Kerajinan Cosplay dari Spon di Jombang Tembus Pasar Luar Negeri

Pesanan dari Hongkong, Australia hingga Amerika 

Jombang, IDN Times - Kisah sukses para pelaku usaha selalu menarik diikuti, khususnya bagi mereka yang tengah berjuang merintis usahanya. Di balik kesuksesan itu, terdapat sejumput inspirasi yang dapat dipetik oleh para pelaku usaha lainnya yang tengah berjuang mengembangkan bisnisnya.

Salah satu kisah sukses yang menarik untuk disimak adalah usaha kerajinan Cosplay (Costum Player) atau seringkali dikenal kostum permainan yang ditekuni Rezza Andi Faizal di rumahnya di Desa Sambongdukuh, Kabupaten Jombang. Kerajinan berbahan spon yang ditekuni sejak 6 tahun silam itu telah tembus pangsa pasarnya hingga ke berbagai negara.

1. Berawal dari gemar anime lalu iseng membuat Cosplay

Kerajinan Cosplay dari Spon di Jombang Tembus Pasar Luar NegeriKerajinan Cosplay kreasi pemuda Jombang. IDN Times/Zainul Arifin

Andi, begitu panggilan akrabnya tidak pernah menyangka jika hasil kerajinannya itu bakal menembus ke pasar Luar Negeri. Diceritakan dia, bermula dari kegemarannya pada anime, tahun 2015 silam secara tak sengaja ia iseng membuat kerajinan dari bahan spon yang diolah dan diukir menjadi Cosplay. Saat itu teman-teman di komunitasnya bernama Komunitas Kostom Player Jombang (Kosujo) juga sangat mendukungnya.

"Iseng-iseng saja awalnya, karena memang waktu itu saya butuh pekerjaan yang sesuai dengan hobi saya senang anime-anime, seperti Tokusatsu. Kemudian ada inspirasi dari teman-teman di komunitas juga, Lalu saya perlahan iseng mencoba untuk membuatnya," ujarnya, Rabu pagi (20/10/2021).

Kala itu, karya Andi tidak langsung mulus. Beberapa kali ia mengalami kegagalan. Atas ketekunan serta dorongan semangat teman-teman di komunitasnya, akhirnya perajin muda tersebut menuai keberhasilan. Setelah dirasa hasilnya cukup menarik, lantas Andi disarankan untuk membuka usaha mandiri.

Baca Juga: Pengusaha Seafood di Jombang, Modal Rp500 Ribu Omzet Ratusan Juta

2. Pesanan dari Hongkong, Australia hingga Amerika

Kerajinan Cosplay dari Spon di Jombang Tembus Pasar Luar NegeriPerajin sedang membuat kerajinan Cosplay di Jombang. IDN Times/Zainul Arifin
dm-player

Andi pun memutuskan membuka usaha di rumahnya dengan modal yang terbatas. Karena keterbatasan itu, produksinya pun tidak bisa banyak. Setiap selesai pembuatan, Andi langsung memposting di akun media sosial (medsos) miliknya agar dikenal dan laku terjual.

"Kalau sudah selesai buat, tinggal diposting di media sosial saja dan ditunggu (pembelinya) dengan sabar," ujar perajin Cosplay berusia 28 tahun tersebut.

Pemasaran lewat medsos itu terus dia lakukan hingga akhirnya banyak orang yang meliriknya. Pesanan dari berbagai daerah pun terus mengalir. Bahkan, tak sedikit orderan juga datang dari luar negeri.

"Alhamdulillah perlahan-lahan pemesanan meningkat. Kalau pas awal-awal itu ya pemesannya dari daerah Surabaya, Gresik, dan Jakarta saja. Akan tetapi lama kelamaan pesanan datang dari luar negeri seperti dari Hongkong, Australia, Amerika, dan beberapa negara lainnya. Saya sangat bersyukur hasil kerajianan diminati dan banyak terjual," tuturnya.

3. Harga jual mulai Rp300 ribu hingga Rp7 juta

Kerajinan Cosplay dari Spon di Jombang Tembus Pasar Luar NegeriKerajinan Cosplay kreasi pemuda Jombang. IDN Times/Zainul Arifin

Masa pandemik, Andi mengaku usaha kerajinan yang ia rintis tak begitu terdampak. Bahkan karena pesanan terus bertambah, Andi menambah jumlah karyawannya karena kewalahan menyelesaikan pesanan. Ia mengaku, dalam satu bulan menerima sekitar 20 pesanan.

"Saya menambah karyawan, karena kalau cuma lima orang karyawan ini tidak cukup waktunya untuk menyelesaikan kerajinan. Alhamdulillah setiap bulan itu ada sekitar 20 buah pesanan," katanya.

Banjirnya pesanan tersebut, Andi mengaku dalam satu bulan omzet yang didapat bisa mencapai Rp20 sampai Rp30 juta. Lalu berapa harga setiap kerajinan yang dibuatnya? Andi menyebut harganya bervariatif, menyesuaikan jenis kostum dan tingkat kesulitan pembuatannya. Namun, kata dia, pesanan paling banyak yakni kostum comen rider.

"Harganya beragam sesuai permintaan pemesanan, kalau pesanannya hanya kerangkanya saja, ya harganya sekitar Rp300 sampai Rp1 Juta. Akan tetapi kalau pesan fulset kostum seperti comen rider, harganya sekitar Rp2,5 juta, bahkan sampai Rp7 jutaan," ujarnya.

Baca Juga: Kakak Beradik Yatim Korban COVID-19 Jadi Santri Pondok Bupati Jombang

Zain Arifin Photo Verified Writer Zain Arifin

Jombang, Nganjuk, Mojokerto

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya