Bukan Lega, Kamu Bakal Alami 6 Hal Ini jika Salah Pilih Teman Curhat

2. Atau sebaliknya, kamu didoktrin menjadi yang paling benar dan melimpahkan kesalahan pada orang lain

unsplash/Toa Heftiba

Tidak hanya menyalahkanmu secara sepihak, membelamu mati-matian juga bukan sikap yang benar. Meskipun dia teman terdekatmu, tapi terus-terusan membela bahkan saat tahu kamu yang salah, itu tindakan yang keliru. Mendengar pendapatnya yang mendukung sikap burukmu, akan membuat kamu takabur. 

Bukannya menyadari kesalahan dan berusaha memperbaiki keadaan, kamu justru terus bersikap keras kepala. Jangan harap deh masalahmu bakal kelar jika terus bertindak demikian. 

3. Setelah curhat ke dia kamu malah semakin bingung harus gimana menyelesaikan masalah ini

unsplash/Tamara Bellis

Tujuan utamamu curhat ke dia tentu supaya bisa mendapatkan pencerahan. Kamu berharap dia bisa memberikan masukan dan solusi. Maklum, saat ini kamu sedang tertekan dan gak bisa berpikir jernih. Butuh seseorang yang dapat membantumu melihat situasi dengan cara yang tenang. 

Nah, kalau kamu salah pilih teman curhat, bukannya dapat solusi, yang ada justru kamu makin bingung setelah bercerita ke dia. Sama sekali tidak membantu, temanmu ini malah membuatmu semakin bingung dengan nasihat-nasihatnya yang mungkin gak nyambung dengan kondisimu saat ini. 

Baca Juga: Suka Curhat? Yuk Cek 5 Ciri Curhat yang Sehat Berikut!

4. Dia kerap kali mendorongmu untuk memilih jalan pintas

unsplash/Zach Kadolph

Semua masalah yang terjadi di dalam hidupmu, tentu saja ada penyelesaiannya. Kamu hanya perlu bersikap tenang dan terkadang butuh bantuan orang lain untuk menemukan jalan keluar tersebut. Curhat ke orang yang salah, tidak akan membantumu mendapatkan pemecahan masalah itu. Sebaliknya, dia hanya akan menyarankanmu menempuh jalan pintas. 

Misalnya kamu lagi kesal karena sikap orangtuamu yang terus menerus bertengkar dan membuat kamu gak betah di rumah. Temanmu ini justru menyuruhmu pergi saja dari rumah. Seharusnya, dia menyarankanmu untuk terbuka pada kedua orangtuamu, bukannya lari begitu saja dari masalah. 

5. Niat awal kamu yang mau curhat, eh nyatanya justru dia yang balik minta didengar dan dibantu menyelesaikan masalahnya

unsplash/Trung Thanh

Ada juga lho, tipe teman yang selalu gak mau kalah. Seperti saat kamu ingin curhat ke dia, eh tahu-tahu malah dia sendiri yang gantian cerita soal masalahnya. Kalau bisa gantian sih masih oke, ya. Tapi temanmu ini bahkan gak kasih kesempatan padamu untuk curhat sama sekali. 

Parahnya lagi, dia menganggap masalahmu gak lebih berat dibandingkan dengan masalahnya. Jadi, kamu gak perlu mendesak untuk bercerita dan lebih baik dengarkan saja dia. Padahal berat tidaknya sebuah persoalan bagi seseorang itu akan berbeda dengan orang lain. Setuju gak?

6. Tak disangka-sangka masalah pribadimu ini justru jadi konsumsi publik dalam waktu singkat

unsplash/Ben White

Terakhir dan gak kalah penting nih, salah pilih teman curhat bisa merugikan dirimu sendiri, lho. Jangan sampai masalahmu yang terhitung privasi ini, malah jadi konsumsi publik. Alias teman curhatmu itu gak bisa menjaga rahasia. Awalnya memang dia mendengarkan dengan seksama, bahkan memberikan saran yang bagus. Tapi ujung-ujungnya, permasalahanmu dijadikan bahan gosip juga. Kesal kan jadinya. 

Curhat ke teman saat sedang bingung menghadapi masalah memang bisa jadi keputusan yang tepat. Gak jarang, dari sesi curhat ini kamu jadi menemukan solusi untuk memecahkan masalah. Tapi jangan sampai kamu asal pilih teman curhat. Lihat juga apakah dia bisa dipercaya atau tidak. Gak mau kan, kamu mengalami keenam hal buruk ini lagi? Bukannya masalah selesai eh malah semakin runyam. 

Baca Juga: 5 Alasan Terkadang Kamu Gak Perlu Menasehati Teman yang Curhat