkan kamu membicarakan tentang politik, tentang teori terbentuknya bumi, tentang rumus gravitasi, atau tentang hal-hal lain yang gak semua orang paham. Kalau sudah begini, ya gak usah heran kalau orang yang baru saja kamu kenal gak menghubungi seusai kalian berjumpa pertama kali.

Gimana mereka tertarik berteman denganmu jika kesan pertama bertemu denganmu saja sudah kurang membahagiakan? Hidup ini sudah terlalu memusingkan kawan, jangan kamu tambah dengan obrolan yang membuat beban pikiran. Kalau kamu ingin memulai pembicaraan dengan orang yang baru kamu kenal, cari dulu topik yang menarik untuk orang kebanyakan. Jangan justru kamu asik dengan topikmu sendiri dan membiarkan lawan bicaramu memutar otak untuk memahami.

 

Bicara memang sebuah keterampilan yang terbilang mudah. Yang susah adalah bagaimana membuat orang yang kita ajak bicara merasa tertarik dan gak mudah tersinggung dengan ucapan kita. Seiring berjalannya waktu, kita harus sering-sering mengintrospeksi diri sendiri. Jangan sampai selama ini ada banyak kosa kata atau ucapan toksik positif yang keluar dari mulut, namun gak kunjung kita sadari. Ingat, ya! yang punya hati bukan cuma diri kita sendiri, lho!

Baca Juga: 5 Etika ketika Bertemu Atasan di Luar Kantor, Tetap Sopan, ya

Yulia Nor Annisa Photo Verified Writer Yulia Nor Annisa

Tulislah agar tidak melupa | Banjarmasin, South Borneo

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Atqo

Berita Terkini Lainnya