6 Tanda Hubungan Toxic dan Cara Putus dengan Cepat
ilustrasi pasangan (Pixabay.com/sonywisnup)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Gak semua orang berhasil memiliki hubungan yang ideal. Ada pula orang-orang yang terjebak dalam hubungan tidak sehat alias toxic. Singkatnya, kamu dan pasangan gak berhasil menciptakan hubungan yang saling melengkapi dan menguntungkan.
Bisa jadi selama ini justru hubungan yang kalian jalani berdampak buruk. Yuk, kenali beberapa tanda hubungan toxic dan cara mengakhirinya dalam artikel ini.
1. Afeksi jadi bagian dari reward dan punishment
ilustrasi pasangan (pexels.com/Alex Green)Dilansir Hello Giggles, seorang praktisi hubungan Nura Mowzoon, Ph. D, menyebutkan bahwa afeksi dalam hubungan toxic sering disalahgunakan. Afeksi gak lagi menjadi dasar dari suatu hubungan, melainkan strategi untuk mendapatkan apa yang diinginkan.
"Bisakah kamu melakukan a,b,c? Kamu tahu kan kalau aku mencintaimu."
Kalimat tersebut adalah contoh reward. Pasangan akan mengungkapkan perasaannya setelah apa yang dia inginkan berhasil kita lakukan. Ada juga yang menggunakan 'kasih sayang' sebagai bentuk hukuman karena tidak mengikuti keinginan masangan. Misalnya mengancam jika permintaannya tidak terpenuhi.
2. Merasa terisolasi atau terkucilkan dari keluarga dan teman
ilustrasi pasangan (pexels.com/RODNAE Production)Dalam hubungan yang tidak sehat atau toxic, mempunyai teman dekat dan keluarga adalah privilage. Ada dukungan dari lingkungan terdekat apabila sewaktu-waktu kamu memerlukan bantuan. Sayangnya, jika kamu terjebak dalam hubungan ini, bisa jadi pasangan menjauhkanmu secara perlahan dari mereka.
Nura menjelaskan bahwa hal ini membuatmu merasa terisolasi atau terkucilkan dari orang lain. Sebab, pasanganmu ingin kamu bergantung padanya, hingga kamu merasa gak ada orang lain yang bisa memahamimu kecuali dia.
3. Ada perilaku agresif dalam hubungan yang terjadi berulang kali
ilustrasi pasangan (pexels.com/Keira Burton)Tanda paling jelas menyatakan bahwa kamu sedang berada dalam hubungan toxic adalah perilaku agresif yang terjadi berulang kali. Psikologi klinis berlisensi Dianne Grande, Ph.D dalam Psychology Today menjelaskan apabila perilaku agresif ini berupa amarah pasangan yang gak bisa diprediksi, dam membuatmu stres.
Tanda hubungan yang tidak sehat juga bisa terlihat jika pasangan seringkali mengakhiri perdebatan tanpa penyelesaian. Tipe orang seperti ini punya kemampuan buruk dalam mengendalikan emosi. Padahal pengendalian emosi ini jadi fondasi dasar dalam menyelesaikan masalah di jalan yang benar.
Baca Juga: 5 Alasan yang Bisa Membuatmu Terus Terjebak di Hubungan yang Toxic
Editor’s picks
4. Ada perilaku manipulasi seperti gaslighting
ilustrasi perempuan (pexels.com/RODNAE Production)Selain itu, perilaku manipulasi juga disebut Dianne Grande sebagai salah satu tanda hubungan sudah toxic. Perilaku ini bisa berupa gaslighting, yaitu perilaku manipulasi secara psikologis dengan mengontrol pikiran orang lain.
Perilaku buruk ini bisa merusak kepercayaanmu terhadap orang lain. Bahkan membuatmu mempertanyaan kewarasan diri sendiri. Efeknya, korban dari gaslighting ini menjadi tidak percaya diri, tidak bisa membedakan kebenaran dan kebohongan, gak bisa mengungkapkan isi pikiranmu, dan hanya fokus pada kelemahan diri.
5. Rendahnya empati
ilustrasi perempuan (pexels.com/Liza Summer)Ciri lain yang menandakan bahwa hubunganmu toxic adalah ketidakmampuan pasangan berempati. Dianne Grance memberi contoh seorang pasangan yang tidak bisa memahami proses dukacita akibat kehilangan seseorang. Dalam artian, mereka tidak bisa menempatkan diri di posisi orang lain yang sedang bersedih.
Contoh lainnya, pasangan tidak meminta maaf atau menunjukkan rasa penyesalahan setelah melukai perasaan atau fisik orang lain. Apakah pasanganmu tidak memiliki perasaan bersalah ketika dia melakukan suatu kesalahan?
6. Cara mengakhirinya dengan cepat menurut pakar
ilustrasi pasangan yang sedang psikoterapi. (pexels.com/Anthony Skhraba)Ada beberapa tips untuk bisa keluar dari hubungan toxic menurut Sharon Peykar, psikoterapis berlisensi di California dalam Hello Giggles. Yang pertama, kamu harus mengakui dan menyadari bahwa keluar dari hubungan ini adalah langkah yang besar. Kamu perlu memikirkannya dengan baik dan jangan tergesa-gesa mengambil keputusan, apalagi di saat kamu berada dalam hubungan berkomitmen.
Apabila sudah menikah dan bergantung secara finansial pada pasangan, kamu perlu belajar perlahan mencari pemasukan secara pribadi agar tidak lagi bergantung pada orang lain. Selain itu, penting juga memiliki support system. Bentuknya dukungannya bisa dari keluarga, teman, kelompok, profesional, atau literatur yang sedang kamu baca.
"Semakin kuat dukungan yang kamu terima dari lingkungan sekitar, maka semakin tinggi kemungkinanmu untuk tidak kembali memulai hubungan yang toxic", jelas Nura Mowzoon Ph.D.
Melibatkan terapis atau psikolog itu sangat diperlukan untuk memulihkanmu dari trauma dalam hubungan. Dengan meminta bantuan orang lain, kamu akan perlahan dipulihkan dan perlahan memahami diri, cinta, dan keterikatan.
Itu dia beberapa poin penting seputar hubungan toxic dan cara keluar dari hubungan tersebut. Jangan mengabaikan kondisi mentalmu, ya!
Baca Juga: 5 Cara Hindari Hubungan Toxic agar Gak kayak Go Yoon Jung 'Law School'
Berita Terkini Lainnya
