Satu Jam Bersamamu

#14HariBercerita Aku senang membuang waktuku jika bersamamu.

Satu jam bersamamu..

Aku yakin tidak ada yang kebetulan di dunia ini, bahkan pertemuan kita yang singkat itu. Aku yakin pertemuan kita sudah ditakdirkan sejak lama oleh Tuhan. Mungkin satu jam itu tidak berarti bagimu, tapi kamu harus tau bahwa satu jam bersamamu sudah mengubah pola pikirku soal cinta. Aku jadi paham bahwa cinta tak hanya soal kebersamaan. Cinta adalah juga soal jarak. Meskipun sedekat apapun jarak kita, aku tetap merasa jauh karena hatimu bukan untukku.

Kenangan itu selalu hadir tiap kali aku melewati jalan yang kita lalui berdua saat itu. Mataku benar benar buta. Mataku seperti hanya bisa melihat kamu saja. Setiap orang yang lewat di dekatku, terlihat sama seperti kamu. Sepertinya hanya kamu yang terlintas di fikiranku. Aku tau mungkin ini berlebihan bagimu. Maafkan aku karena masih belum bisa melupakanmu. Aku masih saja selalu mengingat saat kita duduk berdua di taman, saat kita tertawa lepas menceritakan pengalaman pengalaman gila kita saat pertama kali menjadi mahasiswa. Aku bahkan ingat persis detail detail apa yang kita bicarakan hari itu.

dm-player

Satu jam bersamamu..

Harusnya kamu tahu apa arti tatapan itu. Tatapan berbeda dari seorang gadis yang hingga kini masih mencintaimu. Walaupun aku tahu, tatapanmu biasa saja. Tatapan yang kamu berikan kepadaku sama dengan tatapanmu ke teman temanmu. Aku tau, segala bentuk perhatian yang kamu berikan untukku, semata mata hanya karena aku adalah temanmu. Tidak lebih. Hal yang paling menyakitkan di dunia ini adalah ketika orang yang kita cintai dekat dengan kita, tetapi hatinya tidak untuk kita.

Aku selalu merangkai setiap kejadian yang kita lalui hanya untuk menyenangkan hatiku saja. Segala bentuk perhatianmu padaku selalu kurangkai menjadi cerita yang indah walau mungkin semuanya hanya ekspektasiku saja. Di sisimu rasanya menyenangkan, bahkan ketika aku reflek memegang tanganmu saat itu. Maafkan aku. Aku terlalu senang hingga tingkahku tak dapat kukendalikan. Saat itu aku merasa benar benar nyaman denganmu hingga aku lupa kalau kita bukan siapa siapa. Maaf karena aku lancang telah menganggapmu orang yang spesial sampai aku lupa status kita hanya teman.

Terima kasih sudah mau bertemu denganku. Terima kasih sudah menyempatkan waktumu hanya untuk membicarakan hal tidak penting denganku. Terimakasih untuk makanannya. Terimakasih sudah mau membuang waktumu denganku. Aku harap kamu tidak pernah bosan untuk bertemu denganku. Aku harap kamu tidak pernah menyesali pertemuan kita. Aku senang membuang waktuku jika denganmu. Aku harap akan ada pertemuan selanjutnya setelah pertemuan kita di hari ini, dan semoga waktu kita bisa lebih lama lagi.

Adetia Pratiwi Photo Writer Adetia Pratiwi

Mahasiswi Arsitektur. Find me on instagram & line: @adetiapratiwi81

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina

Berita Terkini Lainnya