Bukan Cuma Wisata, Ini 3 Kesenian yang Khas di Purwakarta

Purwakarta juga terkenal akan keseniannya loh!

Bhinneka Tunggal Ika! Sungguh tepat disematkan kepada Indonesia. Pasalnya, Bumi Pertiwi memang tak dapat dipisahkan dari tradisi dan kebudayaan di setiap daerahnya. Jika sudah membicarakan tradisi dan kebudayaan, ada satu hal yang tak bisa dipisahkan, yakni kesenian.

Indonesia pun memiliki ragam kesenian yang lahir secara turun-temurun, diwariskan dari nenek moyang dan tak pernah luntur. Nah, Kabupaten Purwakarta juga terdapat beragam kesenian lokal yang terus dilestarikan dan dijaga sampai generasi berikutnya. 

1. Seni Domyak

Bukan Cuma Wisata, Ini 3 Kesenian yang Khas di Purwakartakebudayaan.kemdikbud.go.id

Dilansir dari disparbud.jabarprov.go.id, Domyak adalah akronim atau kirata basa, artinya ari dur ari rampayak. Dur adalah bunyi beduk dari salah satu waditra musik pengiring kesenian ini. Rampayak artinya menari. Jadi, ketika ada suara dur dari beduk itu, pemain langsung menari. Demikianlah arti Domyak menurut Didi, salah seorang pemain Domyak dari Pasir Angin, Kecamatan Darangdan, Kabupaten Purwakarta.

Seni Domyak terkait dengan ritus meminta hujan. Inti ritus ini ialah Ngibakan Ucing (memandikan kucing) yang terlebih dahulu dimulai dengan arak-arakan keliling kampung. Kucing dimasukkan ke kurungan yang disebut dongdang ucing dan tandu oleh dua orang. Arak-arakan diiringi dengan tetabuhan, seperti angklung, dogdog, beduk, kendang, dan gong. Mereka kemudian menuju ke suatu mata air dan kemudian melaksanakan ritual Ngibakan Ucing tadi.

Ngibakan Ucing mempunyai makna bahwa kucing tidak pernah mandi dan hal ini merupakan sebuah pepatah; manusia sebaiknya mandi, membersihkan diri. Itulah inti dari Seni Domyak.

2. Ibing Pencak Silat

dm-player
Bukan Cuma Wisata, Ini 3 Kesenian yang Khas di Purwakartadisdik.purwakartakab.go.id

Sebagian besar masyarakat di Tanah Air tentu sudah tidak asing dengan salah satu cabang bela diri, yaitu pencak silat. Seni bela diri ini mengedepankan gerakan tubuh secara cepat. Di daerah Purwakarta, kesenian bela diri yang paling populer di antaranya yang lainnya yaitu Ibing Pencak Silat. 

Kesenian Ibing Pencak Silat merupakan warisan leluhur masyarakat Purwakarta. Dilansir dari berbagai sumber, kesenian ini disandingkan dengan musik terebang. Menariknya lagi, setiap jurus yang diperagakan mengandung unsur islami. Hal ini wajar lantaran di Purwakarta banyak berdiri pesantren. 

Dengan mencampurkan unsur islami serta pencak silat, para penggagasnya rupanya menginginkan generasi muda menyukai kesenian lokal tersebut.

3. Kesenian Genye

Bukan Cuma Wisata, Ini 3 Kesenian yang Khas di Purwakartalovelybogor.com

Kesenian Genye merupakan seni pertunjukan khas dari Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Dilansir dari berbagai sumber, Genye merupakan singkatan dari ‘gerakan nyere’ sehingga pertunjukan ini memiliki ciri khas, yaitu tarian dengan menggunakan nyere (bahasa Sunda) yang berarti sapu lidi. Selain tarian, dalam pertunjukan ini juga mempunyai unsur lain, yaitu seni musik dan seni rupa.

Ornamen sapu lidi yang digunakan dalam kesenian tersebut mengandung filosofi yang sarat pesan positif. Misalnya, sapu lidi biasa digunakan untuk membersihkan kotoran. Nah, diharapkan kita sebagai manusia bisa menjadi bersih secara lahir maupun batin sehingga terbentuk bangsa yang bersih. Filosofi sapu lidi untuk menjadikan kita pribadi yang bersih, menghapus kemalasan, serta menjauhkan diri dari gangguan hal yang buruk. 

Meski terhitung baru, Kesenian Genye sangat diminati masyarakat Purwakarta. Terbukti dengan selalu ditampilkannya kesenian tersebut di jalan-jalan protokol Kabupaten Purwakarta pada saat perayaan HUT Kabupaten Purwakarta setiap tahunnya.

Topik:

  • Marwan Fitranansya

Berita Terkini Lainnya