5 Cara Memaafkan Seseorang yang Tak Kunjung Menyadari Kesalahannya 

Jangan bilang baik, jika itu memang tidak baik!

Persoalan dalam hidup memang tak selamanya membawa kita pada hal-hal baik. Ada kenyataan-kenyataan di mana kita perlu mengalah, tersakiti atau dikecewakan oleh mereka yang berada di sekeliling kita.

Beberapa orang mungkin menyadarinya, tapi tidak sedikit juga yang mengabaikannya. Mereka beranggapan bahwa kita baik-baik saja terlepas apa pun yang akan mereka katakan atau lakukan. Bagaimana menghadapinya? Simak lima caranya di bawah ini!

1. Berdiri di atas kebenaranmu sendiri

5 Cara Memaafkan Seseorang yang Tak Kunjung Menyadari Kesalahannya ilustrasi dua orang berdiskusi (pexels.com/Karolina Grabowska)

Cara pertama yang bisa kamu lakukan adalah dengan mengabaikannya. Kamu tahu sejauh mana kamu sudah berjalan. Kamu tidak butuh validasi atau penerimaan dari orang lain tentang apa yang sudah terjadi.

Jika menurutmu kamu benar, maka teruslah berjalan sebagaimana mestinya kamu harus berjalan. Kamu tahu mana yang benar dan salah tanpa perlu bicara banyak atau menyalahkan orang tersebut.

Cukup fokus dengan tujuanmu. Suatu saat kamu akan melihat kemana kebenaran itu membawamu. 

2. Jangan bilang oke jika memang itu tidak demikian

5 Cara Memaafkan Seseorang yang Tak Kunjung Menyadari Kesalahannya ilustrasi dua orang yang sedang berargumen (pexels.com/Yan Krukov)

Terkadang orang lain sulit mengerti bagaimana posisi kita di waktu tertentu. Mereka enggan berusaha memahami kita yang padahal terluka karena mereka.

Seringkali mereka justru meminta kita mewajarkan itu, seolah tidak ada apa-apa. Padahal, sesuatu bisa sangat menyakitkan dan itu tidak bisa disembunyikan.

Jadi, jika kamu merasa tidak baik, jangan bilang itu baik di depan mereka. Jangan merasa perlu menghargai mereka yang bahkan tidak berlaku demikian padamu. Hadapi dengan keberanian jika itu diperlukan. 

Baca Juga: 5 Hal yang Bikin Kita Susah Memaafkan Orang Lain, Segera Sadari!

3. Jangan hanya diam menerima perlakuan buruk!

dm-player
5 Cara Memaafkan Seseorang yang Tak Kunjung Menyadari Kesalahannya ilustrasi orang sedang merenung (pexels.com/Liza Summer)

Tidak semua circle bisa sejalan dengan prinsip kehidupan kita. Beberapa orang mungkin akan jauh berbeda dengan kita. Oleh karena itu penting untuk menjadi pemilih agar tak jatuh di tempat yang salah.

Begitu kamu menemui circle yang tidak baik, yang kamu rasa menyakitimu dengan apapun caranya, maka menjauhlah. Tutup pintu dan buat batasan yang tinggi dengan mereka. Kamu berhak atas dirimu sendiri dan pilihan apapun yang membuatmu bahagia, termasuk mendapat circle yang positif. 

4. Jangan biarkan mereka menganggapmu lemah

5 Cara Memaafkan Seseorang yang Tak Kunjung Menyadari Kesalahannya ilustrasi khawatir (pexels.com/Keira Burton)

Beberapa orang memang terasa menyebalkan karena merasa dirinya hebat dengan mengecilkan orang lain. Mereka berpikir bahwa orang lain akan bersikap atau merasakan hal yang sama dengan apa yang terjadi padanya.

Padahal, kita perlu tau bahwa masing-masing orang harus memperlakukan orang lain dengan hati-hati. Tidak menyinggung, mempermalukan, melakukan hal-hal buruk yang dirasa merugikan orang tersebut.

Jika kamu mengalami hal demikian maka lakukan apa yang menurutmu harus lakukan. Katakan bahwa yang mereka lakukan tidak tepat, bukan karena kamu lemah, tapi karena mereka salah. 

5. Memaafkan bukan tergantung pada bagaimana mereka meminta maaf dan menyesalinya 

5 Cara Memaafkan Seseorang yang Tak Kunjung Menyadari Kesalahannya ilustrasi dua orang berdiskusi (pexels.com/Fauxels)

Terkadang saat kita diperlakukan tidak adil, kita seringkali menuntut hak kita untuk mendapatkan permintaan maaf dari mereka. Namun, sebetulnya ada cara lain yang lebih dewasa dalam menghadapi mereka yang sulit menyadari kesalahannya.

Ketika kita memafakan berarti kita sadar, bahwa kita sudah melepaskan hal-hal buruk yang mereka lakukan terhadap kita. Kita melihat bahwa tingkat kepedulian dan sikap baik mereka tidak selevel dengan kita. Mereka berjalan di level mereka sendiri yang dimana itu tidak sejalan dengan yang kita percaya.

Kemampuan ini membantu kita jauh lebih bijak dalam menentukan langkah kedepannya. Kita juga merasa lebih bebas dari tekanan mereka yang selama ini mengekang dan membuat sesak. 

Memaafkan adalah proses pendewasaan. Bagaimanapun caranya, kepentingan itu adalah milikmu. Bahagia adalah keputusan dari diri kita masing-masing, kan?

Baca Juga: 5 Langkah Memaafkan Diri Sendiri dari Kesalahan, Move On!

Alphabet stories Photo Verified Writer Alphabet stories

Hanya mencoba menguraikan isi kepala.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ines Sela Melia

Berita Terkini Lainnya