6 Pertanyaan yang Sebaiknya Kamu Hindari untuk Menjaga Perasaan Teman

Berteman adalah memahami, bukan menghakimi

Bertemu teman adalah salah satu hal yang bisa membuat kita bahagia, sebab pada temanlah biasanya kita bisa mengekspresikan bagaimana sifat, kebiasaan dan diri kita yang sebenarnya tanpa perlu berpikir untuk mengatur sikap.

Walaupun kamu merasa sudah sangat kenal dengan karakter temanmu, kamu selalu merasa dapat berbicara apa pun padanya, dan kamu merasa teman pun sudah mengenal karaktermu, tidak mudah marah atas apa pun ucapan atau perlakuanmu.

Namun tetap saja ada hal yang sebaiknya tidak kamu katakan atau tidak kamu tanyakan pada temanmu, kecuali ia yang mulai menceritakannya tanpa kamu bertanya terlebih dahulu. Seperti 6 kalimat di bawah ini. Sebaiknya kurangi mengucapkannya biar pertemananmu lebih awet!

1. "Kok, kamu gendutan?"

6 Pertanyaan yang Sebaiknya Kamu Hindari untuk Menjaga Perasaan Temanunsplash.com/Ehimetalor Unuabona

Memang basa-basi ini terdengar sederhana dan biasa saja, mungkin juga kamu menganggap kalimat ini biasa karena sebagai bercanda atau tanda hubunganmu yang sudah sangat dekat. Namun belakangan ini semenjak kata-kata "Body Shaming" menjadi tren di kalangan anak muda, kamu sebaiknya tidak mengomentari tentang fisik temanmu, meski maksudnya cuma bercanda yang sebelumnya tidak pernah menjadi masalah.

Sebab kini, kalimat yang mengarah pada fisik seperti punya nyawa sendiri, yang membuat kata-kata itu menjadi sangat sensitif di telinga orang lain. Sehingga ketika kamu menanyakan hal itu, respon dari temanmu tidak akan selalu nyaman, atau baik-baik saja. Mungkin saja pertanyaanmu dapat mengubah mood temanmu. Kamu tidak selalu tahu apa saja yang dihadapi temanmu dalam menjalani hari-hari, apakah ia sedang dalam mood yang baik atau sedang dalam suatu tekanan pikiran yang sedang ia hadapi, entah masalah pekerjaan, keluarga, atau apa pun yang ia tidak ceritakan padamu.

Dan jika kamu menanyakan hal itu pada basa-basimu ketika ia sedang bad mood, kemungkinan ia akan merasa tersinggung dan menganggap bercandaanmu tidak lucu. Dan kamu akan merasakan perubahan sikapnya, lalu akan seperti ada jarak renggang pada pertemanan kalian, hingga mau tidak mau kamu harus meminta maaf untuk basa-basimu itu, agar suasana kembali mencair dan kamu bisa kembali melihat senyum temanmu.

2. "Kamu kenapa putus/cerai, kok bisa?"

6 Pertanyaan yang Sebaiknya Kamu Hindari untuk Menjaga Perasaan TemanUnsplash/Leon Biss

Terkadang kamu tahu kejadian apa yang dialami temanmu meski ia belum sempat menceritakannya padamu, mungkin ada teman yang lain menceritakannya padamu. Apabila kabar yang kamu tahu berupa kandasnya suatu hubungan yang dialami temanmu, maka sebaiknya kamu tidak langsung menanyakannya, entah melalui pesan teks atapun pertanyaan langsung ketika kamu bertemu dengannya.

Sebaiknya kamu menunggu temanmu saja yang bercerita terlebih dahulu. Sebab walau pun kamu merasa itu adalah bentuk kepedulianmu pada temanmu, dan kamu merasa akan bisa menjadi pendengar yang baik untuk segala kisah temanmu, namun nyatanya tidak selalu seperti itu.

Luka pada seseorang tidak selalu sembuh di waktu yang sama, artinya kamu tidak tahu apakah ketika kamu menanyakannya temanmu dalam keadaan sudah tidak memikirkan lagi masalahnya, atau malah temanmu sedang fase penyembuhan setelah masalah, kamu tidak selalu tahu kesiapan mental temanmu menerima pertanyaanmu.

Sebab apabila temanmu masih merasa itu sebagai luka dalam fase penyembuhan perasaannya dan kamu menanyakan hal itu, temanmu akan merasa sangat tidak nyaman, dan menganggap kamu sudah memasuki zona privasinya terlampau jauh.

Ada teman yang menganggapmu sebagai teman curhat, dan berbagi segala rasa. Namun ada juga teman yang menganggapmu sebagai kawan untuk seru-seruan saja. Untuk itu, jika kamu belum memikirkan hal itu dan belum tahu temanmu menganggapmu sebagai yang mana, sebaiknya kamu tidak menanyakan perihal hubungan asmaranya sebagai topik awal pembuka obrolan. Sebab bisa jadi, pertanyaanmu itu membuat temanmu merasa kembali terlempar pada masa lalunya yang selama ini sedang sangat berusaha ia lupakan.

Baca Juga: 5 Kalimat yang Pantang Kamu Ucapkan Kepada Temanmu yang Masih Jomblo

3. "Masih betah sendirian, kapan menikah?"

