5 Alasan Lakukan Love Bombing, Gak Selalu Manipulatif
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Beberapa waktu yang lalu, istilah love bombing sempat viral di TikTok. Love bombing sendiri merujuk pada tindakan seseorang yang memberikan perhatian secara berlebihan kepada pasangannya pada masa awal menjalani hubungan.
Orang yang melakukan love bombing sering diidentikkan dengan sifat manipulatif dan toksik. Namun ternyata, ada beberapa alasan mengapa seseorang melakukan love bombing kepada pasangannya. Gak selalu manipulatif, kita simak alasannya!
1. Tumbuh di keluarga yang penuh afeksi dan ekspresif
Keluarga merupakan fondasi awal yang membentuk perilaku seseorang. Gak heran kalau kebiasaan-kebiasaan dalam keluarga akan dibawa hingga tumbuh dewasa. Kalau keluarga dan lingkungan sekitar pasanganmu adalah orang-orang yang ekspresif dalam mengutarakan perasaan, besar kemungkinan dia akan tumbuh menjadi orang yang blak-blakan dan gak malu mengungkapkan perasaan.
Bagi kamu, perhatian yang diberikan pasanganmu mungkin terkesan berlebihan padahal bagi dia adalah hal yang biasa, sama sekali gak berniat untuk bersikap manipulatif. Namun, kalau kamu merasa gak nyaman dengan cara pasanganmu memberi perhatian, jangan sungkan-sungkan untuk mengkomunikasikannya ya!
2. Punya gaya keterikatan ambivalent
Setiap orang memiliki gaya attachment atau keterikatan yang berbeda-beda dimana hal ini dipengaruhi oleh pola asuh orang tua ketika masih kanak-kanak. Apabila anak kurang mendapatkan afeksi yang cukup secara konsisten, bisa berdampak pada berkembangkan keterikatan yang kurang aman, salah satunya tipe gaya keterikatan ambivalent.
Dilansir Psychology Today, seseorang yang memiliki avoidant attachment cenderung melakukan love bombing sebagai usaha untuk mengamankan hubungan dengan cepat karena takut ditinggalkan atau diabaikan oleh pasangannya. Ia akan memberikan perhatian secara berlebihan untuk memastikan agar pasangan tetap bertahan dalam hubungan tersebut. Individu dengan avoidant attachment cenderung memiliki hubungan yang kurang kepercayaan dan terlalu bergantung pada pasangan.
3. Punya gaya keterikatan avoidant
Berbeda dengan tipe keterikatan ambivalent, orang yang memiliki gaya keterikatan avoidant tidak ingin bergantung dengan pasangan dan cenderung skeptis. Hal ini disebabkan karena figur pengasuh yang kurang ekspresif dan penghindar.
Editor’s picks
Seseorang dengan gaya keterikatan avoidant melakukan love bombing untuk merasakan kontrol dalam hubungan. Namun, ketika pasangan mereka merespon secara positif, mereka merasa kewalahan dengan kedekatan tersebut sehingga memutuskan untuk menghindar atau bahkan melakukan ghosting.
Individu tipe ini menginginkan hubungan yang aman dan stabil namun masih ragu untuk terbuka secara emosional dan belum siap berkomitmen dengan pasangannya.
Baca Juga: 5 Tips agar Terlepas dari Jeratan Love Bombing, Beri Batasan!
4. Keinginan untuk memanipulasi atau mengambil keuntungan
Seseorang yang melakukan love bombing bisa jadi karena ia ingin memanipulasi atau mengambil keuntungan dari pasangan. Di awal hubungan, ia akan memberikan perhatian yang berlebihan kepada pasangan. Jika pasangan tidak merespon sesuai harapan, ia akan mengabaikan atau bahkan menghukum pasangannya.
Jika individu ini merasa bahwa pasangannya tidak lagi ia butuhkan, ia akan menjauh tanpa memperdulikan perasaan pasangan. Love bomber tipe ini cenderung tidak tulus, penuh perhitungan, dan menganggap hubungan layaknya transaksi. Nah, individu tipe ini nih yang wajib kamu waspadai!
5. Mengidap narcissistic personality disorder
Narcissistic personality disorder merupakan gangguan psikologis yang ditandai dengan tingkat narsisme sangat tinggi. Melansir Very Well Health, pengidap NPD cenderung arogan, egois, dan manipulatif.
Pada beberapa kasus, pengidap gangguan ini melakukan love bombing agar ia bisa mengontrol dan memanipulasi pasangan. Individu tipe ini cenderung tergesa-gesa dalam suatu hubungan, memberi banyak afeksi dan perhatian agar segera mendapatkan kepercayaan dari pasangan. Namun saat si pasangan mulai percaya, mereka akan mulai menjadi abusive atau manipulatif. Tipe ini ini yang paling red flag dan mesti dihindari!
Meskipun sering dianggap buruk, ternyata gak semua love bombing dilakukan dengan tujuan manipulasi atau mengambil keuntungan semata, lho. Bisa jadi seseorang melakukan love bombing karena terbiasa ekspresif atau memiliki insecure attachment.
Baca Juga: 5 Tanda Love Bombing, Jangan Sampai Terjebak!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.