6 Pertanyaan yang Sebaiknya Kamu Hindari untuk Menjaga Perasaan Temanunsplash.com/IsmailHamzah

Mungkin pertanyaan ini yang paling sering berseliweran saat ini, karena memang masa-masa ini sudah banyak terjadi atau mungkin sedang tren menikah muda. Nah, untuk kamu yang sudah menikah dan memiliki teman sebaya yang belum menikah, sebaiknya tidak menanyakan pertanyaan ini sebagai basa-basi. Sebab tidak semua orang akan mengikuti tren menikah muda, atau tidak semua orang akan menceritakan rencana pernikahannya padamu.

dm-player

Setiap orang dewasa punya skala prioritas sendiri yang tidak bisa kamu ukur dengan pemikiranmu, mungkin saja ketika kamu memutuskan untuk menikah muda, saat itu temanmu sedang menekuni atau fokus pada goals atau achievement lain yang kamu tidak tahu. Hingga pernikahan bukan menjadi sebuah pencapaian yang dikejar temanmu saat itu.

Terkadang kamu juga tidak tahu detail mengenai permasalahan temanmu, ketika kamu menganggap sebenarnya ia mampu untuk menikah, tetapi temanmu belum juga menikah, lalu kamu menanyakan hal itu. Belum tentu kenyataannya sesuai apa yang kamu pikirkan. Bisa jadi sebenarnya temanmu sudah menabung untuk menikah, namun ia dihadapkan pada masalah yang mengharuskannya menggunakan tabungan menikahnya untuk keperluan lain yang mendesak.

Atau mungkin rencana pernikahan temanmu batal karena ia putus dengan pacarnya, dan ia tidak menceritakan hal itu padamu.

4. "Kamu sejak kapan merokok?"

6 Pertanyaan yang Sebaiknya Kamu Hindari untuk Menjaga Perasaan TemanUnsplash/Антон Воробьев

Jika satu waktu kamu berkumpul dengan teman-temanmu, lalu ada teman perempuanmu yang merokok, kamu pasti agak terkejut saat melihat pertama kali sebab mungkin terakhir kamu bertemu dengannya dia tidak merokok.

Namun, pertanyaan ini sebaiknya tidak kamu tanyakan, sebab biasanya temanmu akan merasa kamu mengganggu mood-nya, atau ia merasa kamu terlalu ikut campur urusan pribadinya. Meski maksudmu hanya basa-basi bertanya saja, tanpa maksud menilai bahwa temanmu tidak baik, namun tetaplah sebaiknya jangan.

Semua perempuan yang merokok sudah tahu dan sadar betul apabila ia melakukannya di tempat umum, ia akan mendapat stigma buruk dari orang di sekitar, begitu pun temanmu. Namun yang harus kamu tahu adalah temanmu selalu punya alasan mengapa ia merokok, mungkin saja ia pernah melewati fase depresi di mana ia merasa tidak ada yang peduli, dan mulai berpikir bahwa merokok dapat menenangkannya.

5. "Kamu, kok sekarang jerawatan?"

6 Pertanyaan yang Sebaiknya Kamu Hindari untuk Menjaga Perasaan Temanunsplash.com/HarishanKobalasingam

Tidak satu pun temanmu yang suka dengan jerawatnya, menanyakan hal ini hanya akan membuat temanmu kurang percaya diri. Bersikaplah seolah kamu tidak melihat jerawat di wajah temanmu, itu akan membuat temanmu merasa nyaman berbincang dan berada di dekatmu. Kamu juga tidak perlu memberi nasihat tentang apa saja yang dapat menjadi penyebab timbulnya jerawat, sebab temanmu tidak butuh itu.

Namun apabila kamu memiliki rekomendasi suatu produk untuk mengatasi jerawat yang menurutmu itu bagus dan sudah teruji kualitasnya, kamu bisa mengatakan pada temanmu disela-sela perbincangan, bukan sebagai pengantar pembuka topik obrolan, apalagi kamu memberi tahunya lewat chatWhatsAppsebaiknya jangan. 

6. "Gak takut dosa?"

6 Pertanyaan yang Sebaiknya Kamu Hindari untuk Menjaga Perasaan Temanunsplash.com/NijwamSwargiary

Pertanyaan ini sebenarnya lumrah saja sebagai kalimat bercanda pertemanan di tahun 90'an, namun sekarang pertanyaan ini seperti memiliki kasta sensitif yang tinggi. Sekarang tidak akan ada temanmu yang merespon baik apabila kamu tanyakan hal ini padanya, ia akan langsung menjawab dengan sinis kalau dosa adalah urusan pribadinya dengan Tuhan, kamu tak perlu ikut campur.

Bertemanlah tanpa perlu masuk ke zona ini, kamu tidak perlu berkomentar atas apa yang dilakukan temanmu yang menurutmu itu tidak baik, entah yang kamu lihat langsung ataupun yang diunggah temanmu di media sosial. 

Intinya kamu tidak selalu tahu bagaimana kondisi temanmu, apa yang dialaminya ketika tidak bersama kamu, masalah apa yang hadir di hidupnya yang ia tidak ceritakan padamu, kamu tidak selalu tahu.

Dan apa pun yang menurutmu biasa saja, belum tentu itu terdengar biasa di telinga temanmu. Maka dengan itu kita harusnya lebih bijak dalam berbasa-basi, untuk sebuah hubungan yang tetap hangat, dan menumbuhkan perasaan saling menjaga. Dengan itu persahabatan akan terasa semakin nyaman dan semakin seru.

Baca Juga: 5 Tanda Tak Terbantahkan Bahwa Kamu Sedang Insecure dalam Pertemanan

Rivai Aay Photo Writer Rivai Aay

Penulis Puisi, Tukang Kopi.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